Sesampainya di kelas Rara langsung duduk di kursinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, yang membuat keempat sahabatnya penasaran ada apa dengan Rara tidak biasanya dia seperti ini.
"Hmm, Ra lu kenapa kok gk semangat gitu mukanya?" tanya Angel yang berada di samping tempat duduk Rara.
"Gue gak papa kok Ngel." ucap Rara dengan tersenyum, yang sudah pasti bukan senyum tulus melainkan terpaksa.
"Tapi, muka lu pucat terus mata lu sembab gitu Ra, yakin lu gak papa?" tanya Angel khawatir.
"IYA NGEL GUE GK PAPA YA GK PAPA." ucap Rara emosi
Dan menarik perhatian anak-anak yang sudah berada di kelas."So..sorry Ra gue cuman khawatir sama lu Ra." ucap Angel kaget karena di bentak oleh Rara.
"Lu kenapa Ra, kok gitu ke Angel, maksud dia kan baek Ra, dia khawatir ke lu, seengganya lu gk bentak dia juga kali Ra." ucap Kinan
"Iya, gue tau gue salah, maaf kalo tadi gue bentak lu Ngel, tapi gue gk ada maksud buat marah dan ngebentak lu, lu udah tau gue kaya gimana kan, gue minta maaf." ucap Rara minta maaf, karena sadar atas perbuatannya tadi.
"Iya Ra gue paham kok, ya udah kalo ada apa-apa cerita aja ke kita Ra, kita selalu ada kok buat lu Ra." ucap Angel
"Nah benar Ra, jadi jangan sungkan-sungkan kalo mau cerita Ra, kita pasti dengerin kok dan bantu lu sebisa kita." ucap Clara dan Kinan.
"Iya,iya gue minta maaf banget kalo sikap gue tadi keterlaluan banget hehe." ucap Rara.
"Sans ae lah kek kesiapa aje lu ah." ucap mereka
"Woy Bu Astrid datang woy." ucap Adit ketua kelas di kelas Rara.
"Anjir serius lu, mana gue belum ngerjain tugas lagi anjir." ucap Dito
"Asw gue juga belum sat."
"Gue apa lagi anying dah."
"Kok gue baru tau sih kalo ada tugas."
"Yee, lu mah taunya makan doang, tugasnya udah lama anjing."
Begitu lah kira-kira teriakan teriakan penghuni kelas XII Ipa, yang sangat heboh ketika Bu Astrid selaku guru killer di sekolah mereka datang.
Siap-siap saja berdiri di lapangan atau membersihkan ruangan di sekolah mereka. Bagi yang tidak mengerjakan tugas yang ia berikan.
"UDAH DIAM WOY." ucap Rara teriak.
"Assalamualaikum anak-anak." ucap Bu Astrid memasuki kelas
"Waalaikumsalam Bu."
"Baiklah anak-anak, silahkan kumpulkan tugas yang minggu lalu saya berikan. Dan bagi yang tidak mengerjakan silahkan maju kedepan." ucap Bu Astrid
Setelah mengucapkan itu Bu Astrid mulai berjalan menuju meja kebesaran nya wkwkw kayak apa gitu yee meja kebesaran hahah.
Satu persatu siswa mulai maju untuk memberikan tugasnya atau pun untuk berdiri di depan, setelah di rasa semuanya sudah, tinggal lah 5 orang siswa yang tidak mengerjakan tugas salah satu di antara kelima siswa itu adalah Debora Anandita Kimberly atau kerap di panggil Rara, yah dirinya tidak mengumpulkan tugas tersebut dengan alasan bukunya tertinggal di rumah.
Kemudian Bu Astrid menyuruh mereka berdiri di depan tiang bendera sampai jam istirahat berbunyi, kira-kira ya 3jam waktu mereka di hukum.
Skip..
Sesampainya di lapangan Rara dan yang lainnya mulai melaksanakan hukuman tersebut. Dua jam berlalu, mereka sudah sangat tampak lelah, keringat bercucuran, wajah merah karena sinar matahari yang begitu terik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan Aditya
Teen FictionSeorang Bad Boy yang menjabat sebagai ketua osis disekolahnya, sungguh hal yang langka bukan. Ia memiliki sifat bar-bar dan humoris namun sayang sekali dia juga memiliki Kemesuman tingkat dewa. Hingga suatu hari ia dipertemukan oleh siswi baru yang...