Pengalaman dengan kuli bangunan 2

28K 304 1
                                    

Mas Asep yang terkejut dengan apa yang gw tawarkan, dia kemudian segera menghindar, namun gw tahan tangannya.
"Mas, tunggu dulu, saya cuman mau liat aja, penasaran punya mas bentuknya gimana, gak saya apa2in kok mas" kata gw. Tapi mas Asep tetap diam.
"Mas, cuman kasih liat kontol mas udah dapet 100ribu dari saya, uangnya bisa jajan atau uang saku mas"kata gw meyakinkan mas Asep
"Tapi mas.." jawabnya mulai goyah.
"Yakin mas saya cuman liat punya mas aja"kata gw meyakinkan
Kemudian mas Asep mulai membuka resleting celananya, dan terlihat celana dalam merah marun yang ia pakai. Jantung gw berdebar-debar menunggu ia buka celana dalamnya yang sudah lusuh. Tak lama kemudian muncullah kontol mas Asep yang masih tertidur, ukurannya sekitar 8 cm dan berdiameter 2.5 cm itu, ukuran yang menurutku cukup besar ketika sedang tertidur.

Ketika gw sudah melihat kontolnya, mas Asep segera memasukannya lagi kedalam celana dalamnya, namun sebelum masuk semua, gw tahan tangannya dan tangan gw yang satu lagi segera memegang kontol mas Asep. Perlahan gw kocok pelan-pelan kontol mas Asep, dan kontolnya mulai bangun dan keras.
"Masss... katanya cuman liat doang" keluh mas Asep.
"Iya mau liat cuman dalam keadaan ngeceng mas" jawab gw
Gw kocok kontolnya lagi perlahan-lahan dan mas Asep mendesah keenakan
"Asshhhh... masshhh..." desahnya
Gw lihat kontolnya mulai ngeceng dan mulai mengeluarkan precum. Tak puas hanya mengocok kontol mas Asep, gw pun mulai berlutut dan memadukan kontol mas Asep ke mulut gw. Mas Asep tampaknya terkejut melihat aksi gw tapi gw masukan kontolnya lebih dalam, sehingga mas Asep mendesah kenikmatan.
"Ahhhh masss.... enak massss.... isep masss" rancunya mulai menikmati isepan kontolnya di mulut gw. Tangannya mulai memainkan rambut gw, diacak-acaknya rambut gw dan di dorongnya mulut gw agar lebih dalam menghisap kontolnya. Gw kemudian berdiri dan menjilat dan mencium lehernya, ketika mau mencium bibirnya dia menolak, dan gw lanjut menciumi pentilnya, dan menggigit dan memainkan lidah gw di pentilnya.
"Ashhhh... urgghhh... gelliiii ....." rancunya yang membuat gw semakin horny. Gw lihat oentil nya sudah tegang dan gw pilin2 hingga dia mendesis keenakan, sambil tangan gw yang satu lagi mengocok kontolnya yang udah ngeceng berat hingga nampak urat kontolnya.
Ketika sedang asik memainkan puting mas Asep, tiba2 terdengar suara langkah kaki yang masuk, kaget karena mendengar suara langkah kaki, gw berhenti memainkan puting mas Asep dan mas Asep segara memasukkan kontolnya kedalam celana dan membenarkan celananya.
"Kalian sedang apa ? Kok lama sekali" tanya dia
"Ini mas, si bos mau lihat - lihat udah sampe mana aja kerjaannya" kata mas Asep berbohong
"Ada apa ya mas kesini? Perlu di bantu sama mas Asep ?" Tanya gw
"Gak , saya cuman penasaran kenapa kalian lama" katanya curiga
"Ohhh ... oh gak, kita ga ngapain2in kok mas" jawab gw gugup
"Oh ya udah kalo gt, jangan lama-lama lagi nanti ade di cariin" katanya
"Iya mas" jawab gw
Setelah itu dia kembali ke bedeng dan sepertinya dia tidak curiga atau mungkin masa bodoh. Karena kegiatan gw terusik, mak ge lanjut lagi untuk menyepong kontol mas Asep, ternyata kontolnya udah tidak sengaceng sebelumnya, terpaksa gw harus menghisap lagi kontolnya supaya bangun.
Gw hisap kontolnya dan memainkan lidah gw di lobang kontolnya sehingga membuar mas Asep mendesis keenakan. Tangannya menjambak rambut gw, dan mendorong mulut gw untuk masuk lebih dalam.
"Shhhh... ahhh... isep... enaaakk ... anjinggg" rancunya
Gw hisap semakin kencang kontolnya, sehingga gw merasakan bahwa peju nya sudah mau keluar.
"Arghhh ... arghhh masss mau keluarrrr" katanya
Gw tetap lanjut menghisap bahkan isepannya gw percepat dan perkuat membuat dia semakin beringas, hingga akhirnya peju dia keluar di dalam mulut gw.
Crootttt ... croootttt ... crottttt semburan kejunya memenuhi rongga mulut gw, bahkan ada yang keluar dari mulut gw saking banyaknya peju.
Karena tak ingin meninggalkan jejak dan bau gw telan peju mas Asep, dan mencuci muka dengan air yang ada di ember, entah itu air apa, mungkin air tampungan air hujan. Gw ga peduli air apa itu, air itu terlihat bersih daripada muka gw bau peju kering bisa bahaya pikir gw.
Setelah mas Asep orgasme, mas Asep kembali berpakaian, sebelum dia jalan, gw memberi uang tutup mulut yang dijanjikan, ya ge kasih mas Asep uang 100ribu supaya dia senang akan layanan mendadak yang gw berikan. Dan sebagai uang tutup mulut juga sebenarnya.
Setelah itu mas Asep kembali ke bedeng dan gw balik ke rumah, tidak ada yang curiga apa yang kita perbuat di lokasi proyek rumah tante ini.
Ada kepuasan tersendiri bagi gw, karena telah mencicipi kontol kuli muda yang ganteng itu.

Kumpulan Pengalaman RandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang