If Only

3.4K 175 23
                                    

-BANGKOK, 2019-

Seorang pria memacu mobil Audi merah nya dijalan yang lengang dengan kecepatan di bawah rata-rata. Hari libur membuat jalanan di kota Bangkok kehilangan setengah isinya. Semua yang berpeluh penat serasa melonggarkan ikat pinggang dihari ini. Tetapi pria bernama Off Jumpol itu harus tiba disuatu tempat, bukan tempatnya yang merisaukan pria itu. Namun apa yang terjadi disana yang memberondongnya seperti peluru. Sesuatu yang telah lama Off perkirakan.

"Gun Atthaphan akan menikah hari ini."

Itulah bunyi benak Off saat ini. Bukan, bukan saat ini tapi semenjak seminggu yang lalu. Lama Off tidak bertemu kabar dengan pria mungil itu dan kabar ini cukup mengejutkan. Yang Off tau semenjak kejadian tiga tahun yang lalu dimana keadaan waktu itu mengharuskan nya harus pergi dari Thailand dan menetap di Los Angeles, ia tak pernah tau kabar pria mungil itu lagi dan tiba-tiba saja minggu kemarin secara khusus orang tua nya menelpon, memberitahukan bahwa Gun akan menikah dengan salah satu sahabat baiknya.

Off Jumpol menepikan mobil, lalu ia keluar. Pria itu melirik jam tangan yang tergelayut di pergelangan tangan kiri nya, waktu menunjukkan pukul 9 dan kira-kira setengah jam lagi ia akan sampai disana. Off menarik napas dalam-dalam, ia benar-benar tak peduli. Menikah dengan siapapun adalah hak Gun. Lagipula siapa Off? Sang pecundang yang tega meninggalkan Gun ketika pria mungil itu membutuhkan dirinya.

Off membuka pintu mobil dan mengambil selembar tisu untuk menyeka keringat yang mengucur dikeningnya. Pria itu melepaskan jas yang ia pakai dan meletakkan nya di jendela mobil, disaat yang bersamaan ponsel Off berbunyi. Dengan cepat ia menjawab sambungan telpon itu dan suara yang lama Off kenal terdengar jauh disana.

"Peng, kau ada dimana? Acara nya sebentar lagi akan di mulai!!."

"Sebentar lagi aku akan tiba disana." Jawab Off mencoba menenangkan. Karna baru saja ia mengangkat telpon, orang yang jadi lawan bicara nya di seberang sana justru langsung melemparkan pertanyaan untuknya.

"Tapi kau sedang berada dimana sekarang? Kau tak membohongiku kan?? Jangan katakan kau tak jadi datang."

Off menghela nafas panjang, "Tidak bodoh!! Sudah aku katakan, aku pasti akan datang. Aku sekarang ada di pinggir jalan, gara-gara kau menelpon ku, aku harus menepikan mobil." Cerocos Off menjelaskan kondisinya saat ini. Off tahu cepat atau lambat pria bernama Tay Tawan atau yang sering dipanggil Peng itu pasti akan menelepon nya dan seperti yang telah Off perkirakan Tay memberondongi nya lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah dijelaskan Off kemarin malam.

"Baiklah.. Aku akan menunggu." Ada  nada ejekan yang tersirat dari kata-kata nya. Lalu sambungan telpon itu pun terputus secara sepihak.

Off kembali memandangi jalan yang sesekali di lewati kendaraan. Tidak banyak tapi cukup untuk menjabarkan kondisi hari ini yaitu hari libur. Off menghela nafas kasar, menyenderkan tubuh nya di pintu mobil sembari menengadahkan  kepala ke atas, memori otak nya membawa pria itu kembali ke masa lalu. Seolah ada yang sengaja memutar ulang momentum manis dan pahit yang ingin ia coba lupakan.


⭐⭐⭐

~Flashback~

-BANGKOK, 2015-

"Perjodohan?!! Apa yang Pho bicarakan? Aku bisa mencari wanita yang ku inginkan!" Protes seorang pria bermata sipit pada pria paruh baya yang sedang mendudukkan tubuhnya tepat di seberang meja si pria yang tadi berteriak kaget.

☑️ Imagination [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang