Chapter 03

1.4K 189 50
                                    

I am gonna say this. Seungyul disini akan slowburn so dont expect them to have lovey dovey scene 🙏🏻 I am sorry if you are strictly a seungyul shipper. Yohangyul masih sepasang kekasih so i hope you can also enjoy their relationship. 🧡🧡

___

Dinginnya angin di padang pasir tak menghentikan Yohan untuk segera menemui Hangyul. Mengendarai dengan satu tangan itu berbahaya apalagi dengan kecepatan diatas normal seperti yang sedang Yohan lakukan sekarang. Tangan kirinya memegang kaleng bir yang telah diminum setengah. Sebentar lagi ia tiba di kediaman ayah Hangyul.

Yohan menenggak kembali sisa bir lalu meremas kaleng kemasan itu layaknya secarik kertas. Luapan emosi di hati dan pikirannya ia lampiaskan pada benda mati tersebut. Otaknya penuh dengan berbagai alasan yang akan ia katakan pada Hangyul tentang bagaimana Seungyoun dapat mengetahui yang sebenarnya bahwa ia dan Hangyul saling mengenal. Terlebih kecurigaan Seungyoun. Namun rasa curiga Seungyoun, bagi Yohan belum ia anggap sebagai ancaman karena semua orang tahu jika keluarga kerajaan memang homophobic. Mereka membenci kaum yang mereka anggap taboo. Yohan sepatutnya merasa beruntung karena Seungyoun masih mengira Hangyul adalah seorang Alpha. Seungyoun hanya mencurigai mereka berdua memiliki hubungan sesama jenis.

Menurut Yohan tak ada salahnya dengan Alpha laki-laki yang juga menyukai Alpha laki-laki. Itu hak setiap manusia untuk saling mencintai. Negara tak sepantasnya ikut campur dalam urusan paling pribadi seperti cinta. Sangat tidak masuk akal dan manusiawi. Mengapa Seungyoun tak sadar bahwa cinta itu datang bukan karena dipaksakan; dan jika semuanya dapat dipilih, Yohan bisa saja memilih untuk mencintai seorang wanita Beta atau wanita Alpha lalu menikah dan memiliki keluarga yang bahagia.

Akan tetapi tidak. Yohan mencintai Hangyul sejak dulu tanpa melihat statusnya, tanpa melihat fisik dan alasan-alasan bodoh yang lain. Ia mencintai keberanian Hangyul, semangat Hangyul dan keceriaan Hangyul. Setiap kekasihnya itu bercerita tentang dirinya yang ingin sekali menaklukan dunia, saat itu juga ia menaklukan hati Yohan. Ia semakin jatuh cinta pada Hangyul. Andai saja dunia tak sekejam itu pada mereka.

Jangankan dunia, bahkan orang terdekat mereka pun tak suka. Kedua orang tua Yohan sangat menentang hubungan Yohan dan Hangyul. Sampai saat ini pun mereka masih belum mengetahui bahwa putra semata wayang mereka telah memberikan cucu yang sekarang berusia 3 tahun. Di sisi lain, ayah Hangyul sangat membenci Yohan karena suatu dosa yang dilakukan Yohan dahulu.

Sebelum ayah Hangyul tahu tentang kehamilan putra kesayangannya, Yohan pernah menyembunyikan Hangyul di sebuah rumah tua tak berpenghuni di daerah rawan. Daerah tersebut merupakan daerah terlarang karena dahulu memang tempat itu dekat dengan area pemusnahan zombie sehingga banyak bibit penyakit yang tertinggal. Ia menyekap Hangyul selama 4 bulan lamanya. Andai waktu itu Hangyul tidak mulai sakit-sakitan maka Yohan akan tetap membiarkan Hangyul menetap disana agar tidak diketahui siapapun. Kala itu, ayah Hangyul yang merasa kehilangan sang putra enggan untuk melapor kepada polisi. Pasalnya ia juga takut jika polisi mencerca dirinya seputar data pribadi Hangyul.

Keadaan Hangyul yang memburuk memaksa Yohan untuk mengatakan yang sejujurnya pada ayah Hangyul. Meskipun ia sangat murka pada Yohan tetapi sungguh tak mungkin bagi Jincheol untuk mengadukan Yohan pada orang tuanya ataupun polisi. Sampai saat ini hanya mereka bertigalah yang mengetahui jika Moonbyul merupakan anak biologis dari Yohan dan Hangyul, dan sampai saat ini juga Jincheol tak sudi untuk melihat wajah Yohan sedetik saja.

Setiap Hangyul mengunjungi ayahnya, Yohan akan menunggu Hangyul tak jauh dari rumah sang ayah. Hanya berjarak beberapa meter agar Hangyul tak kelelahan karena berjalan jauh. Paling tidak Yohan sedikit menyamar atau bersembunyi.

"Aku bisa gila kalau seperti ini." gumam Yohan. Ia membuka botol alkohol yang dibawanya di dalam ransel. Kepalanya pening memikirkan nasibnya dan Hangyul. Yang ia inginkan hanya kedamaian bersama cinta abadinya, namun jalan menuju kebahagian terasa sulit dan penuh batu halangan seperti jalan yang baru saja ia lewati. Yohan mendongak, menatap langit malam yang dihiasi cahaya bintang. Bintang-bintang itu nampaknya hidup dengan rukun. Berbeda sekali dengan manusia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chosen One • seungyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang