Kyan Pentra

36 3 0
                                    

"Aku suka kamu.." Ujar lyvia masih dalam lamunannya.

-
-
-

●●●

Dulu aku ini anak yang tidak pandai menulis. dari kelas 1 sampai 5 SD
aku masih belum bisa menulis
dengan lancar.

Karena mungkin aku yang tidak tertarik dengan itu. Hal itu menjadi kelainan yang unik dari diriku ini.
Lalu.. bagaimana aku masih bisa
terus lanjut bersekolah?.

Ibuku yang sangat menyayangiku
selalu datang ke kantor sekolah saat aku di daftarkan untuk bersekolah.
dia keluar paling lama dari orangtua anak - anak yang lain.

Kenapa?.. untuk membuat sebuah perjanjian kecil dengan kepala sekolah dan guru - guru meminta
agar aku di berikan keringanan, untuk tidak menulis di sekolah.

Dan yang pada akhirnya semua materi sekolah ibuku yang menulisnya di rumah.

Sial, aku selalu tidak bisa berhenti menteskan air mata jika mengingat aku yang dulu.

Tapi aku juga rindu pada saat dimana
aku sangat menyukai kalimat yang bertuliskan "Aku suka kamu".

Mulai dari saat itu, aku mencoba menggerakan tangan ku yang bodoh ini. Bahkan memegang alat tulis aku hampir kesulitan, karena sudah 5 tahun aku tidak menulis dengan tangan ku yang normal ini.

Tapi aku masih berusaha dari kelas 5 hingga sampai kenaikan kelas, aku terus belajar agar bisa menuliskan kalimat tersebut.

Hingga pada akhirnya aku sudah menginjak kelas 6. Aku sudah
handal menuliskan kalimat tersebut.

Walau hanya kalimat itu, aku ingin bisa menyampaikan perasaanku
kepada ibuku yang sudah mau bersusah payah untuk ku selama ini
dengan hanya kalimat tersebut.

Aku senang.. sangat senang hingga, saat itu hujan deras. Dan sekolah sudah di pulangkan, aku nekat berlari menerjang derasnya hujan.

Akan tetapi langkah ku terhenti tepat di depan gerbang sekolah.

Aku melihat ada sesosok gadis
yang sedang berteduh di bawah
atap warung kecil yang berada
tepat di depan sekolah ku.

Dia kuyup, sendiri berteduh lengkap dengan seragam dan alat sekolahnya.

Menunduk.. dia hanya menunduk.

Tapi perlahan dia mengangkat kepalanya dan mengarahkan
matanya tepat ke mata ku.

Aku terkejut oleh kilatan bahagia di matanya itu. Rasanya membuat bibir ku tidak bisa ku tahan agar tidak tersenyum dengan sendirinya.

"Ahkk.." Spontan akibat salah tingkah kyan yang masih lugu dan kecil itu mendongakan kepalanya ke atas.

Gadis kecil itu terdiam, memandangi kyan dari warung kecil tempatnya berteduh.

Tiba-tiba saja kyan menggerakan kedua tangannya, melebarkan telapak tangannya untuk menghalangi tetesan hujan yang turun dengan deras, menghantam wajahnya itu.

Kyan mengeluarkan reaksi kesakitan.

"Aw aw aww.. u u jan jan gan rame rame.. dong" Ucap kyan terbata-
bata kesal karena hujan turun menghantam wajah dan
mulutnya dengan cukup keras.

Seketika gadis itu terkekeh pelan,
dan mulai tertawa di bawah
derasnya hujan. Akibat tingkah
laku kyan yang sedang kesakitan.

Kyan mendadak menghentikan aktifitasnya menghalang hujan.

Karena dia mendengar ada suara kecil lembut dari depannya yang sedang tertawa.

Ketika kyan melihat bahwa yang tertawa adalah gadis kuyup itu. Kyan mulai ikut tertawa dan lanjut berlari mendekati gadis berkuncir ekor kuda itu.

Aku Dan PerasaankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang