2.1 ⭐ c u t e

197 73 35
                                    

Aku dan kak Yohan berjalan beriringan. Telapak tangan besarnya menggenggam telapak tanganku yang kelihatan sungguh kecil saat dibandingkan.

Itu hal yang sudah sering ia lakukan dengan alasan,

"Kamu kan masih kecil, nanti kalau hilang kakak bilang apa sama calon mertua kakak?"

Terserah kak Yohan saja.

Tapi tentunya perlakuan kak Yohan itu membuatku senang dengan sangat berkadar banyak.

Dan sekaligus kesal. Karena ternyata kak Yohan meninggalkan motornya di area sekolahku. Ayolah, berjalan kaki seperti ini cukup memakan waktu dan menguras tenaga.

Ditambah hari ini energiku sudah banyak terkuras untuk mengerjakan soal-soal yang tak aku mengerti caranya.

“Jangan ngambek gitu dong,”

Beberapa kali kudengar kalimat itu meluncur keluar dari bibir kak Yohan. Tapi tak memberikan efek apapun padaku. Mukaku tetap kutekuk dengan bibir melengkung ke bawah.

“Nanti kakak beliin es krim deh,”

Aku menatap kak Yohan, “aku kan bukan anak kecil!” protesku.

“Ya tapi kalau ngambek gini kan jadinya kaya anak kecil, lucu,”

Selanjutnya kak Yohan mencubit gemas pipiku dan menirukan ekspresiku barusan.

Huh! Dasar kak Yohan.

Untung pacarku.

“Kakak tuh yang lucu,”

“Kok jadi kakak?”

“Ya gitu jadinya lucu,”

Maksudku bagaimana ia mengerucutkan bibirnya dengan pipi yang digembungkan.

Aku tidak berbohong. Kak Yohan sungguh lucu!

“Ngga kok, yang lucu itu kamu,”

“Dibilang kakak juga yang lucu,”

“Kamu lebih lucu, sayang,”

Dan ku tebak perdebatan ini akan berlanjut entah sampai kapan.

Dasar pacarku yang lucu.

-tbc.

-tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
30 Things; yohan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang