Bunga Kesembilanbelas

27 6 1
                                    

Kayu-kayu, paku, palu, semua hal yang aku perlukan telah terkumpul.  Konsep kerangkanya sudah terbayang di benakku sehingga kini aku tengah berjuang untuk mengeksekusinya. Berulang kali aku mengelap keringat menggunakan lengan baju.

Menyusun beberapa kayu dan menggabungkan untuk membentuk kerangka tertentu tentunya memerlukan perencanaan yang baik dan cermat. Jika dipikir ulang, aktifitas ini kelihatan sederhana, namun begitu melelahkan begitu dilakukan, terutama bagi aku yang baru kali ini melakukannya.

Setelah menghabiskan cukup banyak waktu, akhirnya sudah selesai. Tempat ini nampak sempurna dan nyaman bagiku untuk beristirahat. Sekarang tinggal mengecatnya agar terlihat lebih indah.

Mungkin benar apa yang orang katakan. Usaha pastilah tidak mengkhianati hasil. Sampai di titik ini saja sudah membuatku merasa bahagia.

Sambil menikmati melihat hasil karyaku ini, aku mengambil bunga sweet pea yang sudah aku siapkan dan menciumnya. Bunga ini seolah berkata, " "terima kasih untuk saat-saat yang menyenangkan". Selamat tinggal, kedatangan, kepuasan. Ah, sungguh sangat sesuai dengan perasaanku saat ini.

Warna ungu dari bunga-bunga sweet pea yang kusebar berhasil mempercantik tempat tidurku ini. Senyumanku tak kuasa tertahan ketika aku mengambil posisi rebahan di peti buatanku ini. Tangan kiriku menggenggam erat setangkai bunga sweet pea, tanganku yang satunya menutup penutup peti secara perlahan.

Akhirnya, aku bisa beristirahat dengan tenang.

================================================================================

Hari Ke-19: Buat tulisan dengan tema "Peti Mati"

Flowers Words: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang