Bunga Kesepuluh

43 10 2
                                    

Bunyi decitan tercipta ketika aku menautkan kapur tulis ke papan dengan sekuat tenaga. Di papan itu, aku menuliskan namanya--targetku dengan besar.

Segalanya sudah aku persiapkan untuk hari ini. Pistol telah aku genggamdi tangan kiriku dan setangkai lily eucharis di tangan kananku. Setelah aku menembaknya, aku akan meletakkan bunga ini di dekat tubuhnya sebagai bukti.

Tentu saja tekadku sudah bulat. Aku siap menerima konsekuensi apapun, termasuk dikucilkan dan dihina oleh masyarakat.

Sesuai rencana, dia sudah mulai menuju ke tempatku. Aku bersiap dengan menodongkan pistol ke arah pintu masuk. Diriku menarik nafas yang begitu panjang. Bohong jika aku katakan tidak takut dengan perbuatanku ini. Biar begini, aku masih punya rasa kemanusiaan.

Begitu sosoknya terlihat, aku menarik pelatuk pistol bertepatan dengan ekspresinya yang sempat kaget. Butir-butir warna merah berceceran di lantai. Setelahnya, aku berjalan mendekatinya sembari menyerahkan setangkai lily eucharis.

"Sudah kubilang, kan. Aku akan menembakmu."

Wajahnya memerah ketika ia menerima bungaku dengan senyuman. "Ini ..., kesukaanku."

"Bunga ini bermakna pesona dari seorang gadis. Kau telah membuatku terpesona sejak lama."

Dia menutup mulutnya dengan anggun begitu melihat papan tulis di belakangku yang bertuliskan i love you, Angel.

"Maukah kau menjadi kekasihku?"

Rasa gugup dan takutku terbayarkan dengan anggukan malu darinya.

==============================================

Hari Ke-10: Buat tulisan yang mengandung tiga kata ini di dalamnya =  Setangkai Lily, pistol, kapur tulis

Flowers Words: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang