Awal Mula

3.7K 297 2
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.



Brian berjalan menuju kelasnya dengan perasaan kesal. Apa apaan itu? Kenapa Kevin sangat ikut campur pada hidupnya? Brian sudah bukan anak kecil lagi yang serba dilarang melakukan apapun. Lagipula apa salahnya dengan merokok? Toh teman-temannya pun melakukannya.

Ya, pemikiran Brian memang aneh. Sudah jelas-jelas merokok dapat merusak tubuh. Tapi bukan berarti Brian bodoh. Ia hanya tidak mau mengakui apa yang dilakukannya adalah salah.

Selama ini ia hidup dibawah bayang-bayang orang tuanya. Namun, setelah mereka tiada, ia merasa tak ada gunanya ia terus melakukan apa yang dilarang orang tuanya jika mereka tak ada. Jangan salah, meski begitu Brian sangat menyayangi mereka.

Brian duduk di bangku kelas bagian pojok belakang. Itu adalah spot favoritnya. Bagaimana tidak? Ia dapat dengan mudah menutup dirinya dengan buku pelajaran. Sedangkan dirinya tertidur pulas dibalik buku tersebut.

Tak

Brian mengamati sebuah nametag yang baru saja diletakkan di atas meja oleh Leo.

"Berterimakasihlah pada Kevin, jika ini sampai hilang mati saja sana di tangan Rion haha"

Ingat Rion bukan? Ketua kedisiplinan yang paling disegani murid satu sekolah. Setelah sedikit menggoda Brian, Leo pun duduk di bangkunya, tepat di sebelah Brian.

"Huft"

Brian menghempaskan nafasnya tak suka. Kenapa juga ia harus satu sekolah dengan adiknya?

Disaat ia sibuk dengan pikirannya. Sebuah suara menyadarkan dirinya.

"RION DATAANGG" teriak salah satu teman sekelas Brian dari luar kelas.

Jika ada Rion, tak salah lagi apa yang akan terjadi selanjutnya.

RAZIA.

Rion dan petugas kedisiplinan lainnya masuk ke dalam kelas Brian. Seperti biasa, Rion yang tak pernah senyum itu memimpin proses pendisiplinan di dalam kelas. Brian yang sedang tidak mood, hanya membiarkan saja nametag yang baru diberikan Leo.

"Loh? Bagaimana bisa?" gumam Rio namun masih bisa didengar murid satu kelas.

Ia heran, setaunya anak itu terlambat datang. Kenapa sekarang justru tengah duduk santai dengan kedua kaki yang dilipat di atas meja?

"Huh?" Brian tersenyum remeh melihat ekspresi Rion yang tampak bingung. Sedangkan Rion yang tak mau ambil pusing, ia pun mulai memeriksa kelengkapan Brian.

Saat melihat baju Brian yang tak ada nametag, Rion langsung menyindirnya ditempat.

"Ga punya nama?" sindirnya.

Brian yang sedang malas bicara pun memilih untuk diam.

"Ooh jadi selain ga punya nama, ga punya mulut juga ya?" Rion masih santai menghadapi kelakuan Brian.

Tapi, tak disangka-sangka Brian justru menggebrak meja didepannya.

BRAK

"Maksud lo apa hah?"

Brian berdiri dari duduknya dan mendorong bahu Rion kencang, membuat Rion mundur beberapa langkah. Setelahnya, ia berjalan menuju luar kelas.

Belum sampai tiga langkah, tangan Brian sudah ditarik oleh seseorang. Ya, pelakunya adalah Rion.

"Punya mulut itu dijaga" ucap Rion sambil memasangkan nametag Brian yang tergeletak di meja.

Melihat Rion dan Brian yang saling bersitegang, sontak seisi kelas menatap tak percaya. Pasalnya mereka tak pernah membayangkan hal ini akan terjadi.

Bad Brothership [Brian - Kevin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang