Akhirnya Gatra diizinkan pulang dari rumah sakit. Gatra sudah sembuh. Luka di wajahnya juga sudah lumayan memudar. Pada hari itu, Gatra dijemput Niana dan Fahri yang merupakan teman kuliahnya.
Niana yang menjemput karena kedua orang tuanya sedang sibuk dengan pekerjaan di kantor. Niana juga membawa sekotak kue kepang yang ia buat bersama Windy ke rumah sakit.
"Huft ... nggak pakai lama lo pulang juga ya, Tra. Rumah sepi nggak ada lo." Niana lagi masukin baju-baju punya Gatra ke dalam tas gede. Diam-diam Niana memperhatikan tangan kiri Gatra yang terpasang sebuah gelang berwarna hitam-putih. Gelang pemberian Tania.
"Iya, Kak, bosan banget gue di rumah sakit. Enakan juga tidur di kamar sendiri daripada di sini," jawab Gatra yang lagi duduk di sofa sambil ngemil kue kepang.
"Lain kali jangan sampai kejadian lagi, ya. Asli waktu itu kita semua khawatir banget lo belum pulang sampai malam, apalagi kita semua liat lo pingsan di jalan. Gue penasaran, siapa sih yang bikin lo babak belur?"
"Nggak usah lo pikirin, Kak. Gue aja yang lemah."
"Tapi, kan ..."
"Yang udah lewat ya udah. Nggak usah diungkit lagi. Gue bakal lebih waspada. Lo nggak usah trauma gitu ah, Kak, kayak Tania aja."
"Tuh dengerin apa kata adik lo," sahut Fahri yang lagi duduk di sebelah Gatra dan ikut ngemil kue kepang sama Gatra.
"Habisnya gue nggak mau kejadian lagi, Ri."
Selesai juga barang Gatra dibereskan Niana. Niana menyuruh Fahri dan Gatra untuk masuk ke mobil duluan, sedangkan dia bayar administrasi dulu. Tadi sebelum ke rumah sakit, Surya sudah memberikan sejumlah uang padanya untuk membayar biaya rumah sakit.
"Fahri, lo sama Gatra duluan aja ke mobil. Sekalian bawa barangnya Gatra. Gue mau ke bagian administrasi dulu."
"Nggak papa gue ke mobil duluan sama Gatra, Na?"
"Nggak papa, Ri. Biar cepat. Gatra, lo ke mobil dulu ya sama Fahri."
"Siap, Kak. Ayo, Bang, kita ke mobil."
"Oke, Gatra."
Fahri membawa barang Gatra, setelah itu dirinya dan Gatra bergegas menuju parkiran mobil, disusul Niana yang meninggalkan kamar rawat Gatra dan jalan ke bagian administrasi.
*****
Sepanjang perjalanan, Gatra yang duduk di kursi tengah sedang bersandar di sandaran mobil. Matanya setengah ngantuk. Lalu suara Niana memecah keheningan di dalam mobil Fahri. Untung saja Gatra tidak tidur.
"Tra ..."
"Apa, Kak?"
"Lo sejak kapan pakai gelang? Nggak biasanya lo pakai gelang." Niana kepo.
"Oh ini? Ini gelang dari Tania." Gatra tersenyum memandang gelang dari Tania yang terpasang di tangan kirinya.
"Tania? Buset. Tumbenan itu anak kasih lo gelang."
YOU ARE READING
Same (End)
Teen FictionIni tentang remaja lelaki bernama Gatra, seorang penderita leukemia limfoblastik akut. Dia hanya tinggal berdua dengan sang ibu. Sampai suatu hari ada sebuah fakta yang terungkap, dan fakta itulah yang membuat Gatra dibenci seseorang. Great cover by...