Saat ini rain sedang duduk di sebuah bangku di tepi danau.Sudah seminggu berlalu sejak kejadian pengunduran dirinya dari kafe yang sejak satu tahun lalu sudah menjadi tempat mata pencahariannya dan sudah seminggu juga rain menjadi pengangguran.
Sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu rain sudah mencoba untuk mencari pekerjaan,tapi karena pendidikannya yang hanya sebatas lulusan SMA membuat usaha rain tidak membuahkan hasil.Entahlah saat ini pikiran rain sedang benar-benar kacau,di tengah kesulitannya dalam mengolah uang gaji yang tidak seberapa di setiap bulan,sekarang dia di pecat dan menjadi pengangguran yang akan menjadi beban keluarga pamannya kembali.
Rain tidak bisa seperti itu,dia harus segera kembali mendapatkan pekerjaan sebab dia masih memiliki tanggung jawab untuk memenuhi biaya pengobatan kakaknya yang saat ini masih terbaring koma.Mengingat keadaan kakaknya membuat rain semakin sedih,dia sadar bahwa biaya pengobatan untuk kakaknya tidaklah murah dan saat ini rain benar-benar bingung entah harus mencari uang dengan cara apa.
Tiba-tiba rain merasa ada sesuatu yang menyentuh kakinnya.Menundukan kepala rain melihat ada sebuah bola yang sepertinya tidak sengaja menggelinding ke arahnya.Di tatapnya bola itu kemudian tanpa pikir panjang rain segera membungkukkan badannya dan meraih bola itu ,entah bola milik siapa.
Kemudian tidak berselang lama terdengar suara derap langkah sehingga membuat rain mendongakan kepalanya.Saat ini di depannya berdiri seorang anak perempuan yang rain tebak baru menginjak usia 7 tahun, sedang menatapnya dengan tatapan gelisah,mungkin dia takut padaku pikir rain.“apakah bola ini milikmu ?” Tanya rain.
Melihat anggukan kepala dari anak perempuan itu rain hanya tersenyum.
“kemarilah,ambil bolamu, “ Ucap rain hangat.
Anak perempuan itu bergeming di tempatnya sejenak menatap rain ragu, “Kemarilah,aku tidak akan menyakitimu,”Bujuk rain.
Rupanya senyum rain menular pada anak perempuan itu,anak itupun bergegas menghampiri rain dan tidak menunggu lama rainpun mengangsurkan bola di tangannya yang langsung di terima oleh anak perempuan itu.
“Mina” Panggil seorang pria dewasa yang saat ini sedang berdiri beberapa langkah di belakang anak itu dan di sampingnya berdiri seorang wanita yang menggandengnya.
“Apakah mereka orang tuamu ?” tanya rain yang langsung di jawab lewat anggukan kepala anak itu.
“Terima kasih kakak,kau baik dan sungguh cantik seperti peri-peri yang sering aku tonton bersama mommyku,”ucapan anak itu tentu saja membuat rain tersenyum.
“Oh ya ?”
“Ya tentu saja,apalagi ketika kau tersenyum kau terlihat sangat cantik ” jawaban anak itu sungguh memmbuat rain tertawa karena merasa gemas terhadap ucapan anak itu.
“Baiklah kurasa orang tuamu sudah menunggu di sana,kembalilah kepada kedua orang tuanmu dan semoga harimu menyenangkan adik manis ” Ucapnya sambil mengusap kepala anak itu.
“Ya,semoga harimu menyenangkan juga kakak” setelahnya anak itupun membalikkan badannya dan berlari kepada orang tuanya.
Di lihatnya ketika kedua orang tua anak itu melemparkan senyuman padanya dan rain membalas dengan sedikit membungkukkan kepalanya,setelahnya keluarga kecil itupun pergi.
Melihat kepergian keluarga kecil itu, mengingatkan rain kepada kedua orangtuanya yang sudah lama meninggal.Dulu dia juga memiliki orang tua yang sangat menyayangi dan selalu memanjakannya.Rain ingat dulu setiap hari libur di akhir pekan dia dan kedua orang tuanya selalu menghabiskan waktu bersama,entah itu untuk bermain di tepi danau taman komplek rumahnya ataupun hanya sekedar memanggang daging di belakang rumahnya,sungguh masa-masa yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo Lovers
RomanceRomeo Johan Gilbert adalah seorang pria yang tidak percaya akan cinta,karena baginya cinta itu tabu. Memiliki sebuah obsesi kepada seorang wanita sederhana yang tidak di kenalnya,membuat romeo melakukan segala cara untuk dapat memilikinya. Dan keti...