5 hari kemudian,setelah mendapat skors dari sekolah,akhirnya hari ini Arka kembali masuk sekolah seperti biasa.
Wajahnya masih terdapat bekas lebam akibat pertempuran 5 hari lalu,meskipun wajah Arka terdapat beberapa bekas lebam tapi aura tampannya tetap terpancar,bahkan dengan beberapa luka lebam diwajahnya ia terlihat seperti bad boy sekolah.
Arka sudah duduk dibangkunya dan didepannya sudah ada Kiki dengan senyuman di wajah yang ia tunjukan kepada Arka,dan hal itu membuat Arka ingin menimpuk wajah Kiki menggunakan bangku.
"Akhirnya lo masuk sekolah juga bro!" Ujar Kiki menatap Arka dengan cengiran sok manisnya agar terlihat lucu,namun tidak bagi Arka. "Gila sih Ar lo ngangenin bangett!i really miss you" sambung Kiki dengan merentangkan tangannya seperti ingin memeluk Arka.
Arka menatap Kiki dengan wajah jijik "Mau gue timpuk pake batu tuh kepala?biar nggak gila" ketus Arka
"Unch mas nya kasar banget sih sama dedek!" Kiki mengedipkan sebelah matanya.
"Masih gue liatin,belum gw cabut tuh mata" ucap Arka kesal,melihat Arka kesal membuat Kiki tertawa puas.
"Tuh lidah makin tajam aja kalo ngomong" ujar Kiki.
Arka melirik Kiki "ada pr nggak?"
Kiki menggeleng "nggak tau dah,"
"Apasih yang lo tau!" Cibir Arka. Dengan wajah kusut karena frustasi mikirin banyaknya materi yang tertinggal. Ia membuka buku paket Fisika nya.
Keana tiba-tiba datang dan menempati bangkunya,tanpa menoleh dan melirik sedikitpun kepada Arka.
"Pangeran lo dah masuk tuh,katanya kangen?" Ujar Kiki menggoda Keana.
Namun Keana menghiraukan ucapan Kiki dan malah mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya.
"Kik,Ikut gue yuk ambil buku paket di perpus!" Teriak Bobby, siketua kelas.
"Yaudah yuk dah," sahut Kiki lalu bangkit dari duduknya meninggalkan Keana dan Arka.
.
.
.
."Materi Fisika udah sampe mana?" Tanya Arka kepada Keana,namun tidak ada jawaban.
"Ada pr nggak hari ini?" Tanyanya lagi,tapi Keana tidak menjawab.
"Lo bisu?!" Kesal Arka.
Keana menatap Arka tajam namun yang terlihat malah tatapan lucu "nggak mau ngomong sama Arka!"
"Yakin?itu barusan lo ngomong sama gue" balas Arka, Keana yang dibuat skakmat langsung mengalihkan pandangannya ke depan dengan wajah kesal,Arka yang tidak peka itu menarik bahu Keana pelan "lo kenapa sih?!nggak jelas"
"Aku males sama kamu. Aku nggak mau temenan lagi sama kamu" cetus Keana tanpa melihat Arka.
"Kalo ngomong tuh liat orangnya. Lo lagi ngomong sama gue apa sama bangkunya Bobby?" Ujar Arka.
"Aku nggak mau liat kamu lagi" ketus Keana.
Arka menaikan satu alisnya "kenapa?"
"Aku nggak mau ketemu kamu lagi,nggak mau liat muka kamu lagi!" lanjut Keana.
"Gara-gara gue nggak sengaja tonjok lo?" Tebak Arka,dan Keana tidak menyahut. "Seumur-umur gue nggak pernah mukul cewek. Cuma pas kemaren aja, itu juga karena gue nggak sengaja. Lagian siapa suruh lo deketin gue pas lagi ngehajar orang?" Ujar Arka. "Udah disuruh minggir malah bandel"
"Aku nggak suka lihat kamu berantem!!kalo sampe kamu dikeluarin dari sekolah cuma gara-gara berantem gimana?!kalo kamu babak belur sampe masuk rumah sakit,siapa yang susah?!mama papa kamu,Ar!!" Akhirnya Keana menatap Arka. Kali ini wajahnya memerah akibat menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TSUNDERE
Teen FictionBintang Rafarka manusia jarang senyum dan galak, tapi Arka masih punya nilai plus dimata orang lain karena ketampanan dan kepintarannya. Sebab itu Arka menjadi Mostwanted di SMA Merah Putih Bandung. Selain itu Arka juga jago berkelahi,siapapun dan...