Chapter 31

20 1 0
                                    

Yang nahan gue adalah shella. Dia natap gue lekat banget. Megang tangan gue juga kenceng banget. Gue sedikit melirik kearah niall yang ada di depan shella, niall tidak memperhatikan ku sama sekali. Dia tertunduk sambil sesekali melahap makananya.

"Haii, vannesha. kamu lagi ngapain disini?" tanya shella mengagetkan ku yang sedang memperhatikan niall.

"Oh..hm... Lagi makanlah, baru aja selesai" kata gue berusaha ngelepasin genggaman tangan shella.

"Gausah buru-buru kali" kata shella sinis.

"Ohiya udah tau belom? Gue sama niall udah jadian lohh;-)" kata shella bangga. Gue menghadap ke niall dan baru sadar kalo dari tadi dia ngeliatin gue lekat banget dan begitu gue liat kearah dia, dia langsung buang muka.

"Oh... Congrats yaa shella.. Niall~ semoga jadi yang ter....te...terakhir buat.. Kalian;')" ucap gue lirih.

"Amin ya! Makasih vanne" kata shella.

Gue terus memperhatikan niall dia masih aja tertunduk.

Gue gak nyangka, akhirnya shella bisa dapetin hatinya niall pake akal liciknya. Gue gak mau shella nyakitin perasaan niall, tapi gue gak mau niall ngira gue bakalan hancurin hubungannya dengan shella. Hm.... Ikhlas aja lah vanne, lo bakalan dapetin yang lebih baik dari niall. Dan biarin niall bahagia sama shella.

"Gue mau pergi dulu. Hm... Sekali lagi congrats yaa kalian berdua;')" kata gue hampir menjatuhkan air mata.

"Iyaiyaa... Yaudah sana pergi deh. Bye vannesha" -Shella

-Niall Pov-

Kenapa ya gue harus ketemu sama vannesha disini? Gue jadi inget masa-masa gue sama dia dulu. Udah jarang gue denger suara dia lagi. suara lembutnya, muka cantiknya, tatapan matanya, semuanya masih sama kaya yang dulu. Gue kangen sama vannesha. Pengen rasanya gue pegang tangannya tapi itu gak mungkin. Pengen gue cium pipinya hhhh-.-

Gue sama shella beneran udah jadian. Shella yang nembak gue. Waktu itu pas gue baru putus sama vanne, shella langsung nembak gue. Awalnya gue tolak, tapi dia mohon-mohon sama gue, yaudah gue terima dia. Gue gak pernah punya perasaan satu titik pun sama shella. Perasaan sayang & cinta gue masih buat vannesha. Tapi mungkin dengan gue jadian sama shella..... Gue bisa lupain vanne. Hm...

"Gue mau pergi dulu. Hm... Sekali lagi congrats yaa kalian berdua;')" kata vanne lirih, mukanya polos. Gue tau dia mau nangis pasti. Gue tau, dia masih punya rasa sama gue. Gue tau! Tapi.... Gue gak mungkin bisa jadi milik dia, dia udah punya orang lain niall. Sadar:')

-Vanne Pov-

Gue pun berjalan gontai menyusuri jalanan ramai kota london pada malam hari ini. Yaa, sudah sedari tadi aku menjatuhkan air mata ku. Aku gak mungkin kuat liat orang yang aku sayangi bersama orang yang salah. Niall pasti akan sakit hati setelah tau semuanya. ;') aku berharap yang terbaik saja untuk mereka.

Sekarang sudah pukul 8 malam, aku harus segera menyewa hotel untuk tidur ku malam ini. Kalau tidak aku akan tidur dijalan raya dan seseorang akan melemparkan ku koin/uang kertas mereka akan mengira ku seoang pengemis.

*SKIP*

Aku langsung menjatuhkan tubuhku diatas kasur empuk yang disediakan hotel ini. Ku pejamkan mata ku, menarik napas panjang. Hhh~ aku mungkin tidak akan membersihkan badan ku malam ini, tubuh ku terlalu lelah. Semoga aja malam ini adalah malam yang sempurna & aku mendapatkan mimpi yang indah o:)

*SKIP*

Gelap. Perlahan mata ku mulai terbuka, tertutup sebentar dan terbuka lagi. Semuanya masih terlihat buram. Nyawa ku belum terkumpul dengan sempurna. Aku masih berada dalam posisi semalam, aku mengucak mata ku pelan, membenarkan posisi ku untuk bangun. Yeahh.. Sekarang posisi ku duduk diatas kasur. Rambutku berantakan, hm... Sepertinya semuanya sudah sempurna. Aku bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka ku.Aku harus segera membersihkan tubuh ku dan beraktivitas seperti biasanya. Memulai hidup baru tanpa Ele, aku harus bisa mandiri dan mendewasakan diri mulai saat ini. yeahh...

*SKIP*

Bau harum khas nasi goreng kesukaan ku mulai tercium disekitar ku. Benar dugaan ku seorang pelayan dengan nampan membawa sepiring nasi goreng dan secangkir teh hangat. Setelah semuanya tersusun rapih diatas meja ku, aku pun mulai menyuap sesendok demi sesendok nasi goreng ku dan menyeruput teh hangat ku.

Setelah menghabiskan semua sarapan ku. Aku memilih untuk pergi membeli handphone, yaa supaya aku bisa dengan mudah menghubungi orang-orang terdekat ku. Aku langsung berjalan cepat karna tidak mau membuang banyak waktu. Arrived!

Little Things (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang