________________________________________________________________________________
Hari ini merupakan 2 hari sebelum ujian akhir semester dilakukan, Aurora pun datang lebih pagi hari itu
"Ra" panggil Esther
Aurora menoleh saat Esther memanggilnya,
"apa bener ini lo?" Tanya Esther sambil menyerahkan handphonenya, disitu terdapat foto Aurora dan Seera
"Ther, percaya sama gw, itu bukan gw yang lakuin" bela Aurora
"gw sih percaya sama lo, tapi Ra, satu sekolah udah percaya kalo lo ada niat bunuh Seera" jelas Esther
Aurora pun meneteskan air matanya, melihat itu Esther pun langsung menenangkan Aurora
"Ther, apa untung lo sih deket deket sama pembunuh" tekan Miyeon
"dia bukan pembunuh, Yeon" ucap Esther
"terus apa? Foto itu udah jelas Ther, dan elo masih percaya sama dia?" ujar Yuqi kehabisan akal
"terserah kalian. Itu bukan gw yang lakuin. Bentar lagi juga gw pergi." Kata Aurora
"ya bagus dong lo pergi, jadi kelas ini ngga ada PEMBUNUH lagi" sinis Miyeon
"MIYEON!" teriak Esther
"udah Ther, percuma, gw udah keliatan berdosa banget dimata mereka" ucap Aurora
"tapi Ra, ini tuh ngga bisa-"
"gw bisa minta tolong sama lo Ther? Jauhin gw untuk saat ini, gw ngga mau lo ikut ikut kena masalah" potong Aurora
"Ra, lo---"
"please Ther, demi kebaikan kita" bujuk Aurora
"ok, tapi kalo lo kenapa kenapa, langsung bilang ke gw" ingat Esther
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? [END] ✔
Teen Fiction[SELESAI] Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketik...