"Jadi diri sendiri itu lebih baik daripada harus jadi orang lain hanya untuk disukai banyak orang."
---
Kei's Pov
"Oh ini,biasa aja."ucapnya dalam hati.
Setelah perkenalan anak baru yang sok kegantengan itu, gua sama temen-temen gua lanjut belajar kaya biasanya. Tidak lama dari itu, bel pulangpun berbunyi. Anak-anak berhamburan keluar dari gedung tercinta ini.g
Gua menunggu abang gua yang sedari tadi gak keliatan batang hidungnya. Apa dia kecantol cabe-cabean?
ya gila
Gak lama ada suara klaksonan motor yang mengganggu dan bisa merusak telinga siapapun yang mendengarnya.
Tiiiiddd Tiiiiddd
astajim jan salpok
"Argggh, gila siapa si anjir berisik bangett!!"ucap gua gatahan. Emang minta di tampol ini yang mencet.
"Hei sayang, udah nunggu lama?"tanya Devan yang secara tiba-tiba berhenti di depan gua.
Untuk menahan tangan gua biar ga secepatnya nabok muka dia, gua mencoba untuk memandangi mukanya saja. Cakep uga ni abang gua.g
"Mas gimana sih!saya udah nunggu dari 200 tahun yang lalu. Lama banget ga dateng-dateng ck, ga saya bayar ah!"ucap gua dengan nada sok kesal.
"Apasi lu mabok tai ya?gua bukan gojeg jir, mana ada gojeg seganteng gua?"ucap Devan sok kegantengan.
"Idih geli gua dengernya, buru dah gua pengen balik ni ngantuk pengen makan."ucap gua asal.
"Yauda gc naek, gua pengen jemput doi juga ni."
hedon gaya beut
"Idih najes."
---
Sesampainya di rumah, gua buru-buru naik ke kamar. Kebetulan kamar gua berada di lantai 2, padahal gua pengennya di kamar Mbok Narti.
Sebelum gua masuk kamar, gua menyempatkan untuk memanggil Mbok Narti sekedar mengabari kalau gua udah pulang dan meminta membawakan camilan ke kamar.
"MBOKKKK, ASSALAMUALAIKUM KEI PULANGG MBOKK.. BAWAIN CAMILAN YA KAYA BIASANYA."teriak gua yang sama sekali tidak ada jawaban, ya sudah biasa.
15 menit setelahnya ada yang mengetuk pintu kamar gua, ya Mbok Narti pastinya.
Tokk tokk tokkk!!
Karena ada rasa mager yang menggerogoti jiwa ini, akhirnya gua mempersilahkan Mbok Narti untuk masuk aja.
"Masuk aja Mbok."perintah gua dengan santai.
"Nih non camilan nya."ucap Mbok Narti sambil menyodorkan beberapa camilan dan segelas susu vanila kesukaan gua.
"Makasih Mbokk mwaahhh."
"Iya non sama-sama. Non tau gak?ada anak baru loh di komplek ini."ucapnya dengan mesem-mesem.
"Gatau lah bi, Kei gak ngurus."ucap gua malas.
"Tapi non, ini yang pindah cogan non aduh. Kaya ada darah bule nya gitu."
fyi, Mbok Narti ini janda gais. Umurnya hampir sama kaya mamah gua. Dia ngurus gua sedari kecil, dia gapunya anak. Karena suaminya meninggal setelah 2 tahun tidak dikaruniai anak. Kata Mbok Narti sih meninggalnya gara-gara kepeleset di kamar mandi, jadi hati-hati ya gais kalo mau ke kamar tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS
Teen FictionSi gadis rajin dan si pria malas. Memiliki otak yang tidak diragukan kepintarannya. Siapa sangka 2 insan yang memiliki sikap bertolak belakang seperti itu bisa bersatu? #7 Judes (30/4/20) #7 gamers (30/4/20) AKUTU PALING MALES NEXT KALO PADA SIDER