10

10 4 1
                                    


"Happy reading " :D


Ais yang tengah memandang dirinya di cermin menatap kosong
hingga…

kamu pakai baju ini dulu yah, owhh iyaa mumpung sekarang udah malem juga kamu nginap sini aja yahh kamu tidur di kamar tamu, ga baik juga anak gadis keluyuran malem-malem gini” ucap raisa seraya meletakkan baju nya diatas tempat tidur

“eh- maka-sih… tante, jadi ngerepotin kan” ais yang tiba-tiba gelagapan memalingkan wajahnya 

“jangan panggil tante dong, panggil mama aja, kan kamu pacar nya raka’’ raisa mengelus rambut ais seraya merapikannya

“ iy-ya tan-… ehh… mama’’ jawab ais menggaruk tengguknya yang tidak gatal

Sungguh diposisi ini membuat nya kurang nyaman terlebih ia baru mengenali mama nya raka

Apakah ia akan dimaafkan jika tau bahwa ia dan Raka tak terikat apa apa
Berharap memiliki hubungan?
Ahh entah lahh, bagi nya dirinya hanya orang yang di kasihani

Tapi kelihatannya mama nya raka orang yg ramah dan mungkin cukup baik
Kalau boleh jujur iya sangat bersyukur punya mama seperti nya

“mama tinggal dulu yahh’’ raisa mencium puncak kepala ais dan meninggalkannya seorang diri

Ais yang tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu tadi, seketika pipinya sudah ada buliran hangat yang ntah jatuh begitu saja tanpa aba-aba dari sang empunya

Ais menyeka pipinya “ maaf bu, ais hanya rindu”

***

Jam terus berputar dan menujukkan pukul 02.00 pagi
Angin menusuk hingga ke kulit
bulan seakan enggan hadir dan tanpa bintang kehidupan hamparan langit amatlah hampa tanpa ditemaninya
Ais yang melamun menatap kosong di pinggiran kolam renang rumah raka
Baginya memandang air membuatnya jauh lebih tenang.
Setenang sang air tanpa beriak

Dan seseorang membuyarkan lamunannya

“ ehh… lo ga tidur?” tanyanya

gw g ngntk

“trus ngapain disini?” Tanya nya lagi

“cari udara segar”

“lo sendiri ?” Tanya ais

gu-e?” ucapnya sambil menunjuk dirinya sendiri

gue haus  jadi  ke dapur deh, dan hm.. tadi gue nampak kek ada orang di kolam, gue kira maling pen gue gebukin soalnya ehh rupanya elo
Ga jdi dehh” jawabnya sambil duduk bersebelahan dan mensejajarkan tubuhnya di samping ais.

Ais membulatkan mulutnya ber-ohh ria seraya mangut-mangut

mama lo baik ka” ucap ais memandang lurus kedepan tanpa memerhatikan lawan bicaranya

iyaa’’

jangan buat dia kecewa yah ka” ais yang tersenyum dan langsung menatap bola mata raka

Raka yang terkejut, menatap bola mata ais yang hitam besar itu lalu
Tersenyum simpul

mata lo cantik

Ais yang menyadari itu membuang mukanya mengakhiri tatapan diantara mereka

“senyum manis terkadang bisa menjadi topeng yang ampuh yahh, Topeng yang menipu semua orang dengan ekspresi bahagia di raut wajahnya, melukiskan warna di hidup orang lain tapi ia lupa, dirinya sendiri tak punya warna di dalam hidupnya  ” ais pun memecahkan keheningan di antara mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mentari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang