Chapter 8

35 3 0
                                    

Gue langsung capcus dari tempat ini. Gue gaktau mau kemana pokoknya gue mau jauh-jauh dari sini. Gue capek. Pokoknya dalam waktu secepat atau selambat mungkin gue harus bisa lupain vannesha. Lupain semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi antara gue dan dia. Daripada gue sakit hati kaya gini. Lebih baik gue lupain vannesha aja.Gue mengendarai mobil dengan laju yang sangat cepat. Sampai di pertigaan tiba-tibaa................

-Vanne Pov-

PRANGGG !!!

Gelas yang berisi air mineral yang akan aku berikan kepada disha tiba-tiba saja pecah karena tidak sengaja aku melepasnya. Dengan cepat aku membersihkan pecahan beling-beling yang kini berserakan di rumput taman."Kakak gapapakan?" Tanya disha

"Iya vannes, lo gpp kan?" Kini brandon yang bertanya.

"Iya gapapa kok, tadi gue kurang hati-hati aja" kata gue.

"Awwww!!" Salah satu beling itu menancap di jari telunjuk ku. Perasaan ku mulai tidak enak. Kayanya ada sesuatu yang terjadi dan itu masih ada kaitannya dengan ku.

"Tuhkann... Sini biar gue bersihin darahnya." Kata brandon sambil mengelap darah yang keluar dari jari telunjuk ku.

"Udah gak usah! Gue buru-buru. Nanti ini lo tolong kasih tau petugas kebersihan aja suruh tolong bersihin yaa... Disha kakak pergi dulu. Maaf gak bisa lama-lama nemenin kamu"

Tanpa menunggu jawaban dari mereka gue langsung pergi dari taman menuju satu ruangan di dalam rumah itu. Gue terkejut begitu masuk keruangan itu. Gue melihat ada the boys disana. Tapi tidak ada Niall. Dimana niall? Apa mungkin dia.......

"Heiii.... Kalian ada disini?" Tanya gue."Lohh... Vannesha kan? Iya kita lagi disini mau konser amal. Tapi sebelumnya kita nungguin si Niall dulu nihh lama banget tuh anak dari tadi" jelas harry.

"Niall gak ada? Kemanaa?" Tanya gue panik.

"Gak tau tadi sih ada yaaa, terus tiba-tiba gak ada... Mungkin ketoilet kali" kata zayn santai.Gue mulai berkaca-kaca. Gue hampir nangis. Selain menahan rasa perih di jari gue, gue juga takut niall kenapa-napa.

"Coba kalian telpon Niall. Gue takut dia kenapa-napa nihhh" kata gue tambah panik.

"Iyaiyaa... Ini juga daritadi ada nada sambungnya tapi gak diangkat-angkat" kata Liam yang sedaritadi juga panik."Ahhh kalian ini gimana sihh.." Kata gue sambil keluar dari ruangan itu. Dan the boys ngikutin gue dari belakang.

"STOP !!!!" Kata louis tiba-tiba.

"Apa lagiii?" Kata gue sedikit membentak karena sudah sangat kesal."Mobilnya niall kok gak adaaa?;o" kata louis lagi. Gue pun makin panik.

"Yaudah sekarang kita cari Niall ya rame-rame. Vanne lo ikut mobil gue aja." Kata harry.

Gue hanya ngangguk.

*SKIP*

Didalem mobil harry gue nangis. Karena luka dijari gue yang perihhh banget gara-gara kena pecahan beling tadi.

"Lo kenapa nangis? Masa niall ilang aja lo nangis sihh?" Tanya louis.

"Bukan soal itu. Liat nihh jari gue! Berdarah tadi kena beling" kata gue sewot.

"Lahhh bukannya dari tadi bilang. Pantesan muka lo pucet. Udah banyak kekurangan darah kali lo." Kata harry sambil nyerahin kotak p3k mini ke gue."Mungkin lo kena beling itu tanda ada terjadi sesuatu gitu vanne. Kaya di sinetron-sinetron" kata louis.

"Gue juga mikirnya gitu. Makanya pikiran gue langsung ngarah ke niall gatau kenapa-_-" jawab gue.

"Jodoh kali tuhh~" kata harry iseng. Gue cuma diem.Sambil bersihin luka gue, gue juga sambil nyari-nyari niall dijalan. Siapa tau ada gitu. Pas nyampe di suatu pertigaan. Gue ngeliat ada mobil yang mirip sama mobilnya Niall. Ehhhh.......... Itu beneran mobilnya niall..

"Louis! Harryy......... Itu mobilnya niall!" Teriak gue sambil nunjuk kearah mobilnya niall berada. Otomatis mobil yang harry kendarain jadi berhenti dan kita bertiga turun.

Little Things (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang