Weekend in the day, hari yang begitu ditungu-tunggu oleh Syafa karena hari-harinya kemarin selalu di pusingkan oleh berbagai macam tugas yang menumpuk dan membuat moodnya hancur seketika. Hari ini ia bisa memanfaatkannya untuk istirahat dan pergi ke Mall. Tapi sebelum itu, Syafa Chatt Rafa.Syafana Pratistha:
" Assalamu'alaikum Raf ?"Rafasya Mukti:
" Waalaikumsalam Syaf,tumben ngeChatt ada apa?"Syafana Pratistha:"Gue udah siapin hadiah buat lo, sesuai janji gue,lo besok Senin sekolah ya?"
Rafasya Mukti:" Insyaallah Syaf, gue masih gak enak badan nih. Tapi kenapa lo mau kasih gue hadiah kan gue gak menang?"
Syafana Pratistha:" Biarpun lo gak menang, tapi lo udah berusaha yang terbaik buat ngangkat kelas kita menjadi terpandang, anggap aja ini hadiah dari temen sekelas lo."
Rafasya Mukti:"Makasih banyak ya Syaf, lo selalu dukung gue dari awal."
Syafana Pratistha:"Iya sama-sama, udah dulu ya Raf. Gue ada urusan.
Rafasya Mukti:"Oke..!!"
Syafa menemui teman sekaligus sepupu Rafa di suatu mall, ia ingin menanyakan tentang Rafa. Silva yang juga satu sekolah dengannya, tapi ia kelas sebelas MIPA satu.
"Heyy.. Sil, maaf ya lama," sapa Syafa.
"Iya, gak apa-apa kok Syaf. Jadi, lo ngajak gue kesini mau nraktir shopping kan?" tanya Silva bercanda.
"Yaampun Sil, pede banget lo. Gue kesini mau minta bantuan dari Lo, gue mau nyari hadiah buat Rafa, tapi tenang aja gue traktir makan, bukan traktir shopping."
"Emang lo mau ngasih hadiah apaan ke si Rafa?"
"Jam tangan, bantuin pilihin yang bagus ya. Ayo cepet ah.." ajak Syafa.
Di toko jam tangan, Syafa dan Silva sedang memilih jam tangan mana yang bagus untuk Rafa. Syafa memilih jam tangan hitam yang simpel tidak terlalu banyak aksesoris tapi elegan.
"Yang ini bagus gak Sil?" tanya Syafa.
"Bagus Syaf, elegan. Wahh.. ini cocok banget buat Fahmi pacar gue" bicara Silva ngayal.
"Sembarangan lo, ini buat Rafa. Yaudah gue pilih ini deh.."
"Jadi nraktir gak?" tanya Silva lagi.
"Ya jadi dong, gue gak pernah ingkar janji. Ayo kita ke tempat makan, sekalian ada yang gue mau tanyain ke lo.." ajak Syafa.
Di suatu restoran, Syafa dan Silva memakan hidangan makanan berat yang banyak beserta dengan minumannya.
"Yaampun Syaf, banyak banget..!! lo gak takut gendut apa?"tanya Silva kaget.
"Enggak lah, badan gue kan selalu kecil gak kayak lo. Lagian jangan kebanyakan diet entar sakit lo, yang penting kenyang."
"Oke lah.. kalo begitu, jadi lo mau tanya apa Syaf sama gue?" tanya Silva sambil memakan ayam bakar serta nasi dengan porsi maksimal.
"Mmm.. gue mau tanya, ada cewek lain yang deket banget gak sama dia, gebetan atau pacar kali?"
"Ada, waktu itu dia curhat sama gue tentang gebetannya. Namanya Arina, lo coba cek deh, fb nya Arina Salsabila kalo mau tau wajahnya."
"Rafa pernah curhat gak sama lo, tentang cintanya sama Arina itu?"
"Pernah, Arina itu cinta pertama dia yang udah lama, cintanya itu besar banget ke Arina, meski digantung sama Arinanya. Udah satu tahun gak ada kepastian tentang hubungannya sama Arina."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra'Sya [TELAH TERBIT]✅
Ficção Adolescente[TELAH TERBIT, SILAHKAN DIPESAN!!] Sebelumnya Syafa tidak pernah tahu akan akibat dari mencintai teman satu kelasnya, sosok Rafasya Mukti. Kisah kasih masa SMA yang dibayangkannya akan berjalan manis ternyata tidak seperti ekspetasi dalam angannya...