part 9

22 4 0
                                    

"Iya Aurel keterlaluan. Tahu bukannya kamu berteriak bukannya berhenti, eee... Malah menjadi-jadi. Biarin aja, biar jadi pelajaran buat Aurrl. Ah, sudahlah. Ayo,kita belajar lagi,"kata siska

"Iya,ayo ah belajar, "balas Putri.

Mereka Berdua membuka-buka buku catatan dan belajar dengan saksama.

Afifah dan Sarah duduk di tempat yang sama seperti sebelumnya. Afifah melanjutkan bertanya kepada Sarah mengenai pelajaran Sejarah Islam.Suasana asrama hening kembali. Hampir seluruh santri wati belajar dikamar sendiri-sendiri.

Aurel dan Amanda berjalan di belakang ibu pengasuh.Sampainya di kantor pengasuh, Maimunah dan Aurel melepas sendal.Mereka masuk dan berdiri di depan meja.

"Aurel, Amanda.Kalian itu gimana? Wong besok mau ujian semester kok malah bertengkar.Mana dasarnya? Mana ada ayat Al-Qur'an atau hadits yang menyuruh kita untuk bertengkar? Nggak ada itu. Yang ada,kita di suruh rukun,ta'awanu 'alal birri wat-taqwa.Wa tawashaw bil haq wa tawashaw bish-shobr."

"Iya,Bu.Maaf,"sahut Amanda

"Iya, maaf Bu. Saya janji tidak akan mengulangi lagi,"sambung Aurel menyesal.

"Ayo, sekarang kalian berdua saling minta maaf dan bersalaman!"

Amanda menoleh ke Aurel. Demikian juga sebaliknya, Aurel juga menoleh ke arah Amanda.

"Ayo, salaman!"kata ibu pengasuh menggerakan kepalanya menyuruh mereka baikan lagi.

Amanda mengulurkan tangan kanannya mengajak Aurel bersaman seraya berkata, "Maafkan ana Aurel."

"Iya,Ana juga minta maaf."

"Nah, gitu kan bagus. Jangan diulang lagi, ya!"

"Nggak,Ustadzah."Aurel dan Amanda menjawab serempak.

Lindungilah MahkotakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang