Bab 14 . Setelah Waktu Berjalan

16 1 0
                                    


Dia benar, ini mengenai perasaanku. Aku akan menjemputnya. Meski mungkin saja aku ditolak, kurasa itu lebih baik daripada menunggu seperti ini. Aku tidak pernah tau apa yang akan terjadi, tapi aku akan tetap menjemputnya. Aku akan meminta maaf. Karena aku sadar bahwa yang terpenting dari permintaan maaf bukanlah pengampunan, melainkan perenungan.

Eunji mengemas pakaiannya, kemudian berpamitan dengan Abirama. Ia akan meninggalkannya dan pergi ke Jepang. Abirama memahaminya, ia hanya mengangguk. Setelah berpelukan dengan Abirama, Eunji pun pergi menuju bandara. Ia akan ke Jepang, meski saat ini, ia masih belum tahu kemana harus mencari Shirane.

Eunji tiba di Jepang pukul 2 siang. Ia sampai, namun masih tak tahu kemana kaki hendak dilangkahkan. Ia masih duduk di salah satu bangku bandara saat ia teringat bahwa Madame Amitee pernah merawat ibu Shirane. Shirane sendiri yang mengatakannya melalui pesan terakhir yang ia kirimkan sebelum pergi ke Jepang. Eunji pun memutuskan menghubungi Madame Amitee.

Madame Amitee memberi tahu Eunji bahwa ibu Shirane dirawat di sebuah pedalaman pegunungan di Kyoto. Wanita itu memberikan petujuk arah kepada Eunji melalui pesan singkat, Eunji hanya tinggal mengikutinya.

Eunji pun menuju Stasiun Tokyo. Lalu Eunji membeli karcis Shinkansen Hikari di Kyobu, kemudian berangkat menuju Kyoto.

Setibanya di Kyoto, Madame Amitee mengarahkan Eunji untuk naik bus kota sampai Sanjo, kemudian ke terminal bus swasta yang ada di dekat situ untuk naik bus nomor 12 yang berangkat sekitar pukul 3 sore.

Eunji mengikutinya. Saat itu, bus hanya berisi sekitar 20 orang termasuk Eunji. Bus itu melaju menyusuri sungai Kamogawa di tengah Kyoto ke arah utara. Dalam perjalanan itu, sejauh mata memandang, Eunji hanya melihat pemandangan pegunungan yang tertutup salju. Semakin jauh perjalanan, semakin sepi kenampakan kota yang terlihat, hinga Eunji hanya melihat lahan kosong dan ladang. Eunji pun tiba di kawasan pegunungan, jalanan berkelok ke kanan dan ke kiri, membuatnya harus menahan mual.

Mengapa tempatnya jauh sekali? pikir Eunji. Mengapa Shirane seakan-akan menyembunyikan ibunya dari keramaian dunia? Dunia ini memang pelik, tetapi itu bukan sesuatu yang harus dihindari. Karena bagaimanapun kita harus tetap hidup.

Semakin jauh Eunji berkendara, semakin besar pula perasaan hampa yang menyerang Eunji. Kini yang terlihat hanya jajaran pohon cedar di pinggiran jalan yang berjajar panjang seolah tak berujung. Nyatanya itu berujung. Tepat setelah ia memikirkan hal demikian, bus sampai di penghujung hutan. Kenampakan dataran rendah yang dikelilingi oleh pegunungan muncul di hadapan Eunji. Indah...

Setelah melewati beberapa perkampungan, bus pun berhenti sejenak. Beberapa penumpang turun sehingga jumlah penumpang yang tersisa hanya sekitar 7 orang. Bus pun kembali melaju menuju halte terakhir. Tak ada kampung yang terlihat. Yang ada hanya palang pemberhentian berdiri tegak sendiri kedinginan. Eunji pun menghubungi Madame Amitee kembali untuk bertanya.

Wanita itu mengarahkannya untuk berjalan sekitar 15 menit ke arah timur. Di sana ada sebuah asrama bernama Asrama Ame. Itu adalah asrama yang dulu dikelola oleh Madame Amitee sebelum ia pindah ke Swiss. Sekarang di asrama itu dikelola oleh saudaranya.

Tibalah Eunji di Asrama Ame, ia bertemu penjaga dan meminta izin untuk masuk menjenguk seseorang. Petugas itu menanyai Eunji siapa yang akan ditemuinya. Pria itu bilang Asrama ini bukan asrama yang bisa dimasuki sembarang orang. Hanya keluarga dan orang terdekat saja yang bisa masuk untuk menjenguk para pasien bergangguan mental yang tengah berjuang untuk sembuh di sana.

Entah siapa yang harus disebutkan Eunji, ia tidak mengetahui nama ibu Shirane. Akhirnya, ia pun menyebutkan nama Shirane Kurono. Petugas itu pun melihat catatan keluarga dan pengunjung. Setelah menunggu sekitar 5 menit, petugas jaga itu pun mengizinkan Eunji untuk masuk dan mengarahkannya menuju gedung yang berada paling kanan.

Malam biru 24 AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang