titik kehancuran

6 0 0
                                    

aku mencapai titik dimana melihat orang yang berada di sekelilingku hancur karenaku.
hanya karena berada di dekatku.
tak banyak kata,aku menangis.
mengalir lebih banyak dari sebelumnya.
sudah mencapai tengah malam,
aku tidak bisa tertidur.
kepalaku terus menerus menuntutku untuk berfikir letak dari kesalahanku.
semuanya hancur malam itu juga.
orang baru di dekatku diserang.
oleh sindiran yang cukup perih dilihat.
cukup untuk menghancurkan mental seseorang.
besok siapa lagi fikirku?
siapa lagi yang akan diperlakukan demikian?
mereka bukanlah orang yang patut disalahkan hanya karena orang sepertiku.
orang sepertiku tidak layak dikatakan sebagai teman baiknya orang orang.
orang sepertiku hanyalah sampah di masyarakat.
yang dipungut seseorang dan diperlakukan dengan sangat baik.
jika bukan allah,lalu siapa yang menolongku?
allah yang mengangkatku setinggi ini.
ia mungkin tidak ingin aku larut dalam masalah yang tidak berpusat denganku.
"playing victim"
itu yang dilakukan seseorang yang membenciku.
membenciku karena aku keluar dari lingkarannnya.
membenciku karena takut aku menyebarluaskan berita tentangnya.
membenciku karena aku sekarang memiliki teman lainnya.
aku tidak tau letak salahku dimana.
setelah kutanya dimana mereka malah berbalik bertanya "apa?"
sekarang yang takut muncul di depan umum aku atau mereka?

unknownWhere stories live. Discover now