29_namja_

136 14 1
                                    

Drrrrrrrrtttt...drrrrttttt...drtttrr

Untuk yang kedua kalinya hosoek mendapat panggilan, lain dari namjoon tapi dari maknaenya yang tak lain jungkook

"Nee...baru saja aku mau menelponmu?" jawab hosoek kala ia selesai memasang earphone di telinganya

"Ah..hyung..apa kau sudah menemukan noona" tanya jungkook

"Belum, bagaimana kau?" tanya ulang hosoek

"Hyung...jisso noona tidak ada di kamarnya ataupun di tempat yang lain" ucap jungkook khawatir

"Aish...apa kau benar benar sudah mencarinya di seluruh ruangan" gusar hosoek

"Aku yakin, karna setiap sudut ruangana aku mencarinya..baik di bawah meja, dalam lemari ataupun di bawah ranjang pun tak ada" ucap jungkook

"Aih..aku ini serius padamu jungkook" ucap hoseok kesal

"Aku juga serius..sekarang aku akan keluar mencari noona, siapa tau ia masih di jalan" ucap jungkook

"Baiklah..kalau begitu sambungannya aku putus" ucap hoseok ..

Dan setelah itu Hosoek kembali fokus menyetir sambil menyusuri jalan mencari jisso.

****

Jisso masih diam di tempat, jalan pun hertambah ramai karna hari menjelang sore , ya karna para karyawan mulai meninggalkan tepat kerjanya untuk pulang ke rumah masing masing.

Berbeda dengan jisoo yang tengah menepih dari keramaian dengan mata sembab , kepalanya yang sendari tadi pusing terus ditahannya.

Itu semua ia lakukan demi menjaga ketenangan lalu lintas..yah kalau tidak begitu maka semua mata memandang ke arrah jisso tanpa di suruh.

Dalam duduknya jisso merasa perih di perutnya, tanpa di beritahu pun pembaca pasti tau apa yang di inginkan jisso..

Jisso ingin makan..perutnya ingin di beri asupan karna lelah berjalan menyusuri jalanan yang entah berapa KM yang sudah di lalui.

Malam semakin lalurut..
Jisso memikirkan kalau ia akan tinggal dimana..tempat pun belum ia temukan, tujuan apalagi.

Sunghuh jisso merasa sengsara dengan semua ini..satu satu hal yang ia lakukan hanya menangis
Untuk meluapkan emosinya

Dalam tangisnya jisso merasa kan samar samar suara yang ia dengar menyebut namanya, yang entah siapa..namun jisso tak menggubrisnya

"Jisso-ah"

Untuk kedua kalinya suara berat itu memanggil namanya, namun jisso masih dalam posisi yang sama, karna ia pikir semua itu hanya ilusinya

"Jisso-ah"

Untuk terakhir kalinya jisso pun dengan dengan ragu ia mengangkat wajahnya untuk mengetahui siapa yang memanggilnya tat kala sebuah tangan memegang pundaknya dengan halus

Saat melihat dengan mata kepalanya pun jisso langsung menghamburkan badannya pada lelaki itu.

Dengan menangis jisso memeluk lelaki di hadapannya..begitupun lelaki yang di peluk ia membalasnya dengan usapan di punggung memberi ketenangan

"Apa kau baik baik saja" tanya lelaki itu

"Nee...Gwaenchanhaeo" ucap jisoo menangis

Pria itu tersenyum kecil
"Bagaimana bisa kau baik baik saja sedangkan kau memeluk ku begitu erat"

Jisso pun yang baru sadar pun segera melepaskannya, lalu menatap lelaki itu dengan malu

"Kau pucat...kau pasti lelah menagis terus sampai mata mu sembab, "

"Ah...aku." ucap jisso terpotong lalu ia tersenyum merunduk karna Kenyataannya begitu

"Ayo pulang" ucap lelaki itu dengan menarik pergelangan jisso

********
Hosoek masih menyusuri jalan..hatinya begitu khawatir karna sampai malam pun ia tidak menemukan wanitanya

Sedangkan jalanan kini kian macet karna padatnya lalu lintas yang di pakai para Pekerja untuk pulang,

Hati hosoek merasa kesal karna sampai saat ini dirinya belum menemukan sang kekasih...

Hosoek tak mau kehilangan jisso, dirinya benar benar mengingin kan wanita itu menjadi istrinya, sekarang apapun masalanya hosoek tak peduli karna ia percaya kalau Ingin bahagia tidak harus mempermasalahkan kekurangannya.

25 menit berlalu ..kini lalu lintas dibanyaki mobil pun perlahan menjauh dari pusatnya, hoseok kembali melebarkan matanya lagi saat mobilnya bergerak maju..

Gang terakhir jalanan yang belum hoseok lalui pun ia telusuri..matanya tambah terbuka lebar kala menemukan seOrang wanita yang bercirikan jisso

Hosoek menyipitkan matanya dengan Memastikan kalau yang dilihat benar jisso..

Dari postur tubuh, Rambutnya, pakaiannya hoseok yakin itu jisso..tapi yang aneh kenapa hosoek melihat lelaki yang di peluknya

Lelakinya pun hosoek mengetahui postur tubuhnya badan tinggi tegak dengan rambut yang khas

"Namjoon.." pekik hosoek

ya lelaki itu namjoon..

Bagaimana bisa namjoon di peluk jisso sedangkan keduanya belum kenal begitu dekat , hosoek terus meperhatikan keduanya.

Maaf : Kamu Bukan Yang Pertama  [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang