Eps. 01 ~Kehangatan itu~

2.8K 92 20
                                    

Krrriinngg.. Krrriinngg..

     Suara alarm itu membangunkan tidur seorang gadis cantik yang tengah terlelap. Gadis itu pun dengan setengah sadar mengambil alarm yang di letakan di atas meja yang berada di sebelah kasurnya.
    
"Siapa sih yang mengatur jam di alarm ini? Ini kan masih jam 9" Ujarnya setengah sadar lalu kembali kedalam selimutnya.

"APAAAAA?! JAM 9?! GILA TELAT DONG KE KAMPUS!!" Teriak gadis itu seraya bergegas meninggal kan kasurnya langsung menuju ke dalam kamar mandi.

     15 menit telah berlalu, dengan pakaian seadanya gadis itu langsung berlari keluar sambil membawa tas kecil di punggungnya. Oh iya, gadis itu bernama Haruno Sakura. Seorang mahasiswa di sebuah kampus bernama Onyx University, kampus paling terkenal di desa Konoha. Sakura adalah seorang gadis cantik yang cukup populer di kampus nya. Namun dari semua pria yang mengejarnya, dia hanya menyukai seorang pria bernama Uzumaki Naruto. Tetapi Sakura sadar akan satu hal, Naruto sudah memiliki pacar yang bernama Hyuuga Hinata. Bagi Sakura, Hinata adalah gadis paling sempurna. Bagaimana tidak? Hinata adalah seorang model ternama, Hinata juga sangat pandai memasak serta berbakat di berbagai bidang, dan lagi nilai nya yang selalu sempurna. Bagi Sakura bersaing dengan Hinata adalah hal yang paling bodoh di dunia.

    Sakura berlari hingga sampai di halte bus, namun bus yang di tunggu belum juga datang. Sakura melirik kearah jam tangannya,
   
"MAMPUS INI MAH TELAT BENERAN" Ucap Sakura setengah berteriak dan terlihat agak frustasi.

"Ada masalah?" Ucap seorang pria tak dikenal

     Sakura melihat kearah wajah pria itu. 'Tampan sekali' itulah kata pertama yang terlintas di pikiran Sakura. Mata nya terus menatap kearah mata pria itu. Matanya nampak sangat dingin, mata yang seolah tak pernah merasakan kasih sayang di hidupnya.

"Wajahku aneh ya?" Tanya pria itu kebingungan.

"Ah, maaf. Aku tanpa sadar terus menatapmu. Kamu tidak nyaman ya?" Jawab Sakura yang merasa tidak enak.

"Aku maafkan" Ucap pria itu.

     Sakura terdiam tidak tau harus bicara apa lagi. Pria itu pun menyenderkan kepala nya tiang besi dan matanya terus menatap ke arah langit yang mulai menghitam.

"Aku  tetap suka awan walaupun sedang hitam" Ucap pria itu lirih.

"Kenapa? Bukannya lebih Indah kalau awan nya putih?" Tanya Sakura agak keheranan.

"Memangnya kenapa kalau hitam? Awan itu hanya sedang menunjukkan sisinya yang lain, memangnya awan itu harus terlihat selalu Indah dimata orang lain? Indah atau tidak, Hitam atau putihnya, itu bagian dari awan itu sendiri kan? Jika memang menyukai nya jangan hanya satu sisinya. Kalau memang suka, sukai kedua sisi awan itu" Jawab nya dengan suara yang sangat lirih dan mata yang berkaca-kaca seolah dialah sang awan itu sendiri.

     Sakura terdiam sejenak. Sakura tidak tau harus menjawab apa, dan lagi kata-kata dari pria ini membuat Sakura tersadar bahwa Sakura hanya mengetahui 'sisi putih' dari Naruto, pria yang disukainya. Setetes air mata jatuh dari mata indahnya. Sakura tidak menyadari kenapa tiba-tiba dia menangis. Semakin mencoba mengusapnya, air matanya semakin terus mengalir.

"Jangan di tahan, menangis membuatmu merasa lebih baik, tapi jangan larut dalam kesedihan." Ucap pria itu seraya membelai rambut indah Sakura.

     Sakura menangis kencang hingga tersedu-sedu. Memeluk erat pria itu, sakura tidak tau kenapa. Perasaan hangat dan nyaman dari pria itu membuatnya semakin menangis. Sakura terus bertanya 'kenapa?' pada dirinya sendiri. Siapa pria ini pun sakura tidak tau. Tetapi perasaan hangat ini bukan pertama kali Sakura rasakan. Seolah Sakura merindukan pelukan hangat dari pria itu.

"Sudah ya, jangan menangis lagi. Tadi kan sudah puas." Ucap pria itu.

"Terimakasih, ucapan mu menyadarkan ku tentang sesuatu. Selama ini aku kira aku jatuh cinta, tapi ternyata aku hanya mengetahui satu sisinya. Memangnya itu bisa di sebut Cinta?" Ucap sakura yang masih menahan tangis.

"Semua orang juga begitu kan? Hanya mencintai satu sisi saja? Tapi aku ingin bisa mencintai kedua sisinya" Ucap pria itu sambil menatap lembut wajah Sakura.

     Sakura melihat nya dengan tatapan penasaran.  Seolah ingin mengenal pria itu tapi Sakura tidak berani untuk mengungkapkannya. Semakin melihatnya semakin ingin mengenalnya, Sakura yang tidak berani mengungkapkan, hanya mampu menundukan kepalanya. Membuat wajahnya sedikit tertutup oleh rambut nya.

"Sakura" Panggil pria itu.

"Ah, I--iya" Jawab Sakura yang setengah melamun.

'Eh? Dia tau namaku?'

"Darimana tau namaku?" Ucap Sakura sambil menatap tajam pria bermata onyx itu.

"Oh iya, mungkin kau tidak mengenalku ya" Ucap pria itu sedikit tertawa.

"Namaku Sasuke, dulu kita pernah sekelas saat SMP" Jawab nya sambil tersenyum.

"Eeeeeehhhh?!" Sakura teriak tidak percaya.

"Bohong ya? Aku tidak ingat ada anak tampan sepertimu" Ucap Sakura dengan dahi yang agak dinaikan.

"Aku gak bohong kok, Aku anak yang selalu bersama Naruto" Jelas Sasuke agar Sakura percaya.

"Eh? masa kamu si anak suram itu?" Ucap Sakura karena mencoba mengingat anak yang bersama Naruto saat smp.

"Haha, suram ya? Iya sih, sampai sekarang juga" Ucapnya dengan sedikit tertawa.

"Eh beneran yang itu ya? Maaf memanggilmu suram" Ucap Sakura yang merasa tidak enak.

"Ga salah kok, Kalau bukan karena Naruto dan cinta pertamaku mungkin sekarang aku masih seperti itu" Jawab nya dengan tersenyum lembut.

'Dia malaikat' pikir Sakura.

"Aku harus pergi sekarang" Ucap sasuke yang mulai beranjak dari tempat duduknya.

"Eh kenapa?" Tanya Sakura.

"Aku masih ada urusan, suatu saat pasti bertemu lagi kok" Jawab nya dengan di sertai senyuman.

"I--iya" Ucap Sakura dengan pipi yang mulai memerah.

     Sasuke mulai berjalan meninggalkan sakura. Sakura hanya bisa melihat punggung sasuke yang semakin lama semakin menjauh, menjauh dan perlahan menghilang. Sakura tidak tau kapan akan bertemu sasuke lagi.

Akan kah bertemu lagi? Atau tidak sama sekali?

---------------------------------------

Eps. 01 -SELESAI-

Aroma bunga Sakura {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang