0.4 ⭐ m e s s y h a i r

547 237 116
                                    

Lagi, kak Yohan datang kerumah namun kali ini tiba-tiba. Ia sudah memencet bel dan mengirimiku beberapa pesan mengatakan bahwa ia di depan pintu rumahku. Itu membuat aku terburu-buru merapikan rambutku dan berlarian untuk menghampirinya.

"Kenapa kak?"

Kak Yohan menyodorkan kantong plastik khas salah satu minimarket di sekitar sini yang aku menerimanya tanpa tanya.

Satu hal menyadarkanku yang tidak biasanya kak Yohan begini.

"Tumben rambutnya berantakan?"

"Iya tadi ga pake helm,"

"Kenapa ga dipake?"

"Kan deket,"

Aku berinisiatif berjinjit dengan niat akan merapikan rambut kak Yohan. Namun kegiatanku tertahan karena kak Yohan yang menekan bahuku membuat aku kembali berdiri normal.

Kak Yohan kini menyisiri rambutku dengan tangan besarnya.


"Perhatiin diri sendiri dulu, baru orang lain,"

Padahal kan dia juga begitu?

Ingin aku protes, tapi tak apa lah.
Selama itu kak Yohan, aku tetap suka.

-tbc.

30 Things; yohan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang