01. Begin

28 8 2
                                    









"Ihh ka nayi! Kembaliin hp aku!" ujar seorang gadis kecil yang berlari memasuki ruangan dengan berteriak, dia mengejar sang kaka yang sudah lebih dulu masuk.

"Hey adik kecil kau mau hpmu ini" ucap sang kaka yang meledeknya sambil memegang hp sang adik.

Sampai tak memerhatikan ke depan, lalu ia berlari ke arah tangga yang dimana ada naya yang masih menari nari dengan tak jelas sekarang. Lalu berputar seperti balerina, dan....

Bughh...



"Aww..." rintih naya. Sambil memegang bokongnya yang jatuh ke bawah dengan kencang, lalu seseorang menghampirinya dan membantunya.

"Naya! Ya ampun lu ngga papa?" Teriak orang tersebut, sambil membantu naya berdiri dan di dudukan di sofa terdekat.

Lalu berlari ke dapur untuk mengambilkan air minum.

"Nayi! Livya! Apa yang sedang kalian lakukan?" Marah sang ibu kepada kedua anaknya itu, lalu menghampiri naya yang sedang meringis kesakitan.

Lalu kedua anak tadi menghampiri sang ibu dan naya, dan berdiri di hadapannya.

"Nay, maaf ya sumpah gua beneran gak sengaja nabrak lu tadi." ucap nayi sambil menunduk dan merasa bersalah telah menabrak kaka kembarnya tadi.

"Ini, minum dulu nay." pinta sang kaka sambil menyodorkan gelas berisi air kepada naya.

Lalu mendudukan diri ke samping naya setelah memberikan minum dan menatap tajam ke arah kedua adiknya berada.

"Ada apa? Kenapa kalian berlarian seperti itu?" Ujar sang kaka kepada kedua adiknya.

"Ini ka, ka nayi ngambil hp aku pas aku... ak.. aku sedang chattingan dengan teman sekolahku." ucapnya dengan gelagapan seperti ada sesuatu yang sedang ia sembunyikan, lalu menundukan kepalanya dan merutuki dirinya.

Sang kaka yang mendengarnya pun hanya menaikkan sebelah alis ke atas merasakan aneh, kemudian menyipitkan mata sambil melirik nayi seolah meminta jawaban.

Lalu nayi menghela nafas dan menjawab seakan dia dapat membaca pikiran kakanya. Dan tersenyum miring sambil menolehkan kepala kepada adiknya.

"Ka, adik lu itu sebenarnya dah punya cowo." ucapnya dengan santai sambil menahan tawa, seolah menggoda adiknya yang sudah memerah pipinya karna malu.

"Ka nayi! Apa yang kau katakan" teriaknya merengek kecil sambil memelototi nayi.

Nayi yang melihat itu hanya melirik dan mengendikan kedua bahu.

Lalu livya menolehkan kepala ke arah sang ibu dan kedua kakanya yang lain.

"Mami, Ka nay, ka ca! Itu gak benar." cicitnya. Lalu menundukan kepalanya kembali.

Lalu seorang pemuda tampan datang menghampiri mereka.

»»»

Di sebuah jembatan di atas sungai, ada seorang pemuda yang menggendong tas di punggungnya, lalu beristirahat sejenak setelah lelah berlari untuk menghindari para pengawal papanya.

Kemudian ia berjongkok untuk menghilangkan rasa cape pada kakinya setelah berlari tadi.

"Huh... apa apaan papa gak ngijinin gua buat jadi idol. Bahkan jika gua menjadi seorang idol, dia jugakan yang senang karna anaknya terkenal." gerutunya lalu berdiri dan melanjutkan perjalanannya.

Kemudian ada seseorang yang berlari dari arah berlawanan, lalu berlari ke arahnya.

"Bang! Ahh... akhirnya gua nemuin lu juga hah... capek gua lari lari nyari lu." ucap orang tersebut sambil mengatur nafasnya dan membungkuk, lalu menaruh kedua tangannya di kedua lututnya karna kelelahan setelah berlari menyusul sang kaka tadi.

We Are BGX [On Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang