Part 5

93 9 6
                                    

Sudah hampir 2 jam rain dan vanesa berada di dalam ruangan mr.robbert,memperhatikan sang empu yang sedaritadi terus mondar-mandir dengan gelisah.

Tiba-tiba rain merasa ada yang menyebggol lengannya
"Rain,kurasa si gendut ini sudah bertambah tidak  waras,menurutmu kita berada di sini untuk melihatnya mondar-mandir seperti orang sinting ?" Bisik vanessa.

"Sttt vanessa,diamlah,kalau bos mendengarnya masalah kita akan semakin rumit" jawab rain Sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir.

"Tapi sampai kapan kita harus menontonnya mondar-mandir seperti itu terus,aku bosan melihatnya " Ucap Vanessa.

BRAKKK!
Suara gebrakan yang tiba-tiba itu membuat rain dan vanessa terlonjak kaget.

"apa yang sudah kalian lakukan hah,kalian ingin membuat bisnisku bangkrut  !" suara bentakan mr.robbert menggelegar.

"Apa yang kami lakukan ? dari tadi kami hanya diam melihat mu mondar-mandir bos"  jawab vanessa santai.

" vanessa ! kau sudah membuat onar dengan pelangganku dan kemudian membuat mereka kabur." tunjuknya pada vanessa.

"Aku ?" tanya vanessa sambil menaikan sebelah alisnya.

"Kau pikir masalah ini bermula dari siapa hah !" balas mr.robbert

"Sebentar,jadi sekarang biang masalahnya adalah aku ?bos kupikir kau sudah cukup mengerti dengan situasi di luar tadi,dan satu hal lagi, Kami tidak membuat pelangganmu kabur,mereka keluar dengan sukarela " jawab vanessa santai.

"Masih berani untuk melawan ? Kau pikir karena siapa mereka keluar ?" balas mr.robbert.

Kali ini tatapannya beralih kepada rain "Dan kau rain,kenapa di setiap masalah harus ada kau di dalamnya,tidak cukupkah peringatanku kemarin ?"

"melihat temanku sedang di lecehkan di depan mata kepalaku sendiri apakah menurutmu,aku sebagai temannya harus diam saja dan tidak menolong ?" jawab rain.

"alasan konyol macam apa ini, kalau kau tadi tidak ikut campur dan berlagak sok pahlawan mungkin  masalah ini tidak akan meluber kemana-mana"

"melihat temanku sedang di lecehkan aku tidak bisa diam saja mr.robbert"

"Oh ayolah berhenti bicara soal pelecehan,dia tadi hanya mencoba merayu dan menyentuh  vanessa,itu bukan masalah besar,dan kau vanessa" kali ini tatapan mr.robbert kembali pada vanessa.

"seharusnya tadi kau tahan saja rasa kesalmu sebentar kemudian pergi,bukan malah menamparnya." jelas mr.robbert.

"Jadi maksudmu aku harus diam saja ketika ada yang mencoba menggerayangi tubuhku ?,setelah tau kalau pegawaimu mendapatkan pelecehan kau malah menyuruh kami diam ?" geram vanessa.

"oh ayolah,berhenti bersikap sok polos,kita semua tau kalau mereka adalah dari keluarga baik-baik dan berpendidikan, menurutmu apakah orang lain akan percaya pada cerita versi kalian berdua ?" tiba-tiba mr.robbert tertawa dengan suara sumbang dan menatap mereka dengan tajam.

" Dengar,Berhentilah menjadi manusia yang naif,kalian pasti tau kalau di dunia yang kejam ini segalanya di pandang dari materi,ketika kau tidak punya apapun maka jangankan untuk mendengar dan membelamu,mereka bahkan tidak akan melihat kalian " Desis mr.robbert.

"Sedari tadi kau terus berbelat belit bicara kesana kemari,tapi pada intinya kau hanya ingin menunjukan status sosial kami kan ?" balas rain tak kalah sengit.

"aku hanya sekedar mengingatkan" jawab mr.robbert acuh sambil menganggkat bahunya.

"Dengar bos,mungkin benar kalau kami tidak  memiliki kekayaan yang kau agung-agungkan tapi setidaknya kami memiliki harga diri,dan ketika ada orang yang mencoba menginjak-injak harga diri kami,kau pikir kami harus diam saja ?"

