Train to Bangkok - Part 02

694 70 11
                                    

Tepukan pelan tangan seseorang pada pipinya membuat Gun mau tak mau harus membuka mata. Pria mungil itu memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri, bahkan tubuhnya merasakan sakit luar biasa. Ia mencoba mengumpulkan semua memori kejadian sebelum ia tak sadarkan diri. Ketika ia sudah bisa mengingatnya, Gun segera menoleh kesamping, melihat Off yang juga memegangi kepalanya.

Gun ingat, kereta yang mereka tumpangi kecelakaan, akan tetapi ia tidak merasakan apapun kala Off mendekap erat tubuhnya untuk melindungi Gun dari segala benturan. Gun bersyukur karena mereka berdua baik-baik saja.

"Kita harus keluar sekarang." Ucap Off mencoba berdiri, meskipun tubuhnya sedikit sempoyongan akibat sakit di kepala nya. Bisa Gun lihat jika ada darah yang mengalir dari kepala bagian belakang pria itu.

"Kepalamu berdarah, Off."

Gun menyentuh kepala Off, ia bisa mendengar ringisan kesakitan dari pria sipit itu. Off memegang tangan Gun yang ada di kepalanya, mengecup punggung tangan pria mungil di depannya dengan sayang.

"Aku baik-baik saja, tapi kita harus keluar dan mencari teman-teman ku." Ucap Off kembali memutar kenop pintu toilet, namun sayangnya pintu itu rusak. Setelah meminta Gun untuk sedikit menjauh, pria itupun segera mendobrak pintunya. Sungguh, ia tidak ingin terjebak di dalam sini dan menunggu ajal menjemput mereka. Hingga akhirnya Off berhasil membuat pintu itu terbuka setelah percobaan nya yang kesekian kali. "Ayo." Lanjutnya sembari menggenggam tangan Gun, mengajak pria mungil itu keluar dari sana. Dan apa yang mereka lihat, justru membuat mereka tercengang.

Kereta mereka terbalik dengan posisi bagian sisi kiri menghadap kebawah, sedangkan sisi kanan menghadap keatas. Banyak penumpang yang tak sadarkan diri bersimbah darah, entah mereka sudah mati, pingsan ataupun masih sekarat. Bahkan ada beberapa penumpang yang kepalanya keluar menembus kaca di bagian sisi kiri. Gun bergidik ngeri seraya mengeratkan pegangannya di lengan Off. Mereka kini berjalan dengan pelan sembari sedikit merunduk, sebab beberapa tali beraliran listrik tampak bergelantungan dan Gun yakin, kulit mereka akan melepuh jika terkena sengatan listrik tersebut.

Mereka menyusuri gerbong itu dengan kehati-hatian. Hingga Off mendengar suara rintihan tak jauh dari tempatnya, ia mempercepat sedikit laju jalannya, hingga mereka bisa melihat jika Singto kini tengah berusaha menarik kaki Krist yang tertimpa besi hasil reruntuhan kereta.

"Ai'Off. Kau kemana saja hah? Bantu aku!" Pekik Singto panik, terlebih saat ia melihat jika Krist hampir tak sadarkan diri dengan lelehan air mata di pipinya.

Tanpa menanggapi ucapan Singto, Off dan Gun segera membantu pria Tan itu untuk mengeluarkan Krist. Mereka agak kesusahan sebab besi yang menimpa kaki pria manis itu benar-benar berat.

'Bhaaam!!!'

Keempat pria itu mengalihkan perhatiannya pada gerbong belakang yang terletak tak jauh dari mereka, hawa panas mulai terasa, keempat orang itu bisa melihat jika api mulai menjalar dengan cepat membakar gerbong tanpa tersisa.

"Pergi! Tinggalkan aku!" Teriak Krist histeris, tak ingin teman-teman nya mati konyol hanya karena ingin menyelamatkan dirinya.

"Tidak Krist! Aku tidak akan meninggalkanmu." Jawab Singto seraya mengusap peluh Krist, meyakinkan bahwa apapun yang terjadi, mereka tak akan meninggalkan pria manis itu.

"Biarkan aku disini, pergilah. Ku mohon."

"Berhenti bicara!" Off berteriak nyaring seraya terus mencoba mengangkat besi yang ada di kaki Krist, ia tak sendiri karena Singto juga tak tinggal diam. Hingga Gun pun akhirnya berinisiatif untuk membantu Off dan Singto mengangkat benda sialan itu.

"Argh!" Pekik Krist kesakitan kala benda berat tersebut berhasil tersingkir dari kakinya. Pria manis itu tersenyum lega dan segera menghambur ke pelukan Singto, sang kekasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

☑️ Imagination [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang