Pagi yang cerah dengan hangatnya sinar mentari pagi yang tembus ke arah tulang belakang Syafa. Syafa turun dari ojek pribadinya menuju gerbang sekolah SMA Budi Bangsa, salah satu SMA favorit di Bandung karena dari luar terlihat
kedisiplinannya namun dalam segi ruang kelas tetaplah seperti SMA pada umumnya yang penuh dengan cowok-cowok dan cewek-cewek sedikit nakal dan aneh.Syafa masih gugup untuk memasuki gerbang itu karena kejadian kemarin, bayang Syafa tertuju pada semua teman-teman yang akan mengejeknya. Tapi semua itu tidak mungkin, semua teman-temannya tidak mungkin sekejam itu.
Syafa menuju lapangan dan menyelusup ke barisan kedua tempat barisnya kelas sebelas IPS tiga, yang dimana setiap paginya di SMA Budi Bangsa diadakan kegiatan kultum, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan literasi.
"Hai.. Syaf!" sapa Nasya.
"Apaan sih lo Nas," Syafa masih kesal dengan perilaku teman-temannya.
"Lho, kok marah sih Syaf ?" tanya Vita.
"Ya gimana gak mau marah coba, orang disuruh jaga rahasia malah di kasih tau kesemua orang, termasuk geng si Nava."
"Ya maaf dong Syaf, kita semua ngelakuin itu biar si Rafa peka dan biar cepet lo jadian sama dia" jelas Nasya.
"Iya Syaf, biar kita semua buru-buru dapet PJ hehe," ucap Dina.
"Apaan tuh PJ?" tanya Syafa.
"Pajak jadian Syaf.." ucap Vita.
"Huhh.. kalian ini." Syafa kesal tapi tak kuat menahan senyum.
Syafa yang tengah duduk di bangkunya, digoda oleh si Stand Up Comedy Dimas.
"Woy..! woyy..! guys, masih inget kejadian kemarin gak sih, ada yang diam-diam syuukaaa" goda Dimas.
"Inget dong, Broo... kira-kira pajak jadian bakalan ngalir hari ini gak ya?" goda Faisal.
"Heyy... Rafa lo inget kejadian kemarin kan?" tanya Dimas.
"Inget dong.." ucap Rafa dan tersenyum.
Syafa merasa malu dan berusaha menutup telinganya dengan earphone seakan ia tak mau mendengar semuanya. Rafa yang bangkunya dekat dengan Syafa tiba-tiba berpindah tempat dengan Albar sahabat dekat Rafa. Kini Syafa menjadi duduk berdampingan bersama Albar. Syafa merasa heran dan pikirnya Rafa mulai menjauhi dan ilfeel padanya.
Syafa menghela nafas sejenak." Oke, no problem."
Pada jam istirahat Syafa sedang tidak ingin makan, ia hanya berdiam diri dikelas dengan memainkan ponselnya. Seketika Rafa menghampiri Syafa dan duduk di dekatnya. Syafa merasa aneh dengan perilakunya.
"Lo, gak istirahat?" tanya Rafa.
"Nggak," jawab Syafa singkat.
"ohh, lagi ngapain lo Syaf ?"
"Main hp."
"Mmm, gue bisa minta tolong gak sama lo?"
"Minta tolong apa Raf ?"
"Gue pinjem hp lo dong, gue mau buka aplikasi online shop. Pengen beli sepatu, hp gue gak ada kuotanya."
"Yaudah nih.." Syafa memberikan hp nya pada Rafa.
"Harus nunggu gitu?" Rafa mengkerut kan keningnya.
"I.. iya ini gue mau keluar, awas ya kalo hp gue rusak."
"Iya, santai aja kali."
Syafa keluar dan menuju kantin untuk menemui Nasya, Dina dan Vita.
"Lho, ngapain lo kesini? bukannya lagi males makan" tanya Vita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra'Sya [TELAH TERBIT]✅
Teen Fiction[TELAH TERBIT, SILAHKAN DIPESAN!!] Sebelumnya Syafa tidak pernah tahu akan akibat dari mencintai teman satu kelasnya, sosok Rafasya Mukti. Kisah kasih masa SMA yang dibayangkannya akan berjalan manis ternyata tidak seperti ekspetasi dalam angannya...