48(End)

807 65 10
                                    

“Baiklah aku berhenti.... Piyo sayang-KU” ucap hyunjin sambil mengelus rambut dongpyo, dengan menekan kata ku diakhir.
___________________

Sudah genap satu minggu dongpyo dan hyunjin ‘membolos’ sekolah, menghabiskan waktu mereka berdua untuk menemani jungmo, dan hari ini tepat hari minggu pria bermarga Ko tersebut sudah diperbolehkan pulang, bahkan sekarang semua sudah berada di pesawat pribadi milik keluarga Kim

“Dongpyo kalo ngantuk tidur saja”
“Uh, piyo ngak ngantuk kok mogu”
“Huft, ini kalo gk ngantuk apa namanya.... Merem merem begini, sudah piyo bobo sekarang juga”
“Iya iya, dasar mogu cerewet” simanis mengerucutkan bibirnya, kemudian menutup kedua kelopak matanya. Tanpa mereka sadari namja tampan yang duduk di sebrang kursi mereka mengeram marah dengan menyumpah serapahi pria yang baru sembuh tersebut
.
S
K
I
P
.

Pagi ini simanis sudah duduk manis didalam mobil menuju kekediaman Ko, yang tujuannya sudah pasti untuk menjemput pria tampan bermarga Ko tersebut
...
Ting~ Tong~

“Mogu ayo sekolah~” teriak simanis didepan pintu mansion Jungmo
“Eh piyo sudah sampai, ayo kita berangkat” jungmo mengandeng tangan simanis mesra

High School

Puluhan bahkan lebih, pasang mata menatap iri dua orang namja yang sedang bergandengan tangan mesra melewati koridor, terlebih lagi para seme dongpyo yang menatap tajam pada tangan jungmo dan dongpyo yang saling bertautan. Langkah keduanya terhenti ketika pria bertubuh tinggi menghalang jalan mereka

“Kak Hyun~” simanis membolakan matanya lucu dengan binar didalamnya
“Hai, sayang tadi hyung kerumah mu tapi mommy bilang kamu udah berangkat”
“Eh, iya piyo lupa kalo kak Hyun mau jemput piyo, ma-maaf”
“It’s Ok, manis... Sekarang ayo kekelas” ajak Hyunjin mengabaikan pria disebelah simanis
“Yak, piyo akan kekelas dengan ku” kesal jungmo
“Ow, lalu apa masalahnya? Kau bisa kekelas sendiri” sinis hyunjin mengandeng tangan dongpyo
“Ck, mana bisa, kita sekelas jadi lo aja yang duluan sono”
“Uh, udah jangan berantem, ayo kekelas sama sama” lerai simanis
“Huh, tapi pyo kamu tau kan hyunjin itu anak kelas berapa?”
“Iya piyo tau, kak Hyun dikelas sebelas”
“Nah iya, jadi dia gak usah ikut nganterin kamu segala kan? Tar ngerepotin lagi” tersenyum mengejek
“Um, tapi piyo uda ada janji sama kak hyun jadi sekalian kak hyun kekelas kita” ucap simanis membuat jungmo menjatuhkan rahang bawahnya dan hyunjin yang tersenyum kemenangan
“Ayo pyo” hyunjin menarik lengan simanis, meninggalkan jungmo yang masih terbengong dengan bisikan bisikan yang menemaninya

10-A

“Kak hyun duduk sini (menepuk bangku jungmo), oh iya kaka mau tanya apa?”
“Oh, itu kaka Cuma mau bilang, kamu gak usah mikirin kata kata Baek grandma dan Chan grandpa okey?”
“Um.... Iya piyo gak akan mikirin kok....”
“Yasudah, kalau begitu kakak kekelas dulu, sampai nanti”
“Iya kak hyun” melambaikan tangannya kearah pria yang kerap dibilang mirip dengan ayahnya
“Ck...”
“Eh mogu, udah sampai rupanya” ucap simanis ketika melihat jungmo audah ada disebelahnya namun hanya dijawab dengan deheman

S
K
I
P

Lapangan Outdoor

Para siswa dan siswi kelas 10-A, sudah berada di lapangan, terlihat mereka berbaris rapi disertai dengan sebuah gerakan yang akan membantu mereka ketika kegiatan bermain dimulai, ya siswa dan siswi tersebut sedang melakukan pemanasan agar tidak terluka ketika bermain.

Dan tepat dipinggir barisan namja manis itu, terlihat bersemangat mengikuti gerakan demi gerakan yang dilakukan oleh guru dihadapan tersebut.
...
“Nah, anak anak kita sudah melakukan pemanasan... Jadi materi kita hari ini adalah lomba lari, saem harap kalian sudah siap”
“Ne~, Saem” jawab mereka serempak
“Baiklah, sekarang saem akan membacakan untuk kelompok pelari pertama.... Um Keum Donghyun, Lee Jinwoo,.......... Dan Koo Jungmo”
“Maaf sem, tapi saya tidak bisa ikut”
“Ah, iya saem lupa, kau boleh duduk jungmo-ah”
“Gamsahamnida, saem”
“Um..... Kalau begitu gantinya Ahn Yunjin”
“Tapi kan saya perempuan saem”
“Saem tidak peduli, bila kau bisa mengalahkan anak laki laki lain, saem akan menambah poin mu
“Ne~Saem”
...
“Baiklah, bersiap- sedia- mulai” setelah aba aba tersebut mereka berlari dengan kencang, satu persatu siswa mulai berteriak menyemangati jagoan menang. Dan gadis berambut pendek tadi berhasil menginjakkan kakinya digaris Finish urutan ketiga, mengalahkan anak laki laki lainnya
“Wah yujin, selamat kau bisa mengalahkan anak laki laki”
“Duh, makasih piyo, terharu gw” berucap sambil berpura pura menyeka air matanya
“Uwo selamat ya beb...”
“Beb, beb pala lu.....” memukul kepala jungmo
“Aw, kan gw belum selesai ngomong, maksud gw mah bebek”
“Syalan lo” memukuli seluruh tubuh pria tampan tersebut
“ㅋㅋㅋㅋㅋ, yujin hentikan mogu bisa pingsan nanti” tawa manis dongpyo
“Ck, habis dia ngeselin sayang”
“Heh apa apan lo manggil piyo kek gitu”
“Lah apa salahnya, kan gw semenya si piyo”
“Sialan, kaga boleh dasar cewe tomboy gila”
“Apa lo bilang” kembali kedua anak adam dan hawa tersebut saling melempar umpatan dan pukulan pukulan kecil

........
Dilain tempat, tepatnya dikelas 11-A, kelas terasa sangat ramai sebab guru tidak memasuki kelas tersebut. Dibangu paling pojok belakang yang menghadap lapangan, terdapat namja yang sedang mendengar muaik melalui earphonenya sambil memandang pemandangan indah disana, bukan pohon, awan ataupun yang lainnya melainkan memandang namja manis yang tengah tersenyum sipinggir lapangan tersebut, sampai kegiatannya tersebut terganggu oleh suara namja lain yang menghampirinya
“Wah wah seru sekali melihatnya”
“Memang salah aku melihatnya?”
“Tentu”
“Ck, bahkan kau bukan kekasihnya” menyeringai, membuat lawan bicaranya mengeratkan giginya
“Mwo apa aku salah Eunsang-SI”
“Kau...”
“Apa? Aku apa?” berdiri dan menatap mata eunsang sengit
“Aku akan membalas mu Hwang Hyunjin sialan”
“Hum terserah kau saja” hyunjin pergi meninggalkan eunsang dengan amarahnya yang masih setia menemani pria bermarga Lee tersebut


.......
Anak anak kelas 10-A tersebut audah bergani pakaian dengan seragam biasa, banyak dari mereka pergi kekantin untuk sekedar membeli minuman, tapi berbeda dengan simanis yang duduk dibangkunya ditemani sebuah buku ditangannya
“Piyo~, kok Cuma sendiri aja sih?”
“Noona? Kenapa disini? Memang tidak diajar ya?”
“Ck, noona bosan dikelas jadi kemari, ingin mengajak mu makan”
“Jadi noona bolos? Kok gitu sih.... Piyo bakal lapor mommy sama daddy”
“Astaga piyo, noona memang bolos tapi nilai noona tidak akan pernah turun, jadi simpan saja panggilan mu untuk mommy dan daddy”
“Ugh, mentang mentang pintar” mencibir sang noona
“Hey, kau kan juga pintar.... Ah sudahlah lupakan sekarang ayo kekantin, cacing cacing diperut nona sudah meronta ronta” menarik lengan dongpyo
“Arraseo”

Selama perjalanan menuju kantin dongpyo dan irene banyak bercerita, mulai dari membicarakan hewan hingga luar angkasa, tapi tanpa disengaja tangan munggil tersebut menyenggol tubuh seorang wanita
“Maaf, maafkan saya” membungkukkan badannya berulang kali
“Ck, dasar punya mata tuh digunain”
“Ma-maaf”
“Sialan dasar Jal...” ucapannya terpotong oleh suara lain
“Maaf Jihyo-si, tolong jaga mulut anda jika tidak ingin merasakkan panasnya sebuah pedang”
“Huh dasar gila, tidak adik tidak kakak sama saja, membuat ku muak”
“Oh jadi kau muak? Jika muak kenapa tidak langsung pergi saja, bila perlu pindah sekolah sana”
“Kau..... Aku akan membalas mu” menunjuk dongpyo dan berlalu dari sana
“Noon apa itu tidak keterlaluan?”
“Tidak sam sekali, bahkan itu tidak cukup untuk membalas, ketika kau ditampar” ucap irene membuat tubuh mungil itu menegang
“Ba-bagaimana noona tau?”
“Tentu tau, karna minghao gege yang beri tau noona, coba saja kalau dia tidak bilang....” simanis pun hanya menundukan kepalanya
“Ck, sudah lah sekarang ayo jalan lagi, noona benar benar kelaparan” menarik tangan mungil tersebut kembali.

16:45, jam menunjukkan angka tersebut menandakan sekolah sudah berakhir. Diparkiran terlihat namja manis dan tampan sedang berbincang diatas sepeda motor, sebelum pergi dari pekarangan tersebut
“Kak eun, kita mau kemana?”
“Piyo maunya kemana?”
“Terserah kak eun aja” dan setelahnya hanya ada suara kendaraan yang berlalu

Dan disinilah mereka, sebuah taman dengan berbagai bunga yang menghiasinya. Keduanya duduk dibangu dengan keheningan yang masih melanda mereka, hingga suara eunsang memecah keheningan
“Dongpyo-ah”
“Ne”
“Aku ingin mengatakan sesuatu”
“Um, katakan saja, piyo akan mendengarkannya”
“Baiklah...... Um..... Kakak mau bilang Kaka sayang sama kamu, aku tau ini terlalu cepat bahkan kita tidak sedekat kelihatannya, tapi piyo kakak aunguh sunguh menyayangi mu bahkan sekarang rasa itu sudah menjadi cinta... So will you be mine?” ungkap pria tampan tersebut
“Ma-maaf kak piyo tidak bisa”
“Wa-wae?”
“Piyo masih trauma, maaf” berdiri kemudian melangkah meninggalkan eunsang sendiri.

Pria bermarga Lee tersebut terdiam dengan pandangan kosong, tanpa ia sadari setetes air meleleh melewati pipinya, meremat dadanya yang terasa sakit seperti tertusuk ratusan pedang, mengacak surainya acak. Namun perhatiannya teralihkan ketika suara teriakan orang orang terdengar ditelinganya, dia pun menghampiri kerumunan orang tersebut, betapa kagetnya dia orang yang berlumuran dihadapannya saat ini, adalah pria manis yang baru saja menolak cintanya
“Pi-piyo, ti-tidak mungkin.... Piyo bangun, piyo ayo bangun jangan bercanda, YAK KIM DONGPYO BUKA MATA MU, to-tolong pa-pangil ambulans”
Tak lama ambulans datang membawa tubuh ringkih tersebut

RS🏥

Eunsang menunduk menanti keluarka dongpyo dan lainnya
“Apa yang terjadi kenapa bisa seperti ini?” tanya jungkook dengan airmata
“Ma-maafkan saya”
“Apa yang kaulakukan Bajingan, seharusnya aku tidak mengizinkan mu mengajaknya tadi” marah irene. Semuanya terdiam hingga seorang dokter keluar dari ruan oprasi tersebut
“Keluarga Kim Dongpyo?”
“Saya ayahnya”
“Kami audah berusaha semaksimal mungkin..... Maafkan kami tuan dongpyo sudah pergi”
Semua yang ada disana terdiam, hingga detik berikutnya tangisan dan teriakan pilu terdengar menghiasi malam dingin tersebut.
Ya seirang Kim Dingpyo,namja manis itu meninggalkan mereka semua dengan tiba tibanya. Dan tanpa mereka sadari, senyuman tadi siang adalah senyuman terakhirnya didunia yang kejam ini.


END

Hai Reader-nim, lama gak jumpa ya....

Maaf ya ceritanya aneh, ngegantung, atau gk nyambung....

Aku end in sekarang, soalnya bulan bulan berikutnya aku sibuk banget, jadi maaf ya kalo jelek, dan maaf juga ngebuat piyo pergi......maaf banget🙏🙏🙏


Sampai ketemu lagi dilain cerita,

Saya mohon maaf
🙏🙏🙏




~~~CUTE HOOBAE~~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang