6. Gila

1.9K 56 0
                                    

Bagian Enam

"Itu yang kamu mau,tugasku hanya memberikan mu hal itu."

-Barga Samudera-

****

Ica bingung harus melakukan apa, dia takut Arga datang dan memberi tahu Rio semuanya. Arga semakin mendekat, Ica pun semakin bingung.

Tapi bukannya Arga berhenti setelah dekat dengan meja Ica, dia malah meneruskan langkahnya menuju meja yang berjarak tiga meja dari meja Ica.

Ica melihat disana sudah ada seorang perempuan cantik yang melambaikan tangannya ke arah Arga, dengan sebuah senyuman yang sangat indah.

Gadis itu terlihat cantik, dengan dress berwarna silver dan rambut yang tergerai indah, Ica melihat Arga berpelukan dengan gadis itu. Tapi yasudahlah Ica tidak peduli, meskipun Arga sekarang sudah jadi suaminya, tetapi itu hanyalah status saja, tidak penting memikirkan Arga, toh Ica juga sudah bersama Rio.

Antara Ica dan Arga keduanya seperti tidak saling mengenal, Ica yang sibuk dengan Rio, dan Arga juga yang sibuk dengan perempuan di depan nya.

"Ohh iya Ca, kita ke tempat lain yu" Ajak Rio

"Mmm, boleh"

"Yaudah ayo"

Mereka pun Pergi meninggalkan kafe, Ica berjalan melewati meja Arga sembari menggandeng tangan Rio.

****

Ponsel milik Ica sedari tadi berdering, Ica pun merogoh benda pipih itu dari tasnya.
Kemudian dia menggeser ke arah tombol hijau.

"Hallo,Kenapa bun?" Tanya Ica

"....."

"Tapi bun Ica lagi ada urusan"

"....."

"Yaudah iya" Jawab Ica sembari mendengus sebal.

Ica menatap mata Rio, seolah meminta pendapat dia harus bagaimana?

"Kenapa?" Tanya Rio

"Bunda nyruh aku pulang" Ucap Ica melempar sembarang botol minuman yang ia pegang.

Sampai botol minuman tersebut mengenai kepala botak yang memiliki tubuh besar dan kekar, ya bisa dibilang preman taman, karena sekarang Ica dan Rio berada di taman.

"Heh" Teriak preman tersebut

Ica melihat ke arah preman tersebut

"Apa?" Tanya Ica.

"Dasar bocah ya, lo tadi ngelemparin ini kena kepala gue"

Upsss.. Ica gugup, Ica takut, nyali Ica menciut,semua itu ada pada Ica sekarang,Ica menggenggam tangan Rio.

"Ma-Maaf bang,pa-pacar saya gak sengaja" Ucap Rio terbata bata.

"Serahin dompet kalian" Preman tersebut menyodorkan pisau ke arah Ica dan Rio, saaontak mereka berdua memundurkan badannya kebelakang.

Rio tidak mungkin jika melawan preman tersebut, apalagi melarikan diri, itu sangat tidak mungkin.

Rio memang suka berkelahi dengan teman sekelasnya, tapi teman sekelasnya memiliki ukuran badan lebih kecil darinya, sedangkan preman ini? Sudah jelas lebih besar dari Rio. Tidak ada pilihan lain, Rio harus melawan preman itu, karena bagaimanapun harga diri Rio akan jatuh di hadapan Ica jika tidak berani melawan preman tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married Young (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang