Jangan pernah merasa sendiri, gue ada disini buat lo.
~Rafa Angkasa Xavie~
●
●
●
●"Rafa naik itu dong" ujar Lana menunjuk bianglala.
"Yauadah ayo" Rafa menggengam tangan Lana.
Lana membeku karena perlakuan Rafa, entah mengapa hatinya berdesir bahagia.
"Eh ayo katanya mau naik bianglala kok malah diem aja" tanya Rafa.
"Emm, anu itu tangan gu___"
"Kenapa Lo, grogi karna ini" Rafa terkekeh sambil mengangkat tangannya yang menggengam tangan Lana.
"Ihh gu_ gue ga grogi kok, cuma nih ya gue ga mau aja ada yang nyebarin hoax tentang gue"
"Kaylana dengerin gue disini tuh ngga ada orang yang kita kenal dan seharusnya nih ya lo harusnya senang dong digosipin sama cogan limited edition kaya gue gini" Rafa menyugar rambutnya kebelakang.
"Dihh pd banget deh lo, ya siapa tau aja ada orang yang kita kenalkan"
"Ngga ada Kaylana, Lagian kalo ada orang yang kita kenal ya tinggal disapa aja beres"
"RAFAAAAAAA"
"Yes baby?"
"Baby pala lo botak, lo demen banget ya buat gue emosi" Lana menatap tajam Rafa, Lana menghentakkan kakinya kesal dan berjalan meninggalkan Rafa.
"Lah Kay, bukannya kita mau naik bianglala kok lo malah peegi sih" kata Rafa sambil berlari mengejar Lana.
"Udah ga pengen, males gue"
"Jangan ngambek dong Lan, muka lo udah jelek kalo ngambek tambah jelek lagi"
Lana menghela nafasnya kasar "memang butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi makhluk yang satu ini" batinnya.
"Sana lo jauh jauh, ga usah ngikutin gue"
"Jangan gitu dong. Oke oke Kaylana yang manis kaya permen kapas jangan ngambek dong. Lo mau apa bilang aja sama gue"
"Lo mau nyogok gue?"
"Ngga kok, anggap aja permintaan maaf" Rafa memberikan senyum manisnya.
Lana terpaku melihat senyum Rafa. Sial dia terpesona!. Lana menggelengkan kepalanya. Stopp dia ga boleh terpesona sama si curut Rafa.
Lana mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, matanya tiba tiba tertuju pada permainan panah berhadiah boneka beruang besar.
"Lo mau boneka yang itu? Ayoo" Rafa menarik tangan Kaylana menuju tempat permainan panah berhadiah tersebut setelah setelah Ia melihat Lana selalu memperhatikan permainan tersebut.
"Kok lo bisa tau?" Tanya Lana.
"Lo ngeliatin ke sana dari tadi" ucap Rafa
Lana mengangguk anggukan kepalanya "yaudah ayoo, ehh emang lo bisa manah?"
"Yaelah manah papan begituan mah kecil " Rafa mengedipkan matanya.
"Dasar sombong" Lana mencibir
"Emang kenyataannya gitu, ayo gue buktiin" Rafa berjalan menuju tempat penjaga permainan itu.
Lana hanya memutar bola matanya malas, lalu melangkah mengikuti Rafa.
"Pak saya mau ikutan main"
"Boleh mas, tapi ini hanya tiga kali percobaan saja kalau dalam sekali percobaan mas bakalan dapat boneka beruang yang paling gede itu, kalo dua kali percobaan mas nya bakal dapat boneka stich itu dan kalo tiga kali percobaan mas dapat boneka love" Penjaga permainan panah menjelaskan aturannya kepada Rafa, lalu menyerahkan 3 anak panah kepada Rafa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seluas angkasa
Teen FictionHidup Kaylana berubah total semenjak kejadian itu. Seketika semuanya berubah. Kaylana yang sekarang bukan Kaylana yang dulu. Hidupnya kembali berubah ketika seseorang masuk kedalam kehidupannya. Seseorang yang bisa mengembalikan senyuman kaylana, se...