RAGU

7 2 0
                                    

Setelah kejadian dirumah Hanif, Echa tidak berani bertemu dengannya. Bahkan Hanif sudah beberapa kali datang kekelas Echa untuk sekedar pergi kekantin bersamanya namun Echa selalu saja menolak dengan ribuan alasan. Hanya ada satu hal yang membuatnya mengganjal. Tapi ia tak berani bertanya kepada Hanif. Tidak sampai saat yang tepat.

Hari ini hari Jumat. Jadwal Jumat bersih bagi kelas 11. Tapi hari ini, semangat Echa entah hilang dan pergi kemana. Dengan pandangan kosong ia menatap sekeliling dengan tatapan tak minat. Rasanya ingin cabut saja jika tidak ada absen.

Diujung lapangan, Hanif berjalan kearah Echa sambil memegang dua buah botol mineral dingin ditangannya. Tapi sayang, ia terlambat. Belum sempat ia berdiri dihadapan Echa, seseorang sudah menggantikan posisinya. Kembali kearah sebelumnya dan membuang dua botol kedalam tempat sampah. Keinginannya untuk minum pun sudah hilang.

🌻🌻🌻

Echa berdiri dihadapan Juna dengan perasaan ragu. Sambil matanya melirik dan mencari sosok yang bisa saja memergokinya. Untung saja matanya tak menangkap tanda tanda adanya Hanif disana.
"Nyari apa?" Tanya Juna sambil mengikuti arah pandang Echa. Yang hanya dijawab gelengan singkat oleh Echa.
Juna ingin membuka suaranya kembali. Tetapi Echa sudah memotongnya terlebih dahulu. "Echa kekelas dulu ya. Bersih bersihnya udah selesai. Duluan kak" Ucap Echa sambil berjalan memunggungi Juna.

Echa juga tidak tahu ada apa dengan dirinya. Tapi pikirannya berkata seolah Juna bukanlah lelaki yang baik. Namun hatinya terus saja menyangkalnya.

🌻🌻🌻

Echa bersama teman temannya berjalan menyusuri koridor menuju kantin. Tetapi ditengah koridor itu, jalannya terhalang oleh sekumpulan anak cowok yang sedang melakukan konser. Hanif dengan suara beserta lagu andalannya, Andre dengan ukulelenya, Dimas dengan tong sampah depan kelas yang ia curi, serta tak lupa dengan Reza beserta gombalannya. Mereka konser ditengah koridor dengan lagu Tulus yang berjudul Pamit.

"Jangan paksakan genggamanmu,
Izinkan aku pergi dulu,
Yang berubah hanya tak lagi ku milikmu,
Kau masih bisa melihatku,
Kau harus percaya,
Ku tetap teman baikmu.."

Tatapannya bertemu dengan tatapan Echa. Ia berhenti menyanyi. "Awas Tuan Puteri mau lewat." Ucapnya sambil menatap kebawah kemudian berlalu begitu saja.
Rani dan Ira yang berada disitu merasa aneh dengan raut muka Echa yang berubah menjadi pilu. Seperti ada sesuatu yang terjadi. Tapi dari Rani maupun Ira tak tau apapun. Dan yang mereka tau, Echa hanya menyukai Juna. Sama halnya dengan Rani dan Ira, Echa tidak tau mengapa. Ia merasa seperti kehilangan teman barunya. Padahal ia dan Hanif baru saja saling kenal. Tapi entah kenapa perasaannya seperti ini.

Ia ragu, dengan siapa hatinya dikuasai saat ini.

🌻🌻🌻

Jangan lupa vote dan comment❤️

Follow me on instagram
@fatmatss_

I M A G I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang