-05-

3.6K 468 43
                                    

"ULANGI PERKATAANMU BANG CHAN!!"

"Ak-aku memiliki kekasih-"

PLAK!

"SESAMA JENIS?!"

PLAK!

"IYA?!"

PLAK!

"JAWAB BANG CHAN!"

PLAK!

"IYA! AKU MEMILIKI KEKASIH SESAMA JENIS!"

BUGH!

Chan tersungkur di lantai rumahnya sambil memegangi pipinya yang memerah parah karena tamparan juga pukulan dari ayahnya sendiri. Wajahnya benar-benar memprihatinkan, bibirnya bahkan kini mulai berdarah mengeluarkan cairan merah segar. Terasa perih, terasa sakit, tapi tidak sesakit hatinya kini.

"AKU MENDIDIKMU DARI KECIL HINGGA SEBESAR INI AGAR KAU MENJADI ORANG YANG SUKSES. AKU INGIN KAU MENJADI ORANG SUKSES DAN MEMILIKI KETURUNAN. TAPI APA YANG KAU LAKUKAN HAH?" bentak sang ayah.

Beliau nampak mengacak-ngacak rambutnya. Lalu berjalan-jalan sebentar, dan kembali menatap Chan dengan tajam.

Ibunya yang sedari tadi diam, kini mulai membuka suaranya. "Sudahlah, buang saja Chan dan Felix itu. Dasar anak tak tau diri!" ucap ibunya tanpa rasa kasihan pada anak sulungnya.

Telinga Chan yang mendengar perkataan ibunya, tapi dadanya yang terasa semakin sesak dan sakit. Cairan bening mulai menetes dari mata nya yang kelam. Menangis? Tentu saja. Dia dibuang oleh orang tuanya sendiri sekarang.

Tadi saat orang tuanya datang ke rumahnya, Chan sudah berusaha untuk bertingkah sebaik mungkin. Awalnya semua baik-baik saja. Tapi ketika Chan mulai membicarakan kekasihnya, Kim Seungmin. Emosinya ayahnya jadi tak terkendali. Awalnya hanya bentakan yang Chan terima, tapi kini wajahnya bahkan sudah babak belur.

Chan perlahan berdiri. Tangannya memegang sudut bibirnya yang terluka, lalu menatap ayah dan ibunya bergantian.

"Kalian orang tua yang hebat. Kalian bahkan merawatku dan Felix dengan sangat baik. Tapi, sekarang lihat-" Chan menggantung kalimatnya. Tangannya berusaha menggapai tangan milik ayahnya, namun langsung ditepis ketika tersentuh.

"- ayah yang selaluku banggakan pada teman-temanku. Baru saja memukuliku," Chan berkata sambil menangis.

Manik mata Chan beralih menatap ibunya. "Ibu yang selaluku sayangi, ibu yang selaluku peluk, ibu yang selalu aku jaga! Baru saja membuangku! ANAKNYA SENDIRI!" teriak Chan. Matanya terus mengeluarkan air mata.

"Sangat menjijikannya kah diriku jika aku menyukai sesama jenis? Apakah aku berubah menjadi sampah ketika aku menyukai sesama jenis bu? Tolong jawab aku." Tak ada jawaban yang Chan terima, bahkan ibunya membuang muka ketika ia menatapnya degan harap sang ibu akan menjawab.

Chan tertawa miris. "Aku akan pergi! Aku akan membawa Felix bersamaku. Jangan pernah mencari kami. Dan ibu, jangan menyesal saat nanti kau tak dapat melihat kami lagi!" ucap Chan dengan penuh penekanan lalu keluar dari rumahnya itu.

♡♡♡

"Aku pulang.."

Grep!

Seungmin memeluk kekasihnya disusul dengan suara tangis. "Hiks- kakak! Kakak kenapa? Mukanya kenapa?" tangis Seungmin. Matanya terus mengeluarkan air mata, sedangkan tangannya kini beralih menangkup wajah kekasihnya yang kini sudah di penuhi dengan luka lebam.

Chan mencoba tersenyum ke arah kekasih manisnya. "Gak apa-apa kok. Kakak cuman luka dikit aja," ucap Chan. Tangannya kembali menarik Seungmin kedalam pelukannya.

"Hiks- muka kakak kenapa?"

"Enggak kok, enggak apa-apa," ucap Chan lagi. Kini tangannya beralih mengusap rambut halus milik kekasihnya.

"Dimana Felix?" tanya Chan.

"Belum pulang. Katanya masih ada hiks- kerja kelompok di rumah Jeongin. Huks- Kakak kenapa? Dimarahin hiks- lagi ya sama ayah?" tanya Seungmin terisak.

Chan menghela nafasnya. "Dia marah karena tau kebenaran tentang kita, Seungmin," ucap Chan lalu mengenggam tangan Seungmin untuk dikecupnya.

"Kakak juga ngambil keputusan untuk pergi dari rumah itu, ngebawa Felix juga tentunya. Dan mulai sekarang, rumah itu bukan rumah kakak lagi," ucap Chan yakin.

"Kak? Hiks- ayah semarah itu ya? Muka kakak sampe merah-merah gini. Terus, kalau kakak pergi, hiks- aku gimanaa?" tanya Seungmin dengan tatapan matanya yang sayu.

Chan tersenyum lembut. "Kak Chan cuman ninggalin rumah itu, bukan rumah yang ini," ucap Chan lalu mendekatkan wajahnya ke arah Seungmin, dan mencium bibir ranum milik kekasihnya tersebut.

Tanpa mereka sadari, Felix daritadi sudah mendengarkan semua percakapan mereka dari depan pintu. Dia menangis mendengar fakta bahwa ayahnya yang kejam seperti iblis itu baru saja menghajar kakak tersayangnya.

"Aku harus pergi, aku gak mau ngerepotin kak Chan!" batin Felix lalu pergi dari apartemen milik Seungmin.















○○○TBC○○○

:'D

vote+comment!

Thanks!!

Wafyuu!!!

IPA 1 • ChangLix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang