Kringgg...kringgg...
Alaram berbunyi kencang, membuat sang gadis cantik terbangun dari mimpinya.
"Enghh.. berisik banget si nih alaram, ganggu gue tidur aja dah." decak Rara kemudian bangun dan melihat alaramnya.
"WTF! GUE TELAT ANJIR, HUAAA KOK GK ADA YANG BANGUNIN GUE SIH AH, JDI TELAT KAN GUENYA." lanjutnya kaget, kemudian langsung berlalu menuju kamar mandi.15 menit kemudian, Rara pun sudah siap dengan seragamnya. Setelah di rasa semuanya sudah pas, dirinya pun bergegas menuju pintu rumahnya dan berjalan sambil menunggu taksi.
Sekitar 5 menit berjalan akhirnya Rara menemukan sebuah taksi dan mulai memasuki taksi tersebut."Pak, antar saya ke SMA NUR BAKTI ya, taukan pak? " ucap Rara yang sudah berada di dalam taksi.
"Iya, saya tau kok neng." ucap supir taksi tersebut.
Sekitar 30 menit menempuh perjalanan, akhirnya Rara sampai di depan gerbang yang sudah tertutup sejak 30 menit yang lalu. Yah apa boleh buat, hari ini bukan hari keberuntungan nya, ditambah lagi dirinya yang tidak sempat sarapan, membuat diriny terasa lemas dan pusing.
"Argh.. anjir udah di tutup lagi nih gerbang, sial banget dah ah. Mana gue belum sarapan lagi." gerutunya
"Pak, buka dong pak please." ucapnya memohon ketika melihat pak joni selaku satpam di SMA NUR BAKTI.
"Kamu terlambat dan ini sudah peraturan sekolah." ucap pak joni
"Iya pak saya tau saya terlambat, tapi saya mohon kali ini aja ya bukain buat saya." ucapnya memohon kembali
"Tidak bisa non, ini sudah pe..."
"Buka pak." ucap seseorang dari arah belakang pak joni
Yah siapa lagi kalo bukan pak Dani guru BK yang sangat amat killer."Ba.. Baik pak." ucap pak joni gugup
"Mati gue pak Dani muncul lagi argh sial mulu dah gue." ucap Rara dalam hati.
"Kamu lagi kamu lagi, kapan sih kamu tuh gk terlambat, capek bapak liat kamu terus Ra." ucap Pak Dani
"Hehe, maaf pak semalam saya gk bisa tidur jadinya telat bangun deh heheh." ucapnya cengengesan
"Alah, alasan kamu aja itu. Udah sana sekarang kamu berdiri di depan tiang berndera sampai jam istirahat." ucap pak Dani
"Iya pak." ucapnya kemudian berlalu menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya.
Sesampainya di lapangan, Rara melihat salah satu siswa cowo yang sedang hormat di depan lapangan, yah siapa lagi klo bukan si badboy Revan.
Namun Rara hanya acuh saja dirinya tetap berjalan menuju lapangan dan melaksanakan hukumannya."Eh, Rara telat juga Ra?" tanya Revan.
"Yaiya lah pake nanya lagi." ketus Rara
"Ya emang gak boleh apa gue tanya." ucap Revan
"Boleh aja sih."
"Oh iya lu kenapa bisa telat Ra." tanya Revan
"Itu gue telat bangun hehe." ucapnya cengengesan
"Oalah, lu pasti begadang ya semalam." sergah Revan
"Kaga dih sok tau lu Van."
"Iya kaga, kaga salah lagi kan"
"Hehhe, tau aja lu."
"Heh kalian berdua malah ngobrol, mau saya tambah hukumannya hah" ucap pak Dani dari arah kanan lapangan.
"Iya iya pak, jangan di tambahin dong." ucap mereka serentak
Dengan terpaksa akhirnya Rara melakukan hukuman itu.
30 menit sudah Rara berdiri di depan tiang bendera tiba tiba dirinya merasakan pusing sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan Aditya
Teen FictionSeorang Bad Boy yang menjabat sebagai ketua osis disekolahnya, sungguh hal yang langka bukan. Ia memiliki sifat bar-bar dan humoris namun sayang sekali dia juga memiliki Kemesuman tingkat dewa. Hingga suatu hari ia dipertemukan oleh siswi baru yang...