promise that is never forgotten

171 22 11
                                    

I ; /flashback/
______________________________________

DERU suara mobil Jeep Wrangler Rubicon keluaran 2077 yang khas itu menderam dengan nyaring di kawasan tandus yang terik matahari, warna hitam metalik yang menghiasi setiap inci dari bagian mobil itu mengkilap saat terkena paparan sinar matahari dengan debu-debu dari pasir yang terkena gesekan ban mobil yang besar.

"Kali ini kita harus memasuki kawasannya" seorang pria dewasa dengan rambut lebatnya itu berucap serius kepada pria sebaya di sampingnya yang sedang fokus menyetir. Mereka harus menyelesaikan misi di Somalia ini. Entahlah, yang jelas ini berhubungan dengan salah satu kelompok terkecil yang tergabung dengan perserikatan bangsa-bangsa itu, mereka menjalankan misi dari atasan mereka dengan cara yang cukup terbilang keji.

Pria dengan pakaian hitam itu sedari tadi memainkan AK-47nya menandakan ia bersiap-siap untuk melaksanakan rencana yang bertentangan dengan hukum sosial dan perdamaian. Mobil itu terus membelah pasir-pasir di tanah gersang dengan agresif. Pria berkulit hitam yang terlihat seperti warga setempat itu Memegang stir dengan serius.

"Ya, kurasa kau harus berhati-hati pada penjaga di sekitar gedung itu, jangan sampai mereka mengetahui keberadaan kita. Itu akan menyulitkan rencana kita" ujar pria itu dengan waspada kepada pria disampingnya yang serius dengan senjata yang digenggam

"Tentu saja-" pria berambut lebat itu melihat ke depannya, ia menyembunyikan senjata di bawah jog mobil yang tersembunyi. Mereka sekarang memasuki kawasan gedung dan perumahan yang tak beraturan. Banyak anak kecil bermain disekitarnya dan para ibu serta wanita yang berkerja memikul sesuatu dengan kain selendang. Tetapi ditengah terdapat gedung yang dijaga oleh para tentara bersenjata yang berjaga-jaga. Ya, pria itu sedang bersiap sembari mengawasi mereka

Mobil itu diberhentikan oleh para penjaga di depan, beberapa penjaga mengawasi mobil itu dari segala sisi, mengepungnya. Salah satu dari mereka dengan setelan tentara dan kacamata hitamnya mendekati Jeep itu diikuti penjaga lainnya di belakang.

"Boleh kami melihat tanda pengenal mu? Kami harus memeriksa siapa saja yang datang" Ia menyodorkan tangannya sembari penjaga yang lainnya memeriksa bagian belakang mobil, bagian under body mobil juga diperiksa menggunakan inspection mirror yang biasa dilakukan ketika kendaraan maupun individu dengan cara pemeriksaan yang berbeda masuk ke daerah tersebut.

"Kami kurir dari pihak Universal Postal Union untuk memberitahukan informasi yang berasal dari pusat kepada pihak Unicef dan Volunteer program pangan sedunia." Ucap pria itu dengan jelas. Tatapannya mantap melihat ke arah penjaga sembari memegang setirnya dengan kuat, lalu penjaga itu melirik ke arah rekannya yang sedang memeriksa bagian belakang kendaraan

"Mereka membawa barang-barang besar yang ditutupi kain hit--"

Cklik

Suara tarikan pelatuk terdengar tepat di samping telinga penjaga utama. Sebuah sub machine guns FNP9P buatan Belgia itu tertodong di bagian kanan kepalanya, dengan sigap rekan yang berada di sampingnya mengarahkan AK 400 yang semua penjaga punya. Yang memeriksa belakang pun terkejut lalu siaga dengan senjatanya. Tidak hanya dia, semua penjaga yang mengepungnya melakukan hal yang sama.

"Kau tahu--" penjaga dengan badan tegap itu tak getir, justru ia tertawa dan meluruskan kepalanya. Menatap tajam pada sang 'kurir UPU' tersebut "--kau terlalu payah untuk memulai suatu serangan, aku salut dengan keberanianmu" smirk itu tak pudar semenjak senjata itu tepat di samping kepalanya tadi. Sudah biasa baginya mendapat serangan mendadak seperti itu. Namun, pria berkulit hitam itu tak kalah getir. Seperti rekannya yang berada di samping dia, hanya memberikan kekehan saat ia melirik ke arahnya

The Red Ruby; Taennie [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang