Bagian Tiga | Rencana
Yang aku lakukan saat ini hanya sebuah pembelaan untuk diri ku sendiri,tidak lebih.
Mungkin berusaha lebih baik.-Frischa Fransisca queenlie-
****
Ica tidak mau mendengarkan perkataan Arga, dia tidak memberitahu Ica alasan kenapa Arga menerima perjodohan ini. Sudahlah Ica tidak ingin berdebat sekarang, lebih baik dia merenung saja memikirkan bagaimana nasib dirinya kedepa nanti.
Sudah 20 menit Ica di toilet, dia belum keluar juga, Wijaya sudah menanyakan ica pada Arga namun arga menjawab bahwa Ica masih di toilet. Tapi ini sudah lama, sepertinya ada yang tidak beres.
Akhirnya Arga memutuskan untuk menyusul Ica ke toilet, tapi Arga bingung, apa dia harus masuk ke toilet perempuan? Tapi Ica? Ah sudahlah lebih baik mencoba.
Setelah Arga sampai di toilet, ternyata tidak ada siapapun di toilet. Kemudian Arga memutuskan untuk kembali ke meja makannya.
"Bagaimana? Ica nya ada?" Tanya Marisa.
Arga menggeleng "Gak ada tante" Mendengar perkataan arga barusan Wijaya langsung menelfon Ica. Namun nihil Ica tidak menjawab telfonnya. Benar benar memalukan!.
Akhirnya wijaya mengakhiri acara makan malamnya. Dan berpamitan pulang pada Arga dan Handoko.
****
Ica dengan cepat keluar dari restaurant karena Sasa sudah menunggunya di depan, tadi Ica sempat menelfonnya untuk minta di jemput.
"Mau kemana Ca?" Tanya Sasa
"Kita ke rumah Rio oke" Jawab Ica sambil memasangkan Stealbet nya.
"Mau ngapain malem malem gini?"
"Udah nanti lo juga tau"
"Oke,tapi bentar bentar"
"Apalagi sih Sa?"
"Lo, lo abis nangis ya?"
Dengan cepat Ica menggeleng, "enggak kata siapa lo sotoy"
"Udah ayo cepet ah" Lanjut Ica.
Sasa pun melajukan mobilnya ke rumah Rumah rio.
Setelah mereka sampai, ternyata Rio sudah menunggu di depan rumah nya. Ica pun segera keluar dari mobil dan memeluk Rio sambil menangis.
Rio tersentak kaget "kamu kenapa?" Tanya Rio lembut
Ica tidak menjawab dia terus saja menumpahkan air matanya di dada bidang Rio.
"Ayo masuk dulu" Ucap Rio menggiring Ica, sedangkan sasa mengikuti mereka dari belakang, ya namanya juga kamcong alias kambing conge.
Setelah mereka berada di dalam rumah Rio, Ica masih saja menangis.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Rio lagi
Ica masih tidak bisa menjawab, Ica tidak kuat untuk mengataknnya kepada Rio. Rio semakin mempererat pelukannya, kemudian dia mencium puncak kepala Ica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Young (Revisi)
RomanceBukan hal yang mudah bukan? Menjadi istri seorang famous di SMA Bina Bangsa, itulah yang Ica alami, dia tidak tau bagaimana caranya mengatasi permasalahan ini, sulit baginya diumur yang masih muda harus menikah dengan laki laki yang tidak dicintainy...