part11

9 4 0
                                    

"sudah, sekarang kembali ke kamar masing-masing dan belajar."

Amanda dan aurel berpamitan kepada ibu pengasuh,sebelum keluar ruangan keduanya berpamitan menyalimi tangan ibu pengasuh.Ibu pengasuh mengusap kepala amanda dan amanda sambil berpesan"Baik-baik, ya!"

Amanda dan aurel mengangguk. Mereka berdua berjalan meninggalkan ibu pengasuh menuju kamar sendiri-sendiri. Ibu pengasuh melanjutkan membaca surat Yasin yang sempat terpotong.

Malam semakin larut. Para santri dan penghuni pesantren Al-Hikmah sedah mengantuk. Mereka bersiap-siap tidur. Afifah ke kamar mandi, cuci kaki, dan gosok gigi. Kaysa berwudu untuk sholat Isya' karena saat jamaah sholat isya', ia sedang ke kamar kecil buang air besar.


❤❤❤❤❤❤

Afifah menggeliat. Terdengar samar-samar suara jam weker berdering beberapa kali. Ia tidak segera bangun. Matanya masih terpejam rapat,lengket seperti dilem fox. Kedua kakinya ditekuk, dirapatkan ke perut, meringkuk seperti trenggiling.

Hampir setiap malam senin dan malam kamis, Afifah selalu menyetel jam wekernya pukul 03.00.pada jam tersebut biasanya Afifah sholat Tahajud dan makan sahur. Afifah memang buasa menjalankan puasa Senin dan Kamis. Setelah sahur, kemudian ia belajar.

Tiga menit kemudian, Afifah menggeliat lagi. Dibukanya mata dengan malas-malasan. Ia teringat kalau pada jam itu berencana sholat Tahajud. Kedua kaki ia selonjorkan. Ia mengucak mata dengan tangan dan dibersihkan beleknya yang berada di sudut.

Afifah bangkit,beranjak dari tempat tidur, lalu berjalan menuju kamar mandi. Ia berwudu kemudian sholat sunnah Tahajud. Usai sholat dua rakaat, Afifah berdoa kepada Allah agar diberi kepandaian dan kemudahan dalan menjawab soal-soal ujian nanti.

Selanjutnya Afifah melihat-lihat jadwal ujian dan mencari buku catatan. Ia mempelajari kemabali bqb demi bab sampai betul-betul paham. Sengaja ia membiasakan belajar di pagi hari, karen pada waktu subuh pikiran lebih segar dan mudah mengingat.

Afifah membangunkan kedua temennya, amanda dan kaysa. "Man, Man... Bangun. Ayo belajar!" Amanda tak merespon. Ia masih mengantuk, tidak segera bangun, hanya menggeliat-liat saja.

Afifah berpindah membangunkan Kaysa sambil menepuk-nepuk lengannya. "Kay...! Kay... Bangung. Ayo, belajar! Sudah jam tiga. " Berbeda dengan amanda, Kaysa bangun dan segera mencuci muka. Ia tidak shalat sunna Tahajud, tetapi langsung belajar.

Afifah tidak mau memaksa Amanda. Ia membiarkan Amanda meneruskan tidurnya. Afifah dan Kaysa belajar berdua saja. Kali ini mereka tidak melakukan tanya jawab, takut berisik dan mengganggu yang lain. Keduanya belajar dalam hati sampai menjelang subuh.

Waktu subuh tiba. Petugas piket membangunkan para santri untuk bangun dan shalat subuh berjamaah. Afifah dan kaysa berhenti belajar. Keduanya segera berwudu.

Afifah membangunkan Amanda. Kali ini Amanda langsung bangun tidak seperti sebelumnya. Ia segera berwudu. Ketiganya lalu ke musholah yang ada di tengah bangunan pesantren. Usai shalat subuh mereka bersiap-siap ke sekolah.






























Maaf ya guys aku baru update lagi soalnay aku banyak tugas tau sendiri kan sekolah libur jadi diliburin beberapa bulan jadi tugasnya numpuk dah. Gimanani kabar kalian dimasa Covid-19 semoga baik baik aja ya semoga virus-virusnya cepat hilang, Aamiin.

*************
⭕ VOTE ⭕
⭕ ashy08 ⭕
⭕❤️❤❤❤❤⭕
*************


Lindungilah MahkotakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang