-06-

3.4K 427 24
                                    

♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡


♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

"FELIX!!"

"LIX!!"

"BANG FELIX!! LO DIMANAA?!"

Changbin berhenti setelah lelah berlari-lari di tengah hujannya malam. "Aduh, Felix lo kemana sih?" tanya Changbin pada dirinya sendiri dengan nada frustasi.

Changbin yang sudah lelah berteriak kesana-kemari melihat seseorang sedang berdiri di ujung jembatan seakan ingin melompat dari jembatan itu. Dengan cepat Changbin berlari ke arah ujung jembatan.

"FELIX JANGAN!" teriaknya ketika mengetahui orang itu adalah orang yang ia cari sedari tadi. 

"FELIX!!"

Dengan cepat Changbin menarik Felix dari ujung jembatan perlintasan lalu memeluknya.

"LIX LO GILA HAH?!" bentak Changbin lalu melepaskan pelukannya.

Keadaan Felix kacau. Seragamnya kotor dan basah karena terkena air hujan, mukanya kotor entah terkena apa. Tangannya penuh luka sayatan yang dapat Changbin yakini  itu luka yang baru, dan jangan lupakan matanya yang membengkak parah karena menangis.

Tubuh Felix bergetar, lalu berteriak. "YA GUE GILA! HATI GUE TERLALU SAKIT NERIMA KENYATAAN KALAU GUE PUNYA KELUARGA TERBURUK DI DUNIA! HATI GUE SAKIT NERIMA KENYATAAN TENTANG AYAH DAN IBU GUE YANG UDAH GAK SAYANG SAMA GUE! GUE TERLALU SAKIT BIN. GUE SAKIT!!!" teriak Felix. Felix menangis, kakinya lemas lalu terduduk. Kakinya terlalu lemas untuk dipijakan di dunia yang tak adil pada dirinya ini.

"GUE GAK BUTUH UANG BIN GUE GAK BUTUH! GUE CUMAN BUTUH KASIH SAYANG DARI KEDUA ORANG TUA GUE BIN! GUE CUMAN BUTUH ITU. GUE MAU KELUARGA GUE BALIK KAYAK DULU LAGI! KEMBALI KE SAAT-SAAT DIMANA AYAH GUE BELUM NEMU PEKERJAAN HARAMNYA ITU DAN NGELUPAIN GUE SAMA KAK CHAN. GUE BENCI! GUE MAU MATI!" teriak Felix lagi sambil memukul-mukul kepalanya dan menjambak-jambak rambutnya. "Gue benci Bin, gue benci," ucapnya sambil terisak.

Changbin menatap Felix dengan tatapan tak percaya. Seberat itukah beban seorang Bang Felix yang setiap hari terlihat baik-baik saja? Bahkan ia bisa tersenyum begitu lebarnya ketika bersama teman-temanya.

Changbin menekukan lututnya, lalu berjongkok di depan Felix. Tangannya dengan otomatis menarik Felix kedalam pelukannya. "Lix, lo punya gue. Lo punya kakak lo yang sayang sama lo, lo punya Seungmin sahabat baik lo, Lix. Lo gak boleh egois dengan mikirin diri lo sendiri yang bakalan tenang kalo misalnya lo mati. Lo juga harus mikirin keadaan orang-orang di sekitar lo yang pasti bakalan sedih kalo kehilangan lo Lix. Terutama gue," ucap Changbin. Tak sadar dirinya juga meneteskan beberapa cairan bening dari ujung matanya.

Felix melepas pelukan itu paksa. Lalu kembali berdiri. "LO GAK BAKALAN PAHAM BIN! LO GAK BAKALAN NGERTI! LO GAK BAKALAN TAU HATI GUE SESAKIT APA SAAT TAU KAKAK GUE DIPUKULIN SAMA AYAH SETAN SIALAN ITU! LO GAK AKAN PAHAM!!!" teriak Felix lagi dengan air mata yang terus turun.

Changbin ikut berdiri, menatap Felix ikut sedih. "Gue gak tau, karena lo gak ngasih tau. Karena itu coba lo bagi kesedihan lo itu sama gue. Lo cerita sama gue Bang Felix!" ucap Changbin. Tangannya kembali terulur untuk memeluk Felix. Tapi, Felix kembali menepisnya.

"Kalopun lo tau, lo gak bakalan bantuin gue kan?! Lo bakalan pergi! KARENA LO GAK MAU KENAL SAMA ORANG YANG BERMASALAH KAYAK GUE, SEO CHANGBIN!" bentak Felix lagi.

Changbin tak ada pilihan, ia langsung menarik Felix kedalam pelukannya. Memeluknya, walaupun Felix terus memberontak, walaupun Felix terus memukulinya.

"Lepas! Bin Lepas!"

"Gak, gue gak akan lepasin lo! Gue sayang sama lo Lix, gue peduli sama lo, tolong jangan kayak gini," ucap Changbin membuat Felix pukulannya berhenti.

Felix menatap mata Changbin dengan matanya yang bengkak. "Lo peduli sama anak kayak gue? Anak bermasalah ini?" tanya Felix.

"Iya! Gue peduli, karena gue sayang sama lo Lix! Gue gak bisa ngeliat lo kacau kayak gini, gue gak bisa. Hati gue sakit tau dunia ternyata membebani lo dengan beban yang begitu berat, gue sakit."

"Lo bakalan ninggalin gue Bin, sama kayak yang lain ketika tau seburuk apa kehidupan gue. gue takut untuk percaya lagi," ucap Felix sendu.

"Enggak, gue gak akan ninggalin lo. Gue janji."

Felix terdiam, lalu perlahan membalas pelukan Changbin. Membenamkan kepalanya di ceruk leher Changbin, lalu kembali menangis.

"Maaf," ucap Felix di tengah isaknya.

Changbin menatap orang kini sedang didalam pelukannya.

"Hiks- maaf Bin, maafin gue," ucap Felix lagi dibarengi tangisannya.

"Gak apa-apa, lo berhak untuk nangis sebanyak yang lo mau dan lo berhak mendapatkan semua kebahagiaan di dunia ini Lix," ucap Changbin sambil mengelus kepala Felix sayang.

"Lo berhak."












•••TBC•••

:D

vote+comment!

Thanks!!

Wafyuu!!!

IPA 1 • ChangLix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang