06 - Kenyataan Pahit (Flashback)

1.1K 132 56
                                    

Flashback 2 ~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback 2 ~

Dengan wajah merah meredam David marah. Entah kepada siapa dia tak tahu. Setelah perdebatan panjang kedua orang tuanya dan juga perempuan yang mengaku menjadi ibunya kandungnya. Drama macam apa ini?

Sebenarnya bukan hanya dirinya yang kaget saat ini, kedua orang tua yang selama ini sudah ia anggap seikat dengannya pun dengan Gatra sama kagetnya. Hanya Sinta yang mengetahui kenyataan ini semuanya.

Sinta merasa tidak mampu lagi mengurusi Gatra yang kondisinya semakin parah. Itulah sebabnya dia merasa inilah waktu yang tepat untuk mengungkap semuanya.

"Kita lakukan test DNA besok supaya semuanya jelas," ucap Surya di tengah tengah perdebatan tadi.

Gatra yang masih lemas di atas brankar hanya terdiam tanpa mengucap sepatah katapun. Tubuhnya terlampau remuk redam ditambah lagi dengan pengakuan sang bunda bahwa dia bukanlah anak kandungnya.

"Gatra?" panggil Surya. Lelaki paruh baya itu sudah berada disisinya sembari tangannya bergerak mengusap puncak rambutnya. Gatra membalas tatapan lembut Surya. Dengan tubuh sedikit membungkuk, Surya meyakinkan Gatra.

"Semua pasti baik-baik saja."

Suara itu mampu menenangkan Gatra saat itu juga. Suara seorang ayah yang ia rindu rindukan kehadirannya selama ini. Deru nafas itu membelai lembut permukaan kulit pucatnya.

Surya merasa iba dengan anak itu. Bibirnya pucat dan bernafas dibantu dengan nassal canulla. Menyiratkan kerapuhan dan kesakitan yang teramat menyiksa tubuh ringkih itu.

Gatra mengangguk pelan sebagai ucapannya. Semua orang disana akhirnya beranjak meninggalkan Surya dengan Gatra di dalam ruangan itu. Masing masing mencoba meredam emosinya sendiri, termasuk Windy-istri Surya.

Kenyataan sang suami tak hanya miliknya dulu sungguh menghancurkan kepercayaannya. Laki-laki yang ia harap menjadi sosok lelaki sempurna nyatanya pernah menyelingkuhinya. Bahkan sampai hati meninggalkan wanita lain dalam kondisi sedang hamil, sama seperti dirinya.

Windy terisak mengingat betapa tersiksanya Sinta saat ditinggal Surya. Pastilah berat. Berjuang sendiri dalam kebencian yang tak berujung. Satu fakta lain pun cukup membuatnya makin terisak.

Jika benar Gatra adalah anak kandungnya? Gatra tak akan lama hidup bersamanya. Mengingat penyakit yang anak itu derita dari kecil.

Jika benar Gatra anaknya, apa gunanya dia sebagai seorang ibu? Bahkan saat anaknya kesakitan dan berjuang dia malah bahagia dengan anak lainnya.

Sekejam itu ia menjadi ibu? Sampai tak punya firasat sedikitpun saat darah dagingnya kesakitan melawan penyakitnya.

Ibu mana yang sampai hati membiarkan putranya dengan orang lain berjuang, sedangkan dia berbahagia dengan segala kebohongan. Kenapa suaminya begitu kejam?

Same (End)Where stories live. Discover now