"Ya itu yang harus kalian lakukan,aku tidak menerima alasan apapun.kalau sampai aku mendengar ada masalah lagi dan itu melibatkan kalian,aku tidak akan segan-segan untuk memecat kalian"

"Kau tidak perlu repot-repot untuk memecat ku mr.robbert,karena saat ini juga aku mengundurkan diri"

"Rain,apa yang lakukan,kau tidak usah membelaku sampai sejauh ini" sela vanessa.

"Tidak vanessa,ini bukan hanya tentangmu,setelah kufikirkan aku tidak bisa bekerja di bawah perintah orang yang tidak mengerti moral" jawab rain.

"Oh jadi begitu,ya silahkan nona rain,dengan senang hati aku mengabulkan permintaanmu,lagi pula caffeku tidak butuh orang senaif dirimu.Kalau begitu untuk apa kau masih di sini ? " dengus mr.robbert.

Rain mengerti bahwa dia sudah di usir dari ruangan itu,maka tanpa menunggu waktu lagi rain segera bangkit dari duduknya dan pergi dari sana.

"Tidak,tidak,rain tunggu dulu" vanessa ikut bangkit dari kursinya mencoba menghalau rain yang sudah melangkah keluar dan menghilang di balik pintu.

Kali ini tatapan vanessa beralih pada mr.robbert, "Bos,kau tidak bisa membiarkan rain pergi begitu saja,rain tidak tau apa-apa,semua ini adalah salahku "

"Itulah akibatnya kalau kau bersikap sok pahlawan" jawab mr.robbert.

"Tapi tadi rain hanya membelaku" sergah vanessa.

"Lalu apa ? kau tadi melihatnya sendiri bukan, ini  adalah kemauannya sendiri"

"Tapi-"

"Apa ? Kau juga sudah bosan dan ingin ku pecat juga ?" ucapan mr robbert barusan membuat vanessa membeku.

Tidak,dia masih membutuhkan pekerjaan ini.Tapi di sisi lain dia juga tidak bisa membiarkan rain menjadi korban dari masalah yang dia ciptakan.

Mr.robbert yang melihat kebekuan vanessa kemudian melanjutkan Ucapannya.

"aku tidak menerima bantahan,jadi mulai dari sekarang patuhi semua perintahku dan kembalilah bekerja" sela mr.robbert

vanessa tahu percuma saja berdebat dengan bosnya itu,seandainya saja dia sudah mempunyai pekerjaan yang lebih layak maka dengan senang hati vanessa juga akan pergi dari tempat terkutuk ini,saat ini langkah yang terbaik dia harus keluar dulu dari ruangan ini.ya vanessa  memilih untuk mengalah saja dan pergi dari sana.

***

"oh shit,kalau sampai malam ini ibuku melihat bekas tangan si wanita barbar tadi di pipiku,maka habislah aku." gerutu zack

Saat ini romeo sedang berada di kantornya,tidak lupa di ikuti oleh zack sahabat terkutuknya.

"Berhentilah menggerutu dan terima saja ganjaran untuk lelaki berengsek sepertimu zack" timpal romeo.

"hey brother,jadi sekarang kau ikut-ikutan menyalahkan aku dan membela wanita gila dan temannya itu? Oh shit,tidak heran tadi kau tidak membelaku dan malah diam saja melihatku di tampar wanita gila itu" dengus zack.

"Kau memang pantas mendapatkannya jadi bisakah kau diam dan tidak usah banyak menggerutu ? Aku muak mendengar gerutuan busukmu itu" jawab romeo,kemudian dia menyalakan interkom .

"Carrolin,bawakan air dingin,handuk kecil dan kotak p3k ke ruanganku segera"

"Yes sir" jawab suara di seberang.
setelah mematikan itu romeo mematikan sambungan interkomnya Untuk kemudian menyandarkan punggung pada kursi kebesarannya.

Romeo masih ingat dengan jelas bagaimana tatapan berani wanita itu yang membela temannya saat sedang mendebat romeo.
Tidak romeo sangka bahwa di balik tubuh mungilnya itu ternyata dia memiliki keberanian yang patut di acungi jempol Sekaligus berhasil menyulut kemarahannya.
Beraninya wanita itu menyuruh romeo meminta maaf pada temannya yang hanya seorang waitters caffe,baginya itu sudah merupakan sebuah penghinaan,dan romeo bersumpah ketika nanti dia bertemu kembali dengan wanita itu,maka dia akan membalikkan keadaan dan dia berjanji akan membuat wanita itu menyesal dan berlutut meminta maaf padanya karena telah bertemu dan mencari masalah dengannya.

ya,dia berjanji akan melakukannya.

***

Next part 6 👉🏻👉🏻👉🏻

Romeo LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang