7_mussyinto peaces

237 23 0
                                    

Jisso sekarang tengah berada di ruangan tak terpakai milik seokjin, dia mengetahui ini saat dia dan seokjin pergi mencari berkas di ruangan ini,dengan kata lain ruangan ini adalah gudang file milik perusahaan seokjin ...tapi keadaanya begitu rapi dan terawat meski dirumah ini tidak ada pembantu yang mengurusnya...

Jisso pov

Aku menangis meluapkan emosi dalam diriku,,Berkali kali aku memukuli dada ku yang terasa sesak, serasa sakit melihat kejadian itu, karna aku tidak rela mendapati seokjin dengan wanita lain

setahun lamanya berhubungan dengan seokjin,aku tak pernah melihat suami ku dengan wanita lain..dia benar benar sangat menjaga perasaanku,,bahkan ketika dia berada di kurumunan wanita dia lebih memilih tempat yang lain menjauh dari setiap wanita yang mendekatinya demi diriku..tapi kurasa mungkin kini sudah berbeda

"apa boleh buat aku memang yang salah telah membuat suamiku membenciku."

*****

Seokjin baru saja selesai dengan aktivitas nya dengan sang kekasih, lalu menyuruhnya pulang dengan alasan ingin beristirahat, tapi nyatanya seokjin tidak melakukan apa yang dirinya katakan pada sang kekasih ,,ia malah Mencari Istrinya yang tadi pergi entah kemana, terbesit rasa bersalah padanya, tapi apa boleh buat seokjin masih kecewa dengan dirinya.

Seokjin mengitari seluruh rumahnya tapi nihil tak ada sang istri disana,

"Aishhh dimana dirinya?" pekik seokjin frustasi

namun ternyata ada satu ruangan yang tertinggal yaitu gudang,mungkin seokjin mengira bahwa tidak mungkin jisso masuk ke ruangan itu, karna dia baru sekali menapakan kakinya dirumah ini saat seokjin mencari barang..
Dan seokjin memutuskan untuk mencarinya di luar..

*****

Serasa sudah meluapkan emosinya,jisso keluar dari ruangan itu dan pergi masuk kedalam Rumahnya kembali

Ia kembali menuju kamarnya untuk mengajak seokjin makan dan mungkin akan mengajak wanita itu,kalian tau kan ajakannya sempat tertunda,

Setelah sampai dikamar jisso tidak menemukan seokjin maupun wanita itu, yang ia dapati hanya tempat tidur yang "berantakan", jisso menghampiri tempat tidur itu berniat membereskannya..

Usai membereskan tempat tidur..kakinya melangkah ke bawah untuk menghampiri makannya yang sempat tertinggal,

"Kemana lagi seokjin?" gumam jisso saat melangkahkan kakinya ke meja makan.

Ia menatap makanan yang sudah dingin itu,,dan membawanya ke dapur untuk menghangatkan nya..

Mungkin jin mengantarkan wanita itu--pikir jisso,

Dan nanti ketika seokjin pulang jisso bisa menawarinya..
Baru saja keluar dari dapur dia dia sudah mendapati suaminya..

Bersikap seperti biasa seolah tak ada yang terjadi, dengan memasang senyuman jisso menyapanya

"Kim,kau sudah makan?" tanya jisso

Namun tak satu katapun yang keluar dari bibir tebalnya, dia hanya diam sambil menatap jisso,sebenarnya jisso canggung memanggil suaminya dengan marga nya..tapi mau bagaimana lagi ingin memanggil sayang dia takut ...

"Kau pasti lapar,,ayo makan,sudah ku hangatkan makanan yang tadi ku buat" ucap jisso sambil menarik tangan seokjin menuju meja makan

"Kau duduk disini,biar aku siapkan makanan nya" ucap jisso yang langsung mengambil makanan dan menyiapkannya untuk suaminya

Jisso menatapi suaminya yang tengah makan begitu lahap,jisso sendiri tidak makan biarkan suaminya saja yang lebih dulu makan,karna takut makanan yang ia sediakan tidak cukup untuk seokjin,karna kelihatannya dia sangat lapar,biar nanti sisanya saja yang dia makan,

"Hey..kenapa kau menatapku"

Akhirnya suaminya mengeluarkan suara walaupun sedikit datar,terpaksa dan terkesan dingin tapi setidaknya suaminya berbicara dengannya.

"Ahh...gwaenchana"

Seokjin melihatnya namun seketika kembali pada makanannya,,

"Jika sudah,, biarkan saja di situ nanti aku bereskan,,aku mau kekamar dulu,menyiapkan pakaian besok kembali bekerja " ucap jisso sambil melenggang pergi

Sedangkan seokjin masih diam dalam aktivitasnya, ingin sekali dirinya berkata pada jisso
"Untuk apa dia kembali bekerja?" tapi rasa gengsinya begitu tinggi..
Ego nya tak mau kalah..seharusnya jika seokjin memang mencintai jisso ,ia harusnya menerima jisso apa adanya.. Tapi ini apa yang dia lakukan??

Memacari orang lain demi menyakiti istrinya,sejujurnya dalam hati seokjin,ia enggan berpacaran dengan wanita manapun,tapi demi melancarkan usahanya seokjin mau tidak mau harus melakukannya.

Maaf : Kamu Bukan Yang Pertama  [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang