"apa kabar?"
"sudah lama tidak berbicara"
"kenapa menghindariku?"
itulah 3 kalimat yang ia lontarkan ketika mataku tidak bisa kemana mana lagi.
tertuju pada satu orang saja.
orang yang kuhindari mati matian.
sebenarnya tidak ada yang membuat kesalahan.
hanya aku saja yang terlalu berlebihan.
hanya aku saja yang menghayal ketinggian.
hanya aku saja yang terlalu berharap akan sesuatu yang akan kusesali nantinya.
sudah kukatakan, aku hanya tidak bisa melihat wajahnya saja.
makanya aku menghindar.
3 jawaban yang ia tanyakan itu kujawab dengan sedikit tertawa seolah olah memang tidak ada masalah.
aku masih menunduk.
seolah menutup mata agar tidak melihat matanya,
aku takut nantinya akan terjadi lagi.
harapan yang tidak memiliki batas itu.
aku takut saja hal itu akan terjadi.
karena pada akhirnya, jawaban dia bukanlah aku.
bukan salahnya jika ia kehilangan rasa yang sekarang kurasakan ini.
game over.
permainan yang kumainkan sudah berhenti sampai disini.
tidak ada kesempatan untuk maju dan mengulangnya sampai mendapatkan ending yang kumau.
aku telah merusak jalan cerita yang sudah ditulis oleh tuhan untukku.
merubah takdirku.
dan karena keegoisanku lah endingnya tidak begitu baik.
-lea-
