________________________________________________________________________________
"padahal kamu dulu menerima aku tulus, namun aku malah meninggalkan mu tanpa permisi, selamat yong, semoga lo bahagia sama dia, dibandingkan sama gw"............
.
.
.
Taeyong mengantarkan Aurora sampai rumah nya, bahkan sampai mengantarkan kedepan pintu rumah Aurora, niat Taeyong adalah meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada orang tua Aurora karena sudah mengizinkan dirinya untuk pergi bersama Aurora
"ih kak, udah deh ngapain ikut turun segala, pulang aja sana udah malem, besok kan sekolah" cerocos Aurora
"Diusir fix. Untung cantik" batin Taeyong
"gagaga. Gw mau bilang makasih ke orang tua lo" ucap Taeyong yang membuat Aurora merinding
"lah?! Jangan kak, kalo ortu gw marah ke lo kak gimana coba?!!" kata Aurora frustasi
"kak tumben pulang jam segini, loh kamu siapa nak?" Tanya Ayah Aurora
"Mampus dah. Kalo gw nanti di interogasi sama Ayah gimana ceritanya coba, bisa diceramahin 7 hari 7 malam nanti gw." Batin Aurora
Tubuh Aurora menegang saat mengetahui Ayahnya sudah pulang dari luar kota, dan Aurora menjadi tegang + memikirkan bagaimana nasib nya malam ini sekaligus khawatir apa yang terjadi dengan Taeyong setelah malam ini
"oh om? Kenalin, saya Taeyong om, tan. Saya yang izin ke Tante tadi siang, terima kasih Om sama Tante sudah mengizinkan Aurora pergi bersama saya tadi" ucap Taeyong tenang
"lah? Kok dia malah tenang gitu, ngga deg deg an apa? Aneh banget" batin Aurora
"gw ngga salah ngomong kan? Deg degan banget gw, gw bakal dimarahin ngga ya?" batin Taeyong
"mau mampir dulu ngga nak Taeyong?" ucap Mama Aurora ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? [END] ✔
Teen Fiction[SELESAI] Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketik...