Umbrella

392 59 4
                                    

HUJAN deras sekali, dan Jane berjalan ke turunan tajam sambil berlindung di bawah payung merah yang ia genggam. Payung itu besar sekali, cukup untuk menaungi segerombolan anak TK. Di lereng bukit di sebrang sungai dia melihat longsoran tanah, dan jalan raya yang sengaja dibuat lebih tinggi di dataran sekitarnya.

Jane berjalan ke arah perempatan yang dahulunya sebuah pom bensin. Sambil merenung ucapan nenek buyutnya tadi, tentang cincin Ruby dan hubungannya dengan mengembalikan alam yang telah hilang

Sekarang pom bensin itu telah menjadi semacam tempat persinggahan. Di sini biasanya orang-orang Arab singgah sebelum melanjutkan perjalanan ke atas gunung. Unta-unta mereka bisa minum, dan anggota rombongan bisa makan dan beristirahat. Di ceruk dekat sungai ada api unggun besar, dan sekumpulan orang duduk melingkarinya untuk menghangatkan diri.

Sambil berlindung di bawah payung besar, dia membaur dengan kerumunan orang: wanita-wanita bergaun Hitam panjang menutup kaki dan para pria-pria bermantel putih yang panjang menuntup kaki juga. Hanya dia yang membawa payung berwarna merah, dan payung itu begitu lebar hingga orang-orang harus melangkah menghindar ke samping, tapi sebagian memilih untuk menunduk dan bernaung sejenak di bawah payung itu sambil menyapanya. Anak-anak tidak perlu menunduk. Dia jadi bisa melihat wajah-wajah lucu mereka.

Orang-orang itu begitu ceria dan tertawa. Salah seorang dari antara mereka bermain juggling dengan beberapa lampu minyak gas bekas, sementara para wanita dan anak-anak bertepuk tangan dengan senyum sumringah di wajah mereka. Orang-orang dari desa berjualan sate kambing dan minuman hangat. Ada juga yang menjual jas hujan dan selimut wol. Transaksinya dibayar dengan koin emas.

Di luar kerumunan ada seorang laki-laki yang tengah berbaring di rerumputan. Jane bertanya kepada salah seorang wanita berbaju hitam itu apakah laki-laki itu sakit. Wanita itu menampakkan raut wajah khawatir dan mengangguk. "Perjalanan panjang" kata wanita itu.

Jane mendekati laki-laki itu dan menancapkan payung merahnya agar setidaknya laki-laki itu tidak basah kuyup oleh air hujan. Dua orang wanita berbaju hitam mengikutinya. Jane menunjuk ke arah rumahnya dan mengatakan bahwa laki-laki itu boleh menginap di sana.

Laki-laki itu dipapah menyusuri tanjakan oleh kedua wanita berbaju hitam tersebut. Mereka bertemu dengan wanita tua di pintu, nenek buyutnya Jane. Dan Jane menjelaskan kalau laki-laki itu sedang sakit. Dia boleh tinggal bersama mereka sampai sehat kembali. Mereka membaringkan laki-laki itu di kamar bantal. Mungkin mereka perlu memanggil dokter, siapa tahu laki-laki itu perlu diobati.[]




















R E D
R U B Y.

The Red Ruby; Taennie [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang