10. Mianhae

205 26 0
                                    

Bangun pagi dan menyiapkan sarapan mungkin sudah menjadi tradisi bagi jisso, karna sudah dua bulan lebih ia melakukannya untuk suaminya yang slalu menyikiti,tapi walau bagaimana pun seokjin tetap suaminya..

Ya dua bulan itu hanya diwarnai duka saja bagi jisso,pasalnya kelakukuan seokjin sama sekali tidak berubah padanya.seokjin hanya berbicara seperlunya

Dan hari ini dengan wajah datar dan sikap dingin seokjin memerintahkan jisso untuk tetap di rumah membereskan rumah dan mempersiapkan makanan untuk acara nanti malam,,entah acara apa itu dirinya tidak tau.

Sedangkan satu jam lalu seokjin sudah pergi kekantor bersama selingkuhan nya, ya sudah dua bulan juga.
. wanita itu tinggal di rumah bersama kami.

Entah berapa lama jisso akan bertahan dengan rumah tangga ini yang jelas kesabarannya sudah tipis..
dia tau akar permasalahanya adalah dirinya tapi setidaknya maafkan dirinya,,bukannya menikah harus menerima apa adanya bukan.??.

Usai membereskan rumah seperti yang seokjin perintahkan,Jisso pergi ke mini market yang tak jauh dengan rumah itu sebabnya ia berjalan kaki, untuk membeli minuman dan makanan ataupun kue untuk cemilan nanti malam acara seokjin

Berjalan santai mungkin hal yang sangat jarang jisso dapatkan dua bulan kebelakang ini pasalnya setelah menikah dan bekerja ia dibuat sibuk dengan tugas tugasnya, maka dari itu jisso menikmati suasana ini sambil memeriksa handphone nya yang penuh dengan notifikasi grup dari kantornya,,

Jisso membaca pesan yang baru saja masuk dari hyerin yang menanyakan keberadaannya sekarang,,aku hanya geleng geleng kepala saja melihatnya, dan berfikir kenapa hyerin akhir akhir ini sangat peduli padaku dan mungkin karna kejadian yang lalu itu,

Tengah asik bermain handphone jisso sampai tidak memperhatikan jalan sampai dia menabarak lelaki yang berjalan berlawanan arah,dengan refleks handphone ia jatuhkan ke jalan trotoar

Jisso mentapa kedepan mendapati seorang lelaki yang terjatuh

"Ah mianhae,aku tak sengaja" ucap lelaki yang terjatuh itu

"Ani..justru aku yang harus meminta maaf karna tidak melihat kedepan saat berjalan" ucap jisso

Tanpa mempedulikan handphone jisso membantu lelaki itu untuk duduk dikursi yang tersedia di pinggir jalan

"Kau terluka" ucap jisso yang melihat luka di lututnya

"Gwaenchana,ini hanya luka kecil" ucapnya

"Tapi itu sama saja luka kau terluka karna ku"ucap jisso yang merasa bersalah

"Sudah, aku baik baik saja tidak perlu khawatir" ucap lelaki itu sambil tersenyum pada jisso

"Tidak,aku harus obati luka mu, kalau tidak aku akan merasa bersalah padamu,jadi tolong tunggu disini"

Belum sempat lelaki itu menjawab ,, jisso dengan cepat pergi ke apotek

"Cantik tapi sayang keras kepala"--batin lelaki itu

Sepuluh menit berlalu tak butuh waktu lama untuk membeli obat,karna tempatnya hanya bersebrangan dengan posisinya tadi

*****

"Maaf jika sakit" ucap jisso sambil membuka obat dan mengoleskannya di lutut lelaki itu, lalu memberinya perban agar tidak terkena debu

"Gomawo" ucap lelaki itu

Jisso tersenyum
"gunakan ini jika luka mu sudah kering." sambil menyodorkan salep

"Ini akan memudarkan bekas luka mu"--lanjut jisso

Lelaki itu merimanya sambil berterimakasih pada jisso

"Ya sudah aku pergi dulu," ucap jisso melangkahkan kakinya sambil melambaikan Tangan

********

Malam tiba seokjin pun sudah kembali dengan selingkuh nya..

Risih bukan main melihat pemandangan itu yang setiap hari dilihat,tapi lagi lagi dia harus menahan emosinya untuk mempertahankan rumah tangga nya yang baru seumur jagung.

Mereka menghampiri jisso yang baru saja naik ke atas menuju kamarnya,
"Kau kemana saja, saat aku hubungi?" tanya seokjin yang tampak kesal

"Mianhae handphone ku jatuh dan rusak" ucap jisso

"Aihss..kau bohong bukan??"
Tuduh jin

"Andwae"

"Aihs...Kau sudah siapkan semua?" tanya seokjin dengan posisi merangkul wanita itu

"Nee..kau membutuhkan sesuatu"--ucap jisso dengan pandangan tak suka pada wanita disebelah suaminya,

"Ani,,aku hanya ingin bilang, Kau tidak boleh keluar saat ada teman dari groupku,dan sampai acara selesai"ucap seokjin yang ketus langsung pergi meninggalkan jisso

Hati jisso seakan hancur, Karana sikap seokjin yang slalu begini, dalam hatinya ia bertanya"kapan suaminya akan berubah seperti dulu?"

.............

Seokjin sudah diruangan party mengobrol bersama kekasihnya..
Tak lama kemudian suara riuh orang melangkah terdengar ditelinga nya ,sampai ia membalikan badannya dan mendapati member dari grup BTS,grup BTS adalah grup sekolahnya dulu yang terdiri dari tujuh orang termasuk dirinya yang tertua dalam grup,
Seokjin mengadakan party ini dengan tujuan reunian melepas rindu dengan sahabat nya..


Semua member membawa pasangannya, kecuali ho-seok, jimin dan taehyung,lantas seokjin tertawa melihat pemandangan itu,

"Aisshhhh. Kau masih belum punya pasangan hah?" ucapnya masih sambil tertawa

"Jangan begitu hyung,,kau baru punya kekasih sudah sombong" ucap hoseok

'Iyah hyung,,dulu kau sama seperti kami setiap acara datang tanpa kekasih" ucap jimin

Seokjin tertawa,karna memang dulu dirinya masuk dalam bagian mereka, dan diantara mereka tak ada yang tau dirinya sudah menikah..

Note:
Seokjin sebenarnya tidak sengaja tidak memberi tahu ataupun Member BTS saat menikah ,

"Aku tidak sendiri,aku punya pasangan ,jiminkan selalu bersamaku" ucap taehyung yang langsung mendapat dorongan di kepalanya,tanpa merasa bersalah taehyung tertawa,

"Dasar ngenes" ucap jungkook

Mereka tertawa bersama tanpa disadari diatas ada yang memperhatikannya..

Maaf : Kamu Bukan Yang Pertama  [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang