chapter 8

26 14 4
                                    

Mereka bertiga akhirnya pergi ke kedai dengan ukuran minimalis yang terlihat klasik bagi Lucas dan Alina, Alvina yang memilih tempat ini karena dia sendiri juga sering pergi ke kedai itu saat mood dia sedang buruk.

"Vin lu kalo cari tempat bagus banget dah"ucap Alina yang takjub melihat kedai itu.

"Ett tunggu dulu. Makanannya enak-enak gak nih?"tanya Lucas.

"Udah deh mending langsung masuk aja daripada kalian cuma berdiri didepan sini terus"ucap Alvina yang langsung masuk terlebih dahulu.

Kemudian Alina dan Lucas langsung berjalan dibelakang Alvina. Alvina memilih duduk didekat jendela agar dia bisa melihat keramaian orang yang lalu lalang,karena hari sudah sore banyak orang yang sudah selesai bekerja yang memilih untuk pulang dan segera bertemu dengan keluarga mereka.

--0--


Setelah Alvina selesai makan,dia langsung berpamitan kepada Lucas dan Alina karena dia barusan mendapat telfon dari sang ayah.

"Ehh gw harus pulang duluan nih,barusan bokap ngirim pesan kalo gw disuruh pulang"ucap Alvina kepada dua temannya.

Kemudian Alvina mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya yang kemudian diserahkan kepada Alina.

"Lin gw nitip bayarin yak"ucap Alvina yang mendapat anggukan dari Alina.

"Ati-ati lu dijalan"ucap Lucas.

"Siap komandan"ucap Alvina.

"Yodah sono huss..huss"ucap Alina dengan gerakan tangan seperti orang yang mengusir.

"Yeww malah di usir"ucap Alvina dengan mendorong sedikit kepala Alina.

"Yodah gw duluan yak"lanjut Alvina.

Alvina pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki karena memang rumahnya dekat dengan kedai tadi.

Alvina berjalan di trotoar dengan gerakan kaki yang santai sambil menikmati suasana jalanan yang ramai dan padat ini. Dan juga menikmati indahnya langit berwarna jingga yang sering kita sebut sebagai senja,menandakan bahwa matahari akan terbenam dan segera digantikan oleh langit gelap yang diiringi rembulan dan bintang-bintang.

Hanya dalam waktu 20 menit Alvina sudah sampai didepan rumahnya. Dia langsung berlari menuju halaman rumah.

"Lah ini motornya siapa? Perasaan temennya abang gak ada yang punya sepeda kayak gini"ucap Alvina bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Alvina heran karena gak mungkin jika temennya reno bawa motor.

"Wait.. Apa jangan-jangan bang Devan udah pulang??"ucap Alvina dan langsung berlari memasuki rumahnya.

"BANG DEVANNNN LU UDAH PULANG BANG"teriak Alvina dengan kencang.

"Alvina kok malah teriak-teriak sih"ucap papa Alvina.

"Bang Devan udah pulang pa?"tanya Alvina kepada papa-nya.

"Kan bang Devan pulangnya bulan depan"ucap papa Alvina.

"Ohh iya itu kamu dicariin sama temanmu,katanya mau belajar bareng"ucap papa sambil jari telunjuknya mengarah pada cowo yang sedang duduk di ruang tamu.

my stupid girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang