Sudah 2 hari berlalu, dan hari ini libur kuliah. Padahal barusaja aku dan Clara lumayan dekat dikampus, ia selalu menghampiriku saat aku sedang berkumpul dengan keempat temanku. Hingga empat temanku itu kini mulai bergosip kalau aku dan Clara berpacaran. Tentu aku menyangkalnya, karena kami hanya teman biasa. Bahkan aku masih belum bisa bicara banyak pada wanita yang baru kukenal beberapa hari lalu itu.
Sejak hari saat Tristan merusak komik-komikku, sejak saat itu aku tidak pernah berbicara dengannya. Memang sih, sejak dulu memang aku tidak pernah berbicara padanya, tapi sejak ia merusak koleksiku, aku jadi semakin malas bahkan untuk melihat wajahnya saja. Soal Alan, dia masih belum bisa menemukan pengganti untuk komikku yang dirusak Tristan. Padahal dia sudah berkata dengan sangat percaya diri kalau dia pasti akan mendapatkan apa saja yang dia mau. Cih!
Ponselku berdering saat aku sedang berdiri dan meletakkan lenganku dipembatas balkon apartemen. Clara tiba-tiba menelpon? Ada apa?
"Halo?"
"Halo, Zayn. Bagaimana kabarmu?"
"Erm...baik"
"Sedang apa?"
"Melihat pemandangan dari balkon"
"Nice, ada waktu hari ini? Mungkin kita bisa berjalan-jalan sebentar diluar dan menonton bioskop?"
"Erm...ya, kurasa"
"Jadi, kau mau?"
"Ya, perlu aku jemput?"
"Di cafe, pukul 10"
"Oke"
-
Aku menyemprotkan parfum ke kemeja coklat yang kukenakan, setelah membawa dompet, ponsel, dan kunci mobil, aku keluar dari kamar.
"Mau kemana lagi? Sepertinya kau tidak betah sekali disini" ujar Alan.
Aku mendengus. "Sebenarnya aku hampir tidak pernah keluar sebelumnya, kecuali untuk ke basecamp dan kuliah. Tapi akhir-akhir ini aku jadi mendadak malas berdiam diri diapartemen"
"Karena aku?"
Aku mengangkat bahu. "Kau tahu" kemudian meninggalkannya.
Aku sudah menghentikan mobilku didepan cafe milik kakak Clara, aku melihatnya sedang berbicara dengan Kalifa--keponakannya. Kurasa Clara juga sudah menyadari kedatanganku, jadi aku turun dari mobil untuk menghampirinya.
Clara menghampiriku lebih dulu sebelum aku sampai ditempatnya berbicara dengan Kalifa.
"Zayn, hari ini kakakku sibuk sekali mengurus cafe karena hari ini hari minggu dan disini sangat ramai. Jadi dia memintaku untuk membawa Kalifa ikut bersama kita, kau tidak keberatan, kan?"
Aku melirik ke arah Kalifa kemudian menatap Clara lagi. "Erm...ya, tidak masalah" sahutku.
Kemudian Clara memanggil Kalifa yang langsung berlari mendatanginya. Kami pun berangkat.
-
"Sepertinya kita tidak jadi nonton" aku memecah keheningan dimobil saat sepanjang jalan hanya terdengar suara Kalifa yang mengoceh sendirian.
"Iya, lalu kita kemana?" Clara menoleh ke arahku.
"Kurasa lebih baik kita ke taman edukasi, atau kebun binatang"
Clara menoleh ke kursi belakang. "Kal, kau mau ke kebun binatang?"
"Mau, apakah disana ada jerapah?"
"Tentu"
"Aku mau kesana, Aunty!" Kalifa berseru riang.
"Oke oke, kita kesana" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness (Slow Update)
FanfictionSomeone can change your whole life. Siapa sangka? Kehidupan sepi seorang pria introvert yang dingin dan cuek pada hingar bingar dunia ternyata bisa berubah hanya karena seorang gadis yang mampu memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik. Gadis itu...