xi ; break

594 80 3
                                    

"raka,"

"hm?"

"aku mau kita break dulu."

raka yang denger langsung ngebuka airpods-nya yang emang dia pake tapi lagi ga dengerin apa-apa.

"kok tiba-tiba? ada masalah?"

"ngga.. aku capek."

"kalo ada masalah apa bilang, ki. jangan dipendem. coba bilang ada apa? perasaan kita juga gak ada masalah apa-apa, kok tiba-tiba?" tutur raka.

"aku capek!"

"ya aku tanya ke kamu, capek kenapa?!"

"capek aja." kata kia, muka kia udah bener-bener pucet. "udah aku pulang."

kia langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar cafe. raka mau nyusul, tapi mungkin saat ini kia lagi gak pengen diganggu. jadi raka tetap di tempatnya.

---

seminggu kemudian..

"oy kiaaa," panggil rara.

"apa, ra?"

"kapan lo mau selesai break nya sama raka?" tanya rara. "itu lho si raka sekarang lagi deket sama hera."

"iya ki, tadi gua liat raka sama hera lagi makan bareng di kantin." kata nanda.

kiara cuma senyum, nahan rasa cemburunya yang dia rasakan.

---

sepulang sekolah, kia belum di jemput. entah supirnya telat atau ada urusan mendadak. tapi biasanya bilang dulu kalau ada urusan tiba-tiba.

alhasil, kia nunggu di halte bus saja. daripada di sekolah jadi kayak anak hilang, maka ia memilih di halte. gak lama, ada seseorang menghampiri kia.

"hai,"

"eh anjir, istighfar astaghfirullah kaget." latah kia sambil elus dada. "jangan muncul tiba-tiba dong!" kata kia.

setelah lihat siapa yang menyapanya, kia kaget lagi, matanya membulat dan langsung membuang muka.

"gak kangen sama gue?"

"ng-nggak!"

"masa sih?"

"iya! lagian kan lo juga udah sama hera kan." kata kia, padahal dengan segenap hati dia nahan cemburunya.

"kata siapa gua sama hera?" tanya raka.

"i-itu tadi kata nanda. lo kan akhir-akhir ini sering sama dia." kata kia sambil gagap.

"kalo cemburu bilang aja dong, kangen nih raka. kapan mau baikan?"

"gak, gak ada baikan. putus aja."

"lah? gak mau! gak ada putus-putus!"

tiba-tiba kia nangis, pertahanannya runtuh saat itu juga.

raka kaget lalu memeluk kia, "ayo cerita dulu." raka tau, pasti ada masalah tentang keluarga kia.

"p-papa sama m-mama ce-cerai, ra. dari kapan tau emang udah keliatan mereka berantem mulu." kata kia sambil sesegukan. "g-gue ngerasa lo pasti ga bakal nerima keadaan gue yang kayak gini,"

"kiara, denger ya. sampai kapanpun mau kamu sakit atau apa gue pasti bakal tetep temenin lo. iya gue tau, pasti ada kalanya dimana bosen itu ada, capek itu ada, pasti ada halangannya. tapi kita harus tetep percaya, kalo kita pasti bisa jalanin ini bareng-bareng." kata raka panjang lebar untuk nenangin kia.

"m-makasih raka, udah selalu ada buat gue." kata kia, nangisnya sudah reda, lalu dia tersenyum.

"sama-sama bebeknya raka."

//

update nih, wkwk. maaf lama banget up nyaa, sibuk aku tuh *sok sibuk .gdg*. vommentnya jangan lupa, makasih!

[🌱]

couple ; hwangshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang