07

372 91 28
                                    

cahaya matahari masuk ke dalam kamar melalui celah jendela. Joisha sudah sadar dari tidurnya namun ia masih enggan untuk membuka matanya. menurutnya tidur kali ini terasa lebih nyaman dari biasanya, itu lah yang membuat dia jadi malas bergerak.

tangan kecil gadis itu meraba sesuatu yang ada di depannya lalu memeluknya dengan sebelah tangan dan sebelah kakinya. ia cukup heran karena kali ini gulingnya terasa lebih besar tapi ia tak peduli, yang dia inginkan hanya lah bermalas-malasan seharian.

"uh Jo berat nih." gumaman kecil itu mampu membuat kedua mata Joisha terbelalak seketika.

sepasang matanya menangkap wajah damai milik Adam yang sedang terlelap. terkejut akan kehadirannya, dengan spontan Joisha langsung menendang perut lelaki yang sedang tertidur dengan nyamannya, berusaha untuk menjauhkan tubuh mereka.

karena tendangan gadis itu cukup kuat, tubuh Adam pun terjatuh ke bawah. lelaki itu mengaduh sambil mengelus kepalanya yang mendarat di lantai dengan keras. ia pun terduduk di atas lantai lalu menatap Joisha dengan kesal. sedangkan gadis itu terlihat tak peduli dengan kesakitan yang Adam rasakan.

"aduh Jo, sakit kepala gue!"

"ya lagian kenapa lo tiba-tiba tidur disini?! pake peluk gue segala lagi. pasti tadi malem lo apa-apain gue kan?!"

"mana ada sih Jo?"

"halah ngaku aja lo! emang gue ga tau mesumnya lo kaya gimana hah?!"

"mau banget gue mesumin? tau gitu tadi malem sekalian aja-"

TOK TOK TOKK

saat mereka sedang beradu mulut, tiba-tiba suara ketukan pintu menghentikan pertikaian mereka berdua.

"Jo, udah bangun? mba bawa nasi kuning nih, ayo sarapan bareng."

"..."

Joisha dan Adam saling bertatapan. wajah mereka terlihat panik seketika. mereka tidak mau Mba Wendy berpikir yang iya-iya meskipun mereka memang tidak melakukannya.

beberapa detik berlalu, mereka tetap diam dan menjadikan mata mereka sebagai alat komunikasi. kedua mata Adam melototi gadis itu dengan menaikkan kedua alisnya seolah bertanya 'bagaimana ini?', lalu Joisha menggerakkan kedua matanya mengarah pada lemari, menyuruh Adam untuk bersembunyi di dalamnya.

"Jo... masih tidur ya?" merasa tidak ada jawaban, Mba Wendy kembali berteriak dari balik pintu.

"sebentar mba!"

gadis itu segera bangkit lalu menarik Adam dan mendorongnya masuk ke dalam lemari. setelah Adam dapat disembunyikan, Joisha segera membukakan pintunya.

"baru bangun Jo?"

"hehe ga mba, tadi abis dari kamar mandi."

Joisha pun membiarkan Mba Wendy masuk. kini mereka duduk lesehan di atas karpet berbulu lembut. Mba Wendy mengeluarkan tiga bungkus nasi kuning dari kantong plastik yang dibawanya.

"eh Adam udah bangun belum ya?"

"ga tau mba, tapi biasanya sih jam segini masih ngebo dia."

Joisha berusaha untuk terlihat santai. ia langsung menyerbu nasi kuning miliknya untuk menghilangkan rasa gugupnya. sesekali gadis itu melirik ke arah lemari sambil berpikir 'apakah Adam masih hidup di dalam?'.

"mba coba panggil Adam dulu deh, siapa tau dia udah bangun."

"eh ga usah mba-"

"HUAATCHEEEW!"

☘☘☘

Adam dan Joisha duduk bersama, berhadapan dengan Mba Wendy yang menatap mereka penuh selidik. kenapa mereka berdua bisa ketahuan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kostan Sebelah || VJOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang