Saya tahu, berjuang sendiri itu pasti sakit,
Saya tahu, berjuang sendiri itu tantangannya sulit,
Saya tahu, berjuang sendiri itu satu hal yang paling rumit.Kamu harus berusaha kuat padahal hatimu pilu menahan sesak,
Kamu harus berusaha tegar padahal hatimu sendu menahan rindu,
Kamu tahu dia sedang apa?
Apa membalas rindumu?
Membalas perjuanganmu?
Balik memikirkanmu?Kamu termenung, tertawa.
Keraass sekali.
Mengapa?"Aku bodoh! Hahaha"
"Aku naif! Hahaha"Katamu.
"Tidak..."
"Dia tidak begitu..."
"Tidak balas merindukanku, tidak balas memperjuangkanku, tidak balik memikirkanku"
Dari mana kamu tahu?
"Jelas aku tahu. Buktinya, dia malah menggandeng lengan putri yang lain, malah mencintai putri yang lain."
"Sudah sejauh itu, bahkan semua orang pun tahu!"
Tahu kamu mencintainya?
"Bukan!"
"Mereka tahu bahwa dia mencintai perempuan itu! Bukan aku..."
Kamu terluka?
"Aku menangis meraung pun nyatanya tak ada yang peduli."
"Dia tak tahu bahwa aku lebih dulu mencintainya bahkan sebelum dia mengenal perempuan itu."
Merasa direbut?
"Iya. Tapi semua orang tahu hakku tak ada untuk memilikinya."
Mengapa miris sekali?
"Sudah semiris ini. Kamu pikir aku masih tak apa tak dilihat olehnya?"
Saakiitt... katamu kemudian. Dengan suara lirih, dengan mata sendu menahan pilu.
Mengapa tak mencari orang lain?
"Tak bisa! Aku mencintainya! Sudah sejauh ini... aku tak rela bila menyerah."
Tapi kamu tahu ini salah!
"Tak ada yang salah perihal mencintai. Yang tabu itu, adalah aku yang terlalu indah jika dimiliki dengan cara yang salah."
"Aku mencintainya. Itu saja."
Itu pengakuan cinta?
"Bukan. Itu pembenaran dan pernyataan paling jujur dariku selama aku mengenalnya (secara sepihak)."
Kamu kuat...
:, )
[].