part 5

34 7 0
                                    

Di kamar tersebut ada anak yang konyol seperti amanda. Aurel namanya. Ia tahu kalau putri jijik dan takut kepada kecoa.saat mereka sedang belajar,aurel melihat seekor kecoa sedang berjalan mencari makan.Tapi,kedua temannya yang lain tidak melihat.
Ia diam saja, pura-pura belajar seperti yang lain.ketika kecoa mendekatinya, ia tangkap diam-diam. Kemuadian kecoa itu ia lemparkan kepada putri yang takut kecoa.spontan putri berteriak ketakutan. Sementara aurel dan teman yang lain menertawakan.
Putri lari menghindar.ia berdiri menjauh dari kecoa. Aurel mengambil kembali kecoa tersebut dan melemparkan lagi kepadanya. Putri bertambah ketakutan dan teriak-teriak histeris.
Lagi-lagi teman yang lain bukannya menghentikan aurel yang konyol,tetapi justru makin menertawakan ulah aurel tersebut. Mereka tidak sadar bahwa kejadian itu mengganggu penghuni kamar lain yang sedang belajar. Apabila putri yang takut kecoa itu, terus menjerit-jerit."Tolong...!aurel hentikan...!"
Amanda tidak bisa konsentrasi. Ia gelisah.
"wah aku gak bisa konsentrasi nih. Ada apa sih, dikamar sebelah kok berisik banget?"
"nggak tahu.kita datangi aja, yuk!"sahut sarah
"sudahlah biarkan saja.kita teruskan belajarnya, "kata afifah mengingatkan temannya.
"Terus gimana...!? Wong nggak nggak bisa konsentrasi.Afifah,disini saja.biar ana dan sarah yang datangi,"jawab amanda yang sedikit kesal kepada penghuni kamar sebelah.
Sarah dan amanda tak sabar, mereka beranjak dari tempat duduknya,meninggalkan afifah sendirian,dan mendatangi kamar sebelah. Amanda berdiri di tengah-tengah pintu. Tengak-tengok sebentar. Dengan emosi amanda berkata, "heh...! Tahu diri dong kalau becanda! Seenak sendiri.nggak menghormati orang lain yang sedang belajar!"
Mereka sontak terdiam. Aurel tidak terima mendapat teguran keras seperti itu.ia balik bicara, "heh...! Anti itu yang nggak tahu diri. Masuk kamar orang nggak salam,nggak ngetuk pintu,nyelonong Aja! "
Amanda nggak mau kalah.Ia langsung menanggapi
Ucapan aurel. "kami tidak bisa kansentrasi. Kalian berisik tahu!?"
"hahaha... Ya suka-suka kami. Kamar, kamar kami. Mulut-mulut kami. Mau bercanda,mau diam, itu urusan kami bukan urusan anti. Kok, anti sewot!?"aurel tertawa meledak.
"heh dibilangi bukannya terima kasih kok malah nyolot. Anti tahu gak, keributan kalian menggangu orang lain. Jangan egois. Hargai dong hak orang lain."
Aurel bukannya diam justru meledak amanda dengan menirukan gaya maimunah bicara, "hargai dong hak orang lain,"tirunya, sementara bibirnya manyun-manyun.
Amanda kesal tidak terima diledek. Ia mendekati sambil menghardik,"heh, jadi anak jangan songong, jangan sok anti. Ana hajar, anti!"Amanda kemudian me-megang kerah baju aurel,sedangkan tangan lainnya sudah ia ayunkan hendak memukul.
"Eh,jangan ribut.sudah,sudah.jangan bertengkar!"
Teriak seorang teman aurel,siska,melerai."peace.... Peace...!" Ia berdiri di tengah-tengah antara amanda dan aurrl.Kedua tangannya merentang, membuat aurel dan amanda merenggang.





































Lindungilah MahkotakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